Brilio.net - Namanya Mbah Wiji, sehari-hari bekerja sebagai pencari rongsok demi memenuhi kebutuhan hidup. Mbah Wiji yang bahkan tidak dapat mengingat umurnya ini merupakan warga Klaten, Yogyakarta. Setiap harinya dia harus bekerja mencari rongsok mulai pukul 07.00 pagi tanpa libur, dan akan kembali pulang sekitar pukul 19.00.

Nenek yang terlihat masih semangat ini setiap harinya diantar oleh mobil juragan pengepul barang rongsoknya menuju daerah biasa mereka mencari rongsok. Mobil akan mengantar jam 07.00 pagi dan akan kembali menjemput dititik yang sama pada pukul 19.00. Mbah Wiji tampak sangat terampil memilih barang-barang mana yang akan dia bawa dalam karungnya karena memang dia sudah bekerja sebagai pencari rongsok selama 17 tahun.

Mbah Wiji kuat menggendong 1 karung rongsok demi 1 kg beras

"Nanti barangya disetor sama juragan di Klaten, kalo setornya banyak ya dapatnya banyak, sekitar satu kilogram beras lah biasanya," ungkap Mbah Wiji pada brilio.net, beberapa waktu lalu.

Di Klaten, Mbah Wiji hidup bersama dua anaknya yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh dan terkadang juga mengumpulkan rongsok. Mbah Wiji terpaksa harus ikut bekerja meskipun usianya tak lagi muda karena penghasilan kedua anaknya belum cukup untuk hidup sehari-hari.

"Kalau ndak kerja ya nggak makan, anak juga kerja tapi ya dipakai anak saja cukupnya jadi harus cari tambahan gini. Lagian saya juga sudah biasa jalan cari barang terus nggendong 1 karung gini buat saya ndak terlalu berat kok," cerita Mbah Wiji sambil sibuk memasukkan barang ke dalam karung yang dia bawa.

Setelah selesai memasukkan semua barang dalam karung, Mbah Wiji mulai menjulurkan selendangnya untuk mengangkat karung tersebut kemudian dia gendong. Tanpa mengeluh nenek ini menggendong karung tersebut sambil terus berjalan mencari barang lain.