Brilio.net - Kejadian sulit tidur memang kerap dialami banyak orang. Hal itu disebabkan banyaknya faktor. Salah satunya adalah gaya hidup yang tidak baik. Terlalu banyak kesibukan, mengalami stres saat bekerja atau kecenderungan terhadap smartphone yang berlebihan.

Psikolog Klinis, Aurora Lumbantoruan mengatakan mirisnya, gangguan tidur tak hanya diderita orang yang sudah tua saja tetapi juga masyarakat usia produktif. "Ini biasanya terkait dengan tekanan gaya hidup masa kini, tekanan hidup dan kebutuhan, serta konsumsi kafein," katanya saat ditemui media di Jakarta, baru-baru ini.

Bagi kamu yang sering mengalami sulit tidur atau insomnia, harus berhati-hati. Sebab, banyak dampak negatif yang akan mengintai yang dapat mempengaruhi kesehatan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

"Dampak buruk dari kualitas tidur yang rendah mencakup lama seseorang untuk fokus terhadap sesuatu, ingatan dan kemampuan belajar. Selanjutnya itu juga bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang seperti depresi, kecemasan, hingga sakit jiwa," katanya.

Selain kesibukan dan stres, banyak juga faktor lain yang menyebabkan orang sulit tidur. Misalnya, membawa pekerjaan ke rumah dan bekerja di malam hari, tidur siang, serta tidur untuk menebus waktu tidur yang hilang.

Di dunia sendiri, wabah sulit tidur telah mempengaruhi sekitar 150 juta orang di seluruh dunia. Pravalensi insomnia di Indonesia dilaporkan mencapai 10 persen dari jumlah populasi seluruh bangsa Indonesia atau sekitar 28 juta orang.