Brilio.net - Cabang olahraga (cabor) pencak silat Asian Games 2018 menjadi lumbung emas bagi kontingen Indonesia. Kendati demikian, cabor ini diwarnai dengan drama yang melibatkan atlet Malaysia.

Setidaknya ada dua kali peristiwa yang mencoreng kejuaraan. Pertama, tindakan atlet Malaysia saat menendang punggung atlet Singapura yang sudah terjatuh pada Minggu (26/8). Sontak saja tindakan itu memancing emosi official tim Singapura. Bahkan, sejumlah penonton ikut marah dengan mencoba turun memasuki arena.

Atlet Malaysia kembali berulah saat final Senin (27/8). Dalam pertandingan nomor 65-70 kg yang mempertemukan Jamari Mohd Al Jufferi dari Malaysia dengan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra itu, Al Jufferi tidak terima kalah.

Pesilat berusia 26 tahun itu melampiaskan kekesalannya dengan mengamuk di ruangan ganti Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur hhingga menyebabkan dinding pembatas jebol. Jufferi kecewa lantaran keputusan juri yang dinilainya banyak memihak Komang.

pencak silat Indonesia vs Malaysia liputan6

Dinding pembatas jebol/foto: liputan6.com

Al Jufferi dinyatakan kalah teknik dari Komang Harik dengan memilih mundur dua detik sebelum ronde ketiga berakhir. Praktis, keunggulan 4-1 Komang berubah menjadi kemenangan teknik pada Asian Games kali ini.

Ulah Al Jufferi ini terjadi di hadapan Menteri Olahraga Malaysia Syed Saddiq yang sengaja datang untuk mendukung tim pencak silat negaranya di Asian Games ini. Usai kejadian, Saddiq mengunggah video reaksi Al Jufferi yang menangis dan meminta maaf.

"Kamu tetap pemenang di mata dan hati kami semua brother Al Jufferi. Jangan sesekali minta maaf. NEVER. Saya tidak akan terima. Saya berdiri teguh bersama anda, pewira kita.
Inshaallah, Allah will reward you in many more ways brother.
#MalaysiaBoleh," tulis Saddiq.