Brilio.net - Bulan ramadan segera dalam hitungan hari. Masyarakat menyambut gembira bulan penuh ampunan ini. Di seluruh penjuru Indonesia ternyata punya tradisi unik yang dilakukan menyambut datangnya bulan puasa ini. Apa saja ya? Brilio.net pilihkan 5 tradisi unik itu khusus buat kamu

1. Nyekar

5 Tradisi unik yang dilakukan masyarakat setiap menjelang Ramadan


Tradisi nyekar atau tabur bunga di pusara orang-orang yang telah meninggal sudah menjadi tradisi di hampir setiap provinsi di Indonesia menjelang bulan ramadan. Dalam tradisi nyekar juga diiringi oleh doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan untuk mengampuni si kerabat yang telah meninggal.

2. Megengan

5 Tradisi unik yang dilakukan masyarakat setiap menjelang Ramadan

Tradisi megengan ini adalah tradisi menjelang ramadan dengan membagikan apem atau makanan ringan lainnya. Megengan berasal dari kata megeng yang artinya menahan, di mana bulan puasa identik dengan menahan makan dan minum serta hawa nafsu. Tradisi megengan ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada saat penyebaran agama Islam di Jawa, terutama Jawa Timur.  

3. Padusan

5 Tradisi unik yang dilakukan masyarakat setiap menjelang Ramadan

Padusan adalah mandi dengan niat membersihkan atau mensucikan diri sebelum bulan ramadan. Biasanya dilakukan di tempat-tempat seperti pantai, sungai atau sendang. Tradisi padusan ini begitu terkenal di Jawa

4. Punggahan

5 Tradisi unik yang dilakukan masyarakat setiap menjelang Ramadan

Punggahan adalah tradisi kirim doa dengan membaca tahlil atau tahlilan yang dilakukan di rumah atau balai desa. Punggahan ini biasa dilakukan di bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa terutama minggu terakhir menuju ramadan.

5. Dug-Deran

5 Tradisi unik yang dilakukan masyarakat setiap menjelang Ramadan

Tradisi dugderan ini berasal dari Semarang Jawa Tengah. Tradisi ini unik karena merupakan perpaduan tiga budaya yaitu Jawa, Tionghoa dan Arab. “Dugderan” diambil dari kata “dugder” yang berasal dari kata “dug” (bunyi bedug yang ditabuh) dan “der” (bunyi tembakan meriam).

Latar belakang tradisi ini karena adanya beda pendapat tentang datangnya awal ramadan, untuk menyatukannya disepakati yaitu dengan menabuh bedug di Masjid Agung Kauman dan meriam di halaman kabupaten dan dibunyikan masing-masing tiga kali dan dilanjutkan dengan pengumuman awal puasa di masjid.

BACA JUGA:

Anak tukang tambal ban ini hanya butuh 16 bulan hafal al quran 30 juz

Ini penjelasan kenapa sosok ayah tak tampak di biskuit Khong Guan

Seorang ibu pasang iklan mencari 'ayah sementara' untuk anaknya

Olahraga 15 menit bisa bikin kamu hidup 3 tahun lebih lama

Keluarga kamu ada yang darah tinggi? Coba suruh makan buah bit

BACA JUGA:

Bukannya patroli, motor polisi ini digunakan pelajar ke sekolah

Tak ditangkap, pencuri ini justru diberi banyak makanan oleh polisi

Bikin jera, polisi paksa pemilik sepeda motor dengerin suara knalpot

Gara-gara nakal, ibu ini minta polisi tangkap anak kandungnya