Brilio.net - Masihkah kamu ingat dengan tugas menulis pengalaman pribadi saat SD dulu? Banyak dari kita yang menceritakan pengalaman liburan bersama keluarga. Tetapi tidak sedikit juga yang menjelaskan hobinya seperti bermain sepak bola. Jarang dari kita yang menuliskan kisah soal hantu. Padahal cerita seperti ini bisa berpeluang mendapatkan nilai tinggi di pelajaran Bahasa Indonesia, seperti yang dialami oleh siswa SD asal Kota Bandung, Jawa Barat, Julia Kartika Sari (12).

Ketika diberi tugas menulis, bocah kelas enam di SDN Babakan Ciparay 2 Kota Bandung ini memang memiliki selera yang unik dibandingkan dengan murid lain. Ketika ditanya berapa temannya yang menuliskan kisah misteri, dia menjawab, "paling cuma dua tiga doang," ujarnya kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Rabu (7/10).

Julia menceritakan tentang hantu yang pernah dilihatnya setahun lalu ketika menginap di rumah saudaranya daerah Babakan Ciparay. "Waktu itu ketika tidur bareng saudaraku, tiba-tiba ada bayi di tengah-tengah ranjang kita (dia dan saudaranya)," jelasnya ketika menceritakan sosok hantu tersebut. Peristiwa itu terjadi pas pukul 02.00. Itulah mengapa tulisannya dia beri judul "Sewaktu Jam Dua".

Ketika Ibu Hani, wali kelasnya menyuruh menceritakan kisahnya di depan 31 teman lainnya, Julia takut karena masih terngiang-ngiang dengan sosok hantu tersebut. "Matanya melotot, badannya kecil, tapi tangan kakinya kayak kakek-kakek, keriput gitu," ujarnya. Meskipun Ibu Hani menggangap kisahnya sebagai cerita anak kecil, Julia mendapatkan nilai tertinggi saat itu. "Nilaiku di pelajaran itu 90," ungkapnya dengan nada puas.

Cerita ini disampaikan oleh Julia Kartika Sari melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.