Brilio.net - Tubuhnya yang mungil jauh dari kesan kuat. Tapi dengan mungilnya tubuh itu ia bisa gesit melayani para pemilik motor yang ingin menitipkan maupun mengambil motor yang dititipkan kepadanya. Paha kanannya jadi salah satu kekuatannya untuk menggeser sepeda motor yang berat.

Kerja Ilah (50) di Pasar Legi Kotagedhe tak bisa dianggap enteng. Wanita yang selalu menggunakan kaos identitas tukang parkir berwarna oranye ini harus merapikan sepeda motor para pengunjung pasar. Setiap jam 5 pagi ia sudah harus berangkat ke pasar dan pulang ketika hari sudah mulai siang.

Ilah bercerita bahwa beberapa tahun lalu ia pernah mengalami nasib sial saat menjadi tukang parkir. Lantaran motor yang ia jaga hilang, ia harus berurusan dengan polisi dan mengganti motor tersebut.

Saat itu ada seorang yang menitipkan sepeda motornya. Ia datang bersama rekannya. Ilah merasa dihipnotis hingga teman si pemilik motor mengambil motor tersebut. Maka selang beberapa waktu datanglah si pemilik motor yang mengaku motornya hilang karena tak ada di tempat parkir. Alhasil Ilah pun dikasuskan ke polisi karena dianggap sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.

"Waktu itu saya tahu bahwa temannya yang ambil, tapi serasa tak punya daya buat melawan. Mereka hanya pura-pura, sudah kongkalikong," cerita Ilah kepada brilio.net, Jumat(22/5) hingga matanya berkaca-kaca.

Karena tak punya cukup bukti, ia pun akhirnya dituntut uang ganti rugi. Saat itu ia hanya menyanggupi uang sebesar Rp 2,5 juta. Wanita yang kini hidup sendiri ini pun lalu menggadaikan motornya dengan nilai Rp 2,5 juta untuk mengganti motor tersebut.

Beruntung teman-temannya sesama tukang parkir yang tergabung dalam paguyuban tukang parkir Pasar Legi Kotagedhe berbaik hati membantu Ilah dengan uang Rp 1,5 juta hingga ia pun hanya menambahi Rp 1 juta. "Alhamdulillah teman-teman bantu saya, sisanya uang itu buat kebutuhan saya," katanya.

Hingga kini Ilah tak pernah mengambil motor yang ia gadaikan. Kini sepeda biru jadi kendaraan Ilah untuk pulang dan pergi ke pasar.