Brilio.net - Ariana Miyamoto yang sering sekali dipandang dengan dengan sebelah mata di Jepang berniat untuk mengubah pemikiran masyarakat Jepang tentang isu rasisme.

Ketika Miyamoto dinobatkan sebagai Miss Universe Jepang pada Maret kemarin oleh 7 juri yang tentunya berasal dari Jepang, dia tampak sangat kaget dan tidak percaya. Seperti yang dilansir dari wkyt.com, Miyamoto merupakan satu-satunya pemenang kontes ratu kecantikan Jepang yang merupakan seorang bi-rasial di mana ayah Miyamoto adalah seorang keturunan Afrika-Amerika sedangkan ibunya keturunan Jepang.

Awalnya saya tidak berniat untuk mengikuti kompetisi ini, tapi ketika saya tahu ada salah seorang teman saya yang juga seorang bi-rasial memutuskan untuk bunuh diri, saya merasa saya harus melakukan sesuatu terkait denngan penderitaan yang dia alami sebelumnya, ungkap Miyamoto.

Miyamoto menambahkan bahwa temannya tersebut sangat membenci kenyataan di mana dia terlahir sebagai orang yang berdarah setengah Jepang yang faktanya tidak dapat begitu diterima oleh masyarakat Jepang sendiri.

Isu rasisme di Jepang sendiri nyatanya masih sangat sensitif dan saya berniat untuk mengambil tindakan terkait hal tersebut, ujar Miyamoto.

Jepang sendiri ternyata baru membuka dirinya pada dunia luar pada akhir tahun 1800an yang menyebabkan rendahnya nilai keberagaman di sana. Jumlah anak lahir yang berasal dari ras yang berbeda ada kurang dari 2% pada tahun 2013.

Miyamoto sendiri bercerita bahwa dia pernah menjadi korban bully. Di sekolah saat guru meminta kami untuk berpegangan tangan, murid lain akan mengatakan bahwa kulit saya yang hitam bisa membuat kulit putih mereka juga menghitam. Jadi mereka tidak ingin berpegangan tangan dengan saya. Beberapa anak juga ada yang tidak ingin berada dalam 1 kolam renang dengan saya, bahkan beberapa kali ada yang melempar sampah pada saya.

Ratu kecantikan ini menambahkan bahwa dia saat ini sudah siap jika ada yang melontarkan kritik padanya terkait dengan prestasinya ini. Misalnya saja ada salah satu postingan online yang menyatakan bahwa Jepang harusnya diwakili oleh mereka yang berdarah murni." Ada juga yang mempertanyakan apakah dia benar-benar berdarah Jepang atau tidak.

Terlepas dari itu semua, Miyamoto dapat membuktikan bahwa dia dapat dengan lancar menulis dengan menggunakan huruf kanji dengan baik yang dia pelajari selama hidupnya di Jepang.

Saya duduk di lantai, saya melepas alas kaki saya saat memasuki ruangan, saya menggunakan sumpit.

Dia mengatakan bahwa dia ingin menunjukkan wajah baru Jepang. Dan terbukti saat ini Miyamoto menjadi sosok panutan bagi semua orang yang juga merupakan bi-rasial di Jepang.

BACA JUGA:

Seram, hewan raksasa berbentuk pipa ditemukan di dasar laut

Hafiz, pria berwajah cantik ini menangis karena KTP-nya tersebar

Hujat busana Jawa, Dewi dikecam netizen

Sarung, di Indonesia buat sholat, di Mesir malah jadi bahan tertawaan

Kemegahan gedung Garuda ini tinggal kenangan, kini rata dengan tanah