Brilio.net - Dalam berkendara tidak hanya perlu memerhatikan aspek-aspek keamanan, namun juga aspek lingkungan dan nilai ekonomis. Semua aspek ini terangkum dalam cara berkendara ala eco driving.

Menurut Heru Sugiarto, konsultan eco driving di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ada dua “eco” yang diperhatikan yaitu ekonomis dan ekologis. Jika pengendara mampu berkendara secara eco driving maka dia akan menghemat konsumsi bahan bakar yang berarti berkontribusi pada lingkungan. Hemat bahan bakar juga berarti hemat biaya.

Berikut tips berkendara ala  eco driving menurut Heru yang disampaikan ke brilio.net:

1. Sesuaikan kecepatan jelajah

Guys, ini tips dari ahli cara berkendara eco driving, catet!

Ketika jalan di tol, kecepatan rata-ratanya di atas 80 km/jam bahkan lebih dari 100km/jam. Ini selain melewati batas keamanan, juga konsumsi BBM banyak dan emisi yang dihasilkan besar.

Untuk itu dianjurkan berkendara secara eco driving. Yakni, untuk pengemudi kendaraan truk besar dengan kaca depan tegak atau bis, kecepatan ekonomis tidak jauh dari 60-65km/jam. Untuk mobil yang minibus (bukan sedan) bisa 80-90 km perjam. Kalau sedan bisa sampai 90-100 km/jam, tapi tetap harus memerhatikan keamanan.

2.    Sesuaikan gigi
Telat pindah gigi merupakan faktor terbesar pengendara boros BBM. Misalnya pengendara menggunakan gigi dua untuk kecepatan 40 km/jam atau 50 km/jam, padahal itu sudah tidak benar. Bagi eco driver, kecepatan 50 km/jam sudah harus masuk gigi lima dengan mobil yang dengan mesin 1.300 sampai 1.500 cc bahkan yang 1.000 pun bisa menggunakan gigi lima untuk kecepatan 50 km/jam. Apalagi dengan cc yang lebih gede, 40km/jam dengan gigi 5 juga bisa itu semua untuk jalan datar.

Guys, ini tips dari ahli cara berkendara eco driving, catet! Heru Sugiarto, konsultan eco driving di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

3.    Sesuaikan saat menginjak pedal gas

Saat sedang menginjak pedal gas, banyak pengendara yang menginjak terlalu dalam. Pada saat itu konsumsi BBM lebih besar dibanding biasanya.
Cara termudah untuk melihat seseorang sudah menerapkan eco driving adalah dengan membandingkan konsumsi bahan bakar dengan standar yang sudah ditetapkan pabrikan.

Jika pabrikan menyebutkan 1 liter BBM bisa menempuh jarak 15 KM, maka seorang eco driver harus mampu menempuh jarak lebih jauh.