Brilio.net - Siapa yang nggak mengenal Kopaja? Bagi orang Jakarta, Kopaja pasti sudah nggak asing sebagai salah satu angkutan yang merajai jalanan Kota Jakarta. Saking banyaknya armada Kopaja di Jakarta, sudah menjadi rahasia umum jika angkutan ini cenderung semerawut dan tidak ada fasilitas yang memberikan informasi jelas. Menghafalkan rute Kopaja tentu bukan perkara mudah bagi warga Jakarta walau telah bertahun-tahun tinggal di sana.

Namun, sekarang sebuah aplikasi telah diciptakan untuk memudahkan warga Jakarta dalam memanfaatkan angkutan umum Kopaja. Aplikasi ini dinamakan Apaja. Uniknya lagi, sang kreator adalah seorang pria berkebangsaan Prancis yang tujuh tahun tinggal di Indonesia. Dia adalah Robin Dutheil.

Pria Prancis ini ciptakan aplikasi rute Kopaja di Jakarta, salut!

Awal mulanya adalah pada tahun 2008 Robin memutuskan datang ke Indonesia hingga akhirnya bekerja di suatu perusahaan di Jakarta. Pertama datang, ia lantas jatuh cinta dengan suasana di Indonesia, hingga akhirnya pada tahun 2009 Robin memutuskan untuk menetap di Jakarta. "Setelah setahun tinggal di sini, saya merasa nyaman dan tidak mau pulang atau pindah negara," ungkap Robin kepada brilio.net, Jumat (29/1).

Tidak seperti kebanyakan warga pada umumnya, Robin lebih memilih memanfaatkan angkutan umum untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Ia pun seolah-olah seperti ketagihan menaiki angkutan umum yang terkenal dengan berbagai aksi kejahatannya ini. "Awalnya teman saya melarang untuk naik angkutan umum, dengan alasan banyak copet. Tapi memang dasarnya saya suka tantangan, akhirnya saya mulai coba naik Metromini dan TransJakarta," ceritanya.

Masalah bahasa dan pengetahuan yang minim tentang Jakarta pada awalnya menjadi kendala tersendiri baginya. Hingga lambat laun ia menjadi terbiasa dengan bahasa dan iklim jalanan Kota Jakarta. Bahkan, saking seringnya ia menggunakan angkutan umum, kini ia hafal hampir semua rute angkutan umum yang ada di Jakarta. "Sekarang saya hafal dengan rute Kopaja, Metromini, Kopami, Koantas Bima, Dian Mitra, TransJakarta, beberapa angkot seperi Mayasari Bakti dan PPD," sambung Robin.

Kebiasaannya menikmati angkutan umum sebagai transportasi sehari-hari membuat Robin menjadi 'kamus' rute bagi teman-temannya. Dia sering dihubungi kawannya hanya untuk ditanya 'dari A ke B naik apa?' 'Rutenya lewat mana?' Hingga suatu hari Robin sadar jika ini merupakan suatu masalah yang cukup besar bagi warga Jakarta. "Bagaimana bisa orang yang lahir di Jakarta malah bertanya rute angkutan umum kepada bule yang masih baru di Jakarta?" imbuhnya.

Dari sinilah mulai tercetus ide untuk menciptakan aplikasi yang dapat memantau rute dan informasi lainnya terkait angkutan umum yang ada di Jakarta. Bersama seorang rekannya, pada tahun 2013 ia mulai merancang sebuah aplikasi yang ia beri nama Apaja.

Robin menjelaskan Apaja adalah sebuah aplikasi navigasi sederhana berbasis web dan Android. Beberapa fitur tersedia untuk memudahkan warga Jakarta dalam memahami rute Kopaja. Seperti rute Kopaja dari satu titik ke titik tertentu, harga, estimasi waktu, jarak, serta halte mana saja yang dilewati.

Menariknya lagi, pengguna Apaja bisa melaporkan kepadatan di dalam halte bus atau stasiun kereta. Dari informasi tersebut, pengguna lainnya bisa tahu halte mana saja yang lagi kosong, dan halte mana yang harus hindari. "Tujuan Apaja adalah memudahkan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum dan perjalanan dengan angkutan umum bisa lebih baik," ujar Robin.

Tak disangka ide cemerlangnya ini disambut baik oleh pemerintah setempat. Robin mengaku sudah bertemu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2014 lalu di Balai Kota DKI Jakarta. Kata Robin, jawaban Ahok sangat memuaskan. Ia didukung penuh.

Ditanya mengenai rencana ke depan, Robin mengatakan akan mengembangkan Apaja lagi. Menambah beberapa fitur baru agar Apaja menjadi lebih lengkap, serta mengintegrasikan semua angkutan umum di seluruh Jabodetabek. "Kita juga berencana ekspansi ke kota lain di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, dan sebagainya," kata Robin.