Brilio.net - Ojek berbasis aplikasi online ternyata selain punya sisi positif juga punya sisi negatif. Nah, sisi negatif ini dirasakan beberapa pelanggan ojek yang merasa tak nyaman dengan pengemudi ojek online.

Hal ini diungkap oleh pengguna Facebook bernama Aston Elza Lidya dalam postingannya pada Jumat pekan lalu. Menurut Aston, pengendara ojek online kerap meneror pelanggan bila memberikan review buruk.

Berikan review buruk, pelanggan ojek online diteror


Aston mengatakan saat memesan ojek online, pengendara bisa dengan mudah tahu nomor telepon, alamat rumah, dan alamat kantor
pemesan. Hal ini tentu sebuah pelanggaran privasi dan rentan disalahgunakan.

Kepada brilio.net, Aston mengatakan kasus teror pengendara ojek online dialami oleh sepupu perempuannya. "Kalau sepupu saya ini, si pengemudi sms marah marah karena review yang jelek," kata dia. Meski terjadi dua bulan lalu, driver ojek online masih sering mengirim sms sampai sekarang.

Berikan review buruk, pelanggan ojek online diteror


Aston menambahkan bahwa stafnya di kantor sering digoda pengendara ojek online. "Memang orangnya cantik dan ramah. Jadi dianya salah tangkap," ungkapnya. Bahkan, kata Aston, sampai sekarang masih kerap menganggu."Tadinya mau ganti nomor tapi itu nomor sms pengaduan customer, milik operasional kantor," sambung Aston.

Aston yakin selain dua orang tersebut masih ada banyak penumpang lain yang mengalami hal serupa. Ke depan Aston menyarankan agar ojek online memperbaiki pelayanan. Paling utama privasi pelanggan yang sering disalahgunakan.

Menurut Aston, karena ini aplikasi android, bisa digunakan sistem komunikasi voip. Driver tidak akan pernah tahu nomor costumernya. Aplikasi ini mudah dan murah, kata Aston, tinggal diintegrasikan saja ke aplikasi yang ada. "Driver hanya tahu id saja. Jadi mirip dgn skype atau voice yahoo messanger," tutupnya.