Brilio.net - Siapa sangka lumpur yang kerap dianggap menjijikkan, kotor, dan menjadi sarang bakteri ternyata bisa dimanfaatkan sebagai sabun kecantikan. Produk ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Empat mahasiswa Teknik Kimia UGM yang terdiri dari Radinda Bian Zaqina, Salma Inayatun Farida, Fariz Azwar Azri dan Rakan Romi Arsalan berhasil mengembangkan produk inovasi sabun yang berbahan baku lumpur. Limbah lumpur (geothermal) itu didapatkan dari kawah Sikidang di Pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Sabun kecantikan ini terbuat dari lumpur kawah Dieng, mau coba?

Kandungan silica dan sulfur tinggi yang terdapat dalam lumpur memang secara efektif baik untuk kesehatan kulit manusia. Silica berguna untuk menyingkirkan berbagai penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti kadas dan panu. Sementara sulfur bermanfaat untuk menghaluskan dan melembutkan kulit serta mencegah penuaan dini.

Produk kecantikan yang mereka beri nama Sabun Geothermal (Santher) tersebut juga sudah mengantongi Standard Nasional Indonesia (SNI). Adapun kelebihan Santher yaitu harganya yang relatif terjangkau yaitu kurang dari Rp 3.000 per sabun. Hal itu dikarenakan bahan baku pembuatannya yang melimpah.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh tim peneliti yaitu mengadakan sosialisasi kepada warga sekitar kawah Geothermal untuk memproduksi secara mandiri produk sabun tersebut. "Harapannya, ada kementerian untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasilan prosedur pembuatan sabun yang sudah kami teliti ini untuk dipasarkan secara luas," ujar Radinda saat dihubungi brilio.net, Selasa (9/6). Sehingga, perekonomian masyarakat setempat pun diharapkan mampu meningkat.

 

BACA JUGA:

Anak tukang tambal ban ini hanya butuh 16 bulan hafal al quran 30 juz

Luna si kuda pustaka keliling 3 desa di Gunung Slamet pinjamkan buku

Keikhlasan bocah autis bantu ibunya jualan kaset pita jadul

Teman alami gangguan penglihatan, Sadiyah ciptakan meja baca pintar

Pelajar ini 3 tahun menggendong temannya yang cacat ke sekolah

Cuma lulusan SMK, santri ini buktikan bisa sukses dari bisnis animasi