Brilio.net - Tema kreativitas masih menjadi perbincangan menarik hingga kini. Kreativitas disebut-sebut merupakan hal yang dapat memberikan pembaruan dalam banyak aspek. Tantangan zaman akan dijawab oleh kreativitas, yang dapat ditemui pada diri setiap orang. Kreativitas butuh dipantik dan diasah. Temuan dari Universitas Haifa Israel, berikut ini barangkali bisa membantumu.

Seperti dikutip dari BUSTLE pada Senin (23/11), para peneliti menyatakan bahwa kreativitas tidak hanya berupa kemampuan menemukan ide baru. Dalam penelitian ini, para relawan diberi waktu 30 detik untuk menemukan fungsi lain selain fungsi utama dari suatu benda. Tingkat kreativitas masing-masing orang dinilai dari frekuensi jawaban.

Pada pengujian kedua, relawan diminta mendeskripsikan benda tersebut, dengan direkam oleh mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui aliran darah yang masuk di beberap bagian otak.

Relawan dengan skor tinggi menunjukkan aktivitas bagian otak "asosiatif" yang lebih aktif. Bagian otak ini merupakan bagian yang bekerja ketika seseorang melamun. Di samping itu, untuk mengeluarkan ide yang asli dan berguna bagian otak "administratif" yang hubungannya dengan norma sosial dan aturan juga perlu aktif.

"Diyakini bahwa ada suatu bagian otak yang mengeluarkan ide inovatif, namun di sisi lain ada pula kebutuhan untuk mengevaluasi seberapa aplikatif dan beralasannya ide yang dikeluarkan," kata salah seorang peneliti.

Dengan kata lain, kreativitas sebenarnya ada dua aspek, yaitu asli dan aplikatif. Perlu diketahui pula, keaslian ide juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Koneksi antara bagian otak administratif dan asosiatif mendorong keaslian ide.