Brilio.net - Untuk mencapai kesuksesan, dibutuhkan sebuah pengorbanan yang kadang berat. Seperti impian menjadi atlet bulutangkis hebat seperti Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, banyak hal yang harus dikorbankan, seperti latihan yang berat, menempuh perjalanan berkilo-kilometer demi mengikuti audisi hingga berpisah dengan orang-orang terkasih.

Itu pula yang harus dilakukan 10 peserta final audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Mereka rela meninggalkan kampung halamannya menuju kota-kota tempat diadakannya audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 yang terkadang jaraknya ratusan kilometer hingga harus ditempuh dengan pesawat. Beruntung, pengorbanan mereka terbayar lunas karena mereka terpilih masuk dalam 135 peserta yang lolos Final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, 1-4 September 2016. Siapa saja mereka? Lihat selengkapnya di bawah ini.

1. Muhammad Raihan Haidjir Putra

atlet pb djarum Istimewa

Raihan yang tinggal di Kotamobagu, Sulawesi Selatan harus menempuh perjalanan ratusan kilometer menuju Pulau Sumatera demi mengikuti audisi di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Remaja kelahiran 23 Maret 2002 itu kemudian berhasil lolos ke tahap Final Audisi di Kudus

2. Trini Nomba

atlet pb djarum Istimewa

Gadis kelahiran 5 Oktober 2003 ini harus menuju Kota Balikpapan di Kalimantan Timur dari rumahnya di Manado, Sulawesi Utara. Ia kemudian menjadi satu dari 16 atlet bulutangkis muda wakil dari Kota Balikpapan menuju ke putaran Final Audisi di Kudus, Jawa Tengah.

3. Vanest Valentino

atlet pb djarum Istimewa

Jarak antara Pontianak, Kalimantan Barat yang merupakan domisili Vanest ke Surakarta atau Solo di Jawa Tengah tidaklah dekat. Namun hal itu bukan penghalang bagi remaja kelahiran 1 September 2002 itu untuk berangkat mewujudkan impiannya menjadi atlet badminton andal dengan mengikuti audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Kota Solo.

4. Normaji M Ramadani
Jika Trini Nomba harus menuju Pulau Kalimantan untuk mengikuti audisi di Balikpapan, maka Normaji M Ramadani ini malah sebaliknya. Remaja kelahiran 12 Februari 2002 ini malah harus meninggalkan rumahnya di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur untuk ikut audisi di Makassar, Sulawesi Selatan.

5. Muhammad Amin Faisal
Faisal harus mengikuti audisi di Kota Surabaya, Jawa Timur yang jauhnya ratusan kilometer dari rumahnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah demi mendapat kesempatan masuk ke PB Djarum lewat Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

6. Muhammad Rayhan Nur Fadillah

atlet pb djarum Istimewa

Rayhan memang sudah sangat siap untuk menempuh perjalanan jauh demi mendapat kesempatan menjadi bintang bulutangkis di masa depan. Ia yang berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ikut audisi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. "Saya memang bercita-cita menjadi atlet bulutangkis dan orang tua juga mendukung penuh. Kalau dapat beasiswa bulutangkis PB Djarum saya juga siap hidup mandiri jauh dari orang tua," tegas remaja kelahiran 6 Mei 2004 tersebut.

7. Rahma Novita Febi

atlet pb djarum Istimewa

Senada dengan Rayhan, Rahma Novita Febi memang sudah punya keinginan kuat untuk menjadi atlet bulutangkis. Jarak antara Pekanbaru, Riau dengan Kudus bukanlah halangan. Diantar oleh ibunya, ia mantap mengikuti audisi di Kota Kretek tersebut. "Meski kangen dengan teman-teman di Pekanbaru sana, saya harus serius mengikuti audisi ini. Apalagi kakak saya juga menjadi atlet bulutangkis di PB Djarum," tegas gadis berusia 13 tahun tersebut.

8. Hauna Farhana Rifka

atlet pb djarum Istimewa

Bersama dengan Rahma Novita Febi, Hana, panggilan akrabnya adalah dua atlet bulutangkis andalan di Pekanbaru, Riau. Menurut ibunda Hana, Wing Day Astuti, keduanya bersaing ketat setiap ada turnamen di Pekanbaru. Keduanya pun sama-sama mengikuti audisi di Kota Kudus dan berhasil lolos ke final audisi.

"Keduanya itu jagoan di Pekanbaru sana. Sering ketemu juga di berbagai turnamen. Saya sendiri mendukung langkah anak saya menjadi atlet bulutangkis. Sebagai orangtua saya hanya bisa mendukung dan memberikan restu," ujarnya

9. Andika Fierdiaz

atlet pb djarum Istimewa

Andika berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dan mengikuti audisi di Kota Kudus. Ditemani sang ayah, ia siap mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk memperoleh beasiswa PB Djarum.

Dikisahkan sang ayah, remaja pendiam itu dulunya suka sepakbola namun beralih menekuni bulutangkis sejak kelas 6 Sekolah Dasar. "Mungkin dia melihat saya sebagai mantan atlet bulutangkis di tingkat lokal. Pokoknya saya dukung pilihan anak saya. Dia anak yang penurut, bahkan tak malu ikut berjualan sate di hari Minggu bila tidak ada kegiatan," ungkap sang ayah.

10. Angelica Febriana Timporok

atlet pb djarum Istimewa

Angelica Febriana Timporok adalah peserta audisi terjauh yang mengikuti audisi di Kota Kudus. Ia yang berasal dari Jayapura, Papua pun bertekad untuk mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis setelah gagal pada tahun 2014 lalu.

Tahun 2016 ini ia mendapat super tiket dari tim pencari bakat PB Djarum dengan cara "dikerjai" terlebih dulu. Panitia menandingkan dirinya dengan Angelique Jenice Sentosa Chung untuk memperebutkan sebuah tiket, namun itu hanya "drama" belaka. "Senang juga dan tidak menyangka bisa dapat super tiket. Sudah pasrah soalnya dan tidak bisa ngomong lagi," ujar Angelica.

 

Mengharukan, perjuangan 10 anak ini jadi atlet bulutangkis dunia