Brilio.net - Hal menarik dalam sebuah candi adalah relief yang menghiasinya. Relief bukanlah sembarang bentuk pahatan yang bertujuan memperindah candi, melainkan memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan kehidupan dan keagamaaan saat itu.

Menariknya, sebagai bagian dari kehidupan, burung hadir dalam berbagai simbol pada pahatan relief tersebut.

Burung sebagai makhluk mitologi dalam kepercayaan Hindu-Budha seperti Garuda, Kinnara dan Jatayu memiliki arti dan makna secara historis.

Nah, dari peninggalan-peninggalan candi, ada beberapa candi yang terdapat relief burung seperti yang dirangkum berikut ini.

1. Candi Prambanan
Candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di Sleman atau 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Candi ini memiliki tiga candi utama: Wisnu, Brahma, dan Siwa perlambang Trimurti. Ketiga candi ini masing-masing memiliki satu candi pendamping yaitu Angsa bagi Brahma, Nandini bagi Siwa, dan Garuda bagi Wisnu.

Khusus Garuda, candi pendamping ini berkisah tentang manusia berwujud burung bernama Garuda. Burung bertubuh emas ini digambarkan memiliki wajah putih, dengan sayap dan paruh layaknya elang. Sosok ini merupakan replika “Bennu” yang bermakna terbit atau bersinar.

Nah, Lambang negara kita Garuda. Presiden Soekarno memperkenalkan pertama kalinya kepada khalayak sebagai lambang negara pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes Jakarta.

2. Candi Borobudur
Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini dalam sebuah reliefnya, diceritakan bahwa Sang Budha Gautama melakukan reinkarnasi menjadi burung pelatuk. Burung yang suka mematuk batang pohon ini suatu ketika bertemu harimau yang kesakitan.

Rahangnya terselip tulang kijang yang baru ia makan. Tanpa rasa takut, pelatuk mendekati harimau dan menolongnya. Tulang kijang berhasil ia lepaskan dan harimau pun tidak lagi mengaum kesakitan. Tanpa lupa mengucapkan kata terima kasih.

Di lain waktu, pelatuk kesulitan mendapatkan makanan. Tanpa sengaja ia bertemu harimau yang pernah ditolongnya itu. Apa daya, harimau tidak mau berbagi makanan dengannya. Pelatuk sadar, jika berbuat baik tidak perlu diungkit kembali. Ikhlaskan saja.

3. Candi Mendut
Candi ini terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra, yang keterangannya dapat dijumpai pada prasati Karantengah 824 Masehi.

Candi yang ditemukan tahun 1836 ini memiliki atap bertingkat tiga yang dipenuhi 48 stupa kecil. Tercatat, ada tiga relief menceritakan burung yang salah satunya tentang persahabatan sepasang angsa dan kura-kura.

4. Candi Kidal
Candi yang dibangun sekitar 1248 Masehi ini terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang Tumpang, Kabupaten Malang. Bangunan candi keseluruhan tersusun dari batu andesit dengan dimensi geometris vertikal.

Di seputar kaki candi ada tiga relief yang menggambarkan garuda. Relief pertama terlihat garuda menggendong tiga ekor ular besar, relief kedua berupa lukisan garuda meletakkan kendi di atas kepala, dan pada relief ketiga terlihat garuda menggendong seorang wanita.

5. Candi Gampingan
Candi yang dibangun antara abad 8 dan 9 ini terletak di Dusun Gampingan, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Bagian kaki candi dihiasi relief burung seperti pelatuk, gagak, dan ayam jantan. Gagak diidentikkan sebagai burung dengan paruh dan tubuh yang kokoh. Sayapnya mengembang dan ekornya berbentuk kipas.

Sedangkan burung pelatuk digambarkan memiliki jambul di kepala dengan paruh agak panjang dan runcing, namun sayapnya tidak mengembang. Ayam jantan sendiri dilukiskan dengan dada membusung dengan sayap mengembang ke bawah.