Brilio.net - Keprihatinan terhadap anak-anak yang kini menyanyikan lagu dewasa memang terus muncul beberapa tahun terakhir. Banyak yang prihatin karena anak-anak saat ini malah lebih senang menyanyi lagu dewaasa yang secara makna belum pantas dinyanyikan anak-anak.

Bahkan saaat ini, ajang pencarian bakat mennyanyi anak juga jarang menggunakan lagu yang sesuai dengan umur si anak. kebanyakan malah lebih didorong menyanyikan laagu dewaasa berbahasa Inggis.

Dea Ananda, mantan penyanyi cilik menyebut jika ada pergesseran ketertarikan anak dulu dengan saat ini. Ia menyebut jika harusnya musik untuk anak itu fleksibel seperti berkembangnya teknologi. Menurutnya, aransemen lagu anak-anak zaman dulu tak begitu menarik bagi anak-anak saat ini.

Ini kata Dea Ananda kenapa lagu anak tak diminati oleh anak-anak © 2016 brilio.net


"Lirik boleh anak-anak, tapi aransemen harus menyesuaikan perkembangan saat ini. Saat ini anak-anak kan lebih suka mendengarkan musik kayak yang dinyanyikan Justin Bieber, saya berharap aransemen musik anak juga bisa seperti itu," ungkapnya saat ditemui dalam acara konferensi pers Picnic Cinema di Gaia Cosmo Hotel Yogyakarta, Jumat(16/12) lalu.

Hal itulah yang coba dilakukan oleh para mantan penyanyi cilik yang bergaabung dalam proyek #savelaguanak. Aransemen laagu perdana itu dibuat semenarik mungkin mnyesuaikan aransemen yang disukai saat ini.

Hingga saat ini, hastag #savelaguanak yang mereka gagas beberapa waktu lalu pun diikuti oleh banyak musisi lainnya.

Menurut Dea, tantangan prangtua saaat ini berkali kali lipat dibandingkan orangtua zaman dulu karena akses informasi saat ini semakin berkembang.

"Kalau dulu kan yang ditonton anak cuma TV, nah sekarang kan bermacam-macam. Kemajuan teknologi jadi anugerah sekaligus musibah," tegasnya.