Brilio.net - Hari gini mungkin kaum muda seperti kamu ogah banget menikmati musik keroncong. Kamu dan teman-temanmu pasti lebih memilih musik bergenre modern, seperti electronic dance music (EDM) dan pop rock sekali pun. Ya nggak?

Meski kamu ngggak doyan musik keroncong yang dianggap tak bertenaga dan bikin ngantuk itu, nggak ada salahnya kalau kamu sedikit tahu soal musik keroncong dan event-event kerennya.

Akar keroncong di Indonesia berasal dari Musik Portugis "fado" yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga di abad ke-16. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Indonesia yang ikut serta membentuk musik keroncong, singkatnya keroncong telah mengalami evolusi yang panjang dan mengagumkan.

Keroncong memiliki keunikan dengan perpaduan budaya barat dan timur. Fleksibilitas dan keterbukaannya akan musik lain, sehingga banyak jenis lagu tetap akan dinamis dibawakan dengan ritmis keroncong. Hal seperti inilah yang membuat banyak orang menyakini keroncong akan langgeng sepanjang zaman.

Karena hal tersebutlah, salah satu event besar bertemakan keroncong akan digelar Sabtu, 12 Desember 2015 mendatang. Bertajuk Pasar Keroncong Kotagede, para seniman keroncong yang berasal dari Kotagede dan dari luar Kotagede Yogyakarta akan unjuk kebolehan menyajikan musik-musik keroncong terbaik bagi penikmat musik.

"Kotagede adalah laboratorium keroncong. Perilaku masyarakat Kotagede ternyata memengaruhi musik keroncong versi mereka sendiri. Seperti New Orleans sebagai kota jazz, itulah mengapa Kotagede ingin kita jadikan sebagai New Orleans-nya Indonesia di musik keroncong," ujar Djaduk Ferianto, selaku Board of Event Creative Pasar Keroncong Kotagede, saat Jumpa Pers di Omah Dhuwur Resto, Kotagede, Yogyakarta, Rabu (10/12).

Atas nama musik keroncong, Jogja bakal jadi New Orleans-nya Indonesia

Event ini diharapkan menjadi sebuah awal dari pelestarian keroncong yang berkelanjutan, tak hanya pementasan bersama tetapi juga peningkatan wawasan berkesenian, juga regenerasi sehingga keroncong yang tak hanya berkonotasi selalu dilakukan oleh orang tua. Dengan adanya berbagai proses ini nantinya Kotagede akan menjadi pusat musik keroncong seperti New Orleans yang menjadi tempat kelahiran serta pusatnya musik Jazz.

Orkes Keroncong yang akan tampil di Pasar Keroncong 2015 sendiri di antaranya adalah Kharisma, Erwina, Presto Morsen, Irama Guyub, Depasko, Timpasko, dan masih banyak lagi.

Tak hanya seniman lokal Kotagede, seniman keroncong ibukota seperti Iga Mawarni dan Didi Nini Thowok akan ikut menyemarakkan Pasar Keroncong Kotagede yang akan diselenggarakan di seputaran Pasar Kotagede, Yogyakarta, dari pukul 16.00 hingga pukul 24.00 WIB.

Para seniman keroncong tersebut akan dibagi menjadi tiga panggung, yakni Panggung Loring Pasar di utara Pasar Kotagede, Panggung Sayangan di Kampung Sayangan, di utara Masjid Besar Mataram, dan Panggung Sopingen di Halaman Pendopo Sopingen.

Jika akhir pekanmu nanti ada di Jogja, sempatkahlah mampir ke Pasar Keroncong Kotagede ya. Mari berkesenian!