Brilio.net - Wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terkenal sebagai daerah yang memiliki banyak aliran sungai. Bahaya longsor pun mengintai setiap saat. Masyarakat setempat berupaya mengatasi dengan beragam cara.

Salah satunya adalah dengan menjadi petani bambu. Selain menguntungkan, menanam bambu mampu mengatasi bahaya longsor di sekitar daerah aliran sungai. Sukari, seorang petani warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mengaku, mengembangkan tanaman bambu di sekitar aliran Sungai Ciberang guna mencegah longsor dan banjir.

Sukari memiliki lahan tanaman bambu seluas dua hektare yang lokasinya berada. Sukari menyebut, selain untuk pelestarian lahan, tanaman bambunya dapat dijadikan sumber pendapatan. Biasanya dia akan menjual ke penampung sekitar 200 batang dengan pendapatan Rp 600 ribu/hari.

"Kami terbantu ekonomi dari penjualan bambu. Dari dua hektare bisa mencapai Rp 15 juta/bulan," katanya. Minat warga yang tinggi serta diberangi upaya pelestarian lahan membuat Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak berupaya mengembangkan tanaman bambu.

"Kita terus mengembangkan tanaman bambu di lahan-lahan kritis, seperti daerah aliran sungai maupun tebing untuk mencegah banjir dan longsor," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Lebak Kosim Ansori di Lebak, Kamis (2/4) dikutip Antara.

Saat ini, jumlah tanaman bambu yang ada tercatat 1.199 rumpun, 11 juta batang, produksi 2,4 juta dengan areal seluas 2.000 hektare.