Brilio.net - Hobi sebagai traveler membuat pria ini mendapatkan banyak pengalaman unik dari tempat-tempat yang dikunjunginya. Keunikan budaya, kekayaan alam, keindahan peradaban yang berbeda-beda dari tempat-tempat yang pernah dikunjungi tersimpan sebagai memori manis dalam hidup yang hanya sekali ini.

Pria itu, Hikam Alfar Chuzi Muhammad, sudah mengunjungi 13 negara. Dari banyaknya perjalanan itu, wiraswasta ini punya segudang pengalaman, tapi ada satu pengalaman lucu yang sulit ia lupakan. Peristiwa itu terjadi saat ia mengunjungi Uzbekistan, tepatnya di ibukotanya, Taspen.

Suatu hari di bulan April 2012 bertepatan dengan musim liburan Eropa, pria 34 tahun ini traveling di bekas negara Uni Soviet itu. Pada malam hari terakhir ia berada di Taspen, ia keliling untuk mencari hotel. Di musim liburan seperti itu, akan susah untuk menemukan hotel yang nyaman karena biasanya hotel-hotel sudah full booked. Akhirnya ia diantar oleh sopir taksi ke suatu hotel dengan bangunan yang sudah cukup tua. Ia pun memutuskan menginap di sana, karena besoknya harus kembali ke Kuala Lumpur untuk pulang ke Jakarta. "Nginep semalem di situ. Suasananya agak serem. Aku dapet kamar di lantai 3, kamar paling pojok," tuturnya kepada brilio.net, Rabu (14/10) via sambungan telepon bebas pulsa di nomor 08001555999.

Saking ngantuknya, ia berencana langsung tidur. Tapi tiba-tiba ia mendengar ketukan di pintu kamarnya. Lambat laun suara itu makin terdengar keras."Awalnya aku malas karena saking ngantuknya," ungkap dia.

Karena tidak kunjung dibuka pintunya yang tadinya ketokan berubah jadi gedoran. Gedoran demi gedoran terus menggema. Sudah bukan malas lagi alasannya untuk tidak membukakan pintu. "Aku jadi takut. Pikiranku jadi teringat kalau negeri ini dulunya adalah bagian dari Uni Soviet. Aku khawatir karena di kota ini juga banyak orang Rusianya, aku pernah mendengar mafia Rusia nyulik orang terus jual organ manusia," tuturnya.

Akhirnya ia nangis karena takut. Bibirnya refleks mengeluarkan kalimat-kalimat doa supaya ia dihindarkan dari marabahaya. "Aku nggak mau mati konyol di negara orang, apalagi aku nggak punya siapa-siapa di sana," tuturnya.

Akhirnya ia pasrah karena gedoran itupun nggak berhenti-berhenti. Ia memutuskan memberanikan diri untuk membukakan pintu. Begitu dibuka ternyata seroang perempuan Rusia usia sekitar 45-an tahun. Tanpa basa-basi perumpuan itu berkata, "do you need massage?"

Sontak, dari semula dirinya takut, akhirnya jadi lemes. Karena masih belum paham, ia menghela napas untuk menangkan diri. Perempuan itu bertanya lagi, "do you need massage?"

"Aku nggak, karena udah ngantuk. Perempuan itu tetep maksa. Awalnya nawarin 10 dolar, turun jadi 7, turun lagi jadi 5 dolar. Tapi tetap aku tolak, terus aku tutup begitu aja pintunya," selorohnya.

Cerita ini disampaikan oleh Hikam Alfar Chuzi Muhammad melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!