Brilio.net - Kerasnya hidup tidak membuat Nanik Rahayu putus asa. Berbekal sedikit pelatihan kesehatan yang pernah diikutinya, ibu dua anak ini menekuni profesi yang bisa dibilang cukup langka yaitu sebagai tukang tensi keliling dari pasar ke pasar.

Jasa yang sudah dilakoni Nanik selama 4 tahun ini memang terbukti telah membatu perekonomian keluarganya, karena tidak sedikit para pedagang tersebut yang kemudian menjadi pelanggan tetap Nanik.

Harga yang dipatok Nanik untuk sekali tensi tidaklah mahal yaitu cukup Rp 1.000 saja. Selain itu Nanik juga melayani pengukuran asam urat dengan tarif Rp 10.000, gula darah Rp 10.000 dan kolesterol Rp 25.000. Agar lebih efisien dan mudah dibawa Nanik sengaja memilih alat tensi digital.

Perjuangan hidup Nanik jasa tensi pedagang pasar bertarif Rp 1.000
Nanik juga mengaku menjual obat-obatan herbal kepada para pelanggannya, “Kebanyakan dari mereka nggak mau untuk cek ke dokter, karena takut biaya mahal,” terang Nanik saat ditemui brilio.net di Pasar Demangan Yogyakarta, Kamis (19/3).

Dalam sehari Nanik hanya menyambangi maksimal dua pasar tradisonal, “Kalau hari ini misalnya ke Pasar Demangan dan Pasar Stan, besok bisa ke Beringharjo sama Kranggan," ujarnya.

Nanik sendiri menargetkan pemasukan minimal hingga Rp 100.000 karena menurutnya jika penghasilan dalam sehari berada di bawah Rp 100.000 maka tidak akan menutup biaya operasional dan hanya membuang tenaga.

Pelanggan Nanik mengaku puas dengan jasa yang ditawarkan Nanik. Moto hidup Nanik sendiri adalah "ora obah ora mamah" yang artinya tidak bekerja maka tidak bisa makan. Walaupun harus menguras tenaga, namun Nanik akan terus menekuni profesi ini demi membantu perekonomian keluarga.