Brilio.net - Memiliki pernikahan yang langgeng dan bahagia sampai akhir hayat adalah harapan setiap pasangan. Namun, tak selamanya perjalanan rumah tangga itu tenang-tenang saja. Pasti ada yang namanya badai dan kerikil-kerikil yang menghalangi kebahagiaan dalam berkeluarga.

Pengalaman seperti ini dialami salah satunya oleh Mimi (bukan nama sebenarnya).Ibu rumah tangga asal Purwakarta ini melalui layanan story telling bebas pulsa brilio.net di 0-800-1-555-999, Senin (28/12) menceritakan perjalanan pernikahannya dengan suami, Yanto.

Mengarungi bahtera rumah tangga yang sudah 23 tahun lamanya memang bukanlah hal yang mudah. Butuh komitmen dan tanggung jawab yang besar. "Jalan 18 tahun, keluarga kami baik-baik saja bahagia dan adem ayem saja," tutur ibu berusia 43 tahun ini.

Namun, hantaman pada rumah tangganya mulai muncul sejak tahun 2010 lalu. Di tahun ini, Mimi memutuskan bekerja menjadi TKI ke Taiwan untuk membantu perekonomian keluarga. Namun ternyata niat baiknya ini tidak diterima secara positif oleh sang suami. Bahkan satu tahun bekerja di negeri orang, mereka malah lebih sering cek-cok dikarenakan sang suami cemburu. "Dia (suami) menuduh saya yang macam-macam di sana, padahal saya benar-benar bekerja," ungkap ibu dua orang anak ini.

Demi keselamatan rumah tangganya, Mimi pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Lampung Tengah pada awal 2012. Mimi berharap dengan kepulangannnya bisa memperbaiki hubungannya dengan sang suami dan keluarganya, tapi nyatanya tidak. Sang suami tetap saja selalu curiga bahkan yang lebih parah lagi sang suami pun terang-terangan berselingkuh dengan wanita kampung sebelah.

Sejak saat itu sudah tidak ada keharmonisan lagi antara keduanya, Mimi kerap dimaki dan disalahkan atas apa yang terjadi pada keluarganya sekarang ini oleh sang suami. Yang membuat sedih lagi saat sang suami akhirnya memutuskan untuk gantian menjadi TKI ke Taiwan pada akhir 2012 hingga sekarang. Pertemuan yang semakin jarang, komunikasi yang jarang membuat semuanya tambah berantakan. "Saya yakin di sana dia juga berselingkuh, malah bisa lebih leluasa lagi," ujar Mimi dengan nada penuh kesedihan.

Sang suami memang telah nyata-nyata berselingkuh, bahkan Mimi pernah diminta untuk mengizinkan sang suami menikah lagi namun Mimi dan dua orang anaknya tidak mau. "Dia nggak mau melepas saya, tapi juga nggak mau meninggalkan selingkuhannya. Kan bingung saya mbak," jelasnya.

Saat ini Mimi pun berharap sang suami segera diberikan kesadaran dan bisa kembali pada keluarganya. Mimi mengaku anak-anaknya masih sangat membutuhkan sosok bapak. "Kalau dia mau kembali saya terima demi anak-anak, hati saya sakit nggak papa," tutupnya.