Brilio.net - Seorang wanita berusia 53 tahun bernama Wen Li telah membuka rumah penampungan bagi anjing liar di kota Pingliang, Provinsi Gansu, China. Sejak tahun 2011 hingga kini, rumah penampungan yang didirikan Li sudah menampung sekitar 220 anjing liar.

Keinginan Li untuk merawat anjing liar berawal dari tekadnya untuk berbuat baik pada hewan peliharaan kesayangan manusia itu. Untuk tujuan tersebut, Li rela berhenti bekerja sebagai guru SMP dan menghabiskan seluruh tabungan hidupnya untuk mengubah sebuah rumah pertanian tak layak huni menjadi rumah nyaman bagi ratusan anjing liar.

guru pelihara anjing © 2016 brilio.net

guru pelihara anjing © 2016 brilio.net

Ketika ditanya mengapa Li memilih berhenti bekerja untuk merawat anjing-anjing liar, ia mengaku tak bisa meninggalkan anjing-anjing terlantar dan merasa bertanggung jawab sebagai manusia.

"Setiap orang yang memiliki hati nurani akan melakukan hal yang sama. Dapatkah kamu membayangkan apa yang akan terjadi di kota ini jika kamu meninggalkan semua anjing itu?" katanya.

Sebagaimana dikutip brilio.net dari Shanghaiist, Jumat (29/7), di rumah penampungan anjing, Li memperlakukan anjing seperti boneka-boneka kecil dan menyebut dirinya nenek serta merawat anjing seperti cucunya sendiri.

guru pelihara anjing © 2016 brilio.net

guru pelihara anjing © 2016 brilio.net

Tentu membutuhkan uang yang tak sedikit untuk merawat ratusan anjing. Mengingat semakin banyak anjing semakin banyak biaya yang dikeluarkan. Li bahkan telah memaksakan diri untuk berhutang kepada bank dan meminjam 100.000 yuan atau Rp 200 juta kepada kerabatnya. Tak hanya itu, Li juga rela menjual apartemen miliknya agar terus bisa merawat anjing-anjingnya.

"Anjing-anjing makan dua kali sehari. Setiap kali makan membutuhkan 80 biskuit, 7,5 kg makanan anjing, dan 2,5 kg daging sapi. Biayanya mencapai ratusan yuan," ungkap Li.

Selama lima tahun terakhir, Li telah merawat 220 anjing liar yang dibawa oleh dirinya sendiri atau oleh pecinta hewan lainnya. Namun tetap saja, semakin banyak anjing di rumahnya, semakin banyak biaya yang ia butuhkan.

Li harus menangani semua tugas sehari-hari sendiri, membersihkan tempat penampungan, memberi makan dan memberi suntikan kepada anjing. Ia telah berusaha untuk mempekerjakan orang untuk membantunya paruh waktu, tetapi mereka semua pergi setelah seminggu karena merengek tentang upah yang rendah dan kondisi buruk.