Brilio.net - Filipina melawan Indonesia pada partai terakhir grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/11) pukul 19.00 WIB. Nasib Filipina di Piala AFF akan tergantung dengan hasil pertandingan ini.

Pelatih tim nasional sepak bola Filipina Sven-Goran Eriksson memprediksi laga timnya menghadapi Indonesia tidak akan berjalan mudah. Menurutnya Indonesia memiliki pemain-pemain bagus dengan kecepatan lari yang berpotensi menyulitkan anak-anak asuhnya.

"Kami harus menampilkan performa terbaik. Utamanya kami mesti bertahan dengan bagus dan selanjutnya kita lihat apa yang akan terjadi," ujar Eriksson dalam konferensi pers pra-laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11).

Pelatih asal Swedia berusia 70 tahun itu pun mewanti-wanti agar skuatnya fokus sampai detik terakhir pertandingan. Pemain-pemain Indonesia diyakini mampu membuat petaka jika diberikan ruang. Selain itu, menurut Eriksson, setidak-tidaknya ada empat nama di skuat Indonesia yang patut diwaspadai. Mereka adalah Zulfiandi, Evan Dimas, Stefano Lilipaly dan Alberto "Beto" Goncalves.

"Pemain bernomor punggung empat (Zulfiandi), enam (Evan Dimas), sembilan (Beto) dan 10 (Lilipaly) memiliki kemampuan yang baik," tutur Eriksson yang pernah menukangi Timnas Inggris pada 2001-2006 ini.

10 Pasangan cantik pemain timnas Indonesia di Piala AFF 2018 © 2018 brilio.net

foto:istimewa

Sementara kapten timnas Filipina Philip Younghusband menegaskan dirinya dirinya dan rekan ingin menundukkan Indonesia demi menghapus memori kelam semifinal Piala AFF 2010. Ketika itu, dalam laga yang berformat kandang-tandang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pasalnya Filipina tidak memiliki stadion berstandar internasional, Filipina kalah dengan agregat total 2-0.

"Kondisi saat ini berbeda dengan tahun 2010. Kedua tim juga bermain dengan komposisi pemain yang tak sama. Karena itu, saya berharap hasil akhir juga akan berbeda," tutur Younghusband.

Filipina sendiri membutuhkan setidak-tidaknya hasil seri dari laga kontra Indonesia, agar lolos ke semifinal Piala AFF 2018. Saat ini, mereka berada di posisi kedua klasemen dengan tujuh poin dan hanya kalah selisih gol dari pemuncak klasemen Thailand. Jika saja mereka kalah dan Singapura bisa memenangi laga melawan Thailand, maka Filipina gagal melaju semifinal.

Timnas Indonesia dipastikan tersingkir dari persaingan Piala AFF 2018 setelah tidak mampu lolos dari Grup B. Poin Indonesia tidak mencukupi untuk mengejar posisi dua tim terbaik sebagai syarat lolos ke empat besar. Pencapaian tak mampu beranjak dari fase grup tersebut mengulang catatan serupa pada Piala AFF tahun 2007, 2012 dan 2014.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

"Pertandingan besok sangat penting buat kami. Meski dipastikan sudah tidak lolos, semua pemain bertekad untuk menutup grup dengan torehan kemenangan. Filipina punya kelebihan dengan banyak pemain berpostur tinggi, kemudian banyak pemain naturalisasi. Kita sudah siapkan untuk bagaimana menghadapi bola set piece dari mereka. Mungkin pertama kami tim pelatih hingga ofisial meminta maaf atas pencapaian ini. Pasti semua sedih dan kecewa dengan hasil ini. Namun, ini bukan kiamat bagi sepak bola Indonesia. Ini menjadi koreksi dan titik kebangkitan kita..” ungkap kepala pelatih Bima Sakti sebelum laga kontra Filipina esok di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. #PSSINow #KitaGaruda #KobarkanSemangatGaruda #KemenanganItuDekat

A post shared by PSSI (@pssi__fai) on

 

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti pun mengajak semua pihak untuk menatap hari esok. Kegagalan di Piala AFF 2018 memang memunculkan kesedihan, tetapi sepak bola Indonesia memiliki waktu untuk terus berkembang.

"Semua tentu sedih dan kecewa Indonesia gagal di Piala AFF 2018. Kami tim pelatih, ofisial dan pemain memohon maaf untuk itu. Namun pencapaian tersebut bukan kiamat bagi persepakbolaan nasional. Semoga kondisi ini bisa menjadi koreksi dan titik balik prestasi timnas," tutur Bima seperti dikutip Brilio.net dari Antara.