Brilio.net - Kebanyakan dari kita kerap mengabaikan penyakit-penyakit kecil yang dialami, seperti kepala pusing, sakit gigi, bengkak secara tiba-tiba, dan sariawan. Walau terkesan sepele, beberapa penyakit ini ternyata jadi gejala awal dari suatu penyakit yang berbahaya. Meski tak semuanya begitu namun kamu perlu rutin lakukan pemeriksaan ke Dokter.
Sebagaimana yang dialami seorang pria bernama All di Solo yang terkena kanker lidah. Pada akun TikTok SelviFatma, sang istri sempat membagikan pengalaman pahit yang dialami suaminya. Diketahui kanker tersebut bermula dari sariawan yang tak kunjung sembuh, bahkan menetap di mulut suaminya selama dua tahun.
Lantaran menganggap sariawan biasanya, pria berusia 33 tahun itu tidak memeriksakan diri ke rumah sakit. Alhasil pada awal 2024 sariawan yang awalnya tak sakit jadi nyeri parah. Tak lama, All lantas melakukan pemeriksaan ke puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit untuk memperoleh pengobatan lebih lanjut.
Di awal pemeriksaan di rumah sakit tak menunjukkan adanya gejala keganasan di lidah All. Namun sakit yang dirasa semakin memburuk hingga ia mengalami pendarahan di lidah. Meski sudah melakukan pemeriksaan di rumah sakit, All belum menemukan titik terang hingga akhirnya ia merasakan nyeri yang tembus ke saraf telinga ketika pendarahan. Alhasil, dari sana baru didiagnosis kanker lidah stadium awal.
Menilik peristiwa tersebut tentu jadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk tak menyepelekan penyakit yang dialami. Selain itu, bagi tenaga medis pun harus sigap dalam menangani pasien agar penyakit yang diderita dapat dideteksi sejak dini sekaligus meminimalkan risiko komplikasi yang lebih fatal.
Lantas apa sih gejala, penyebab, dan cara mencegah kanker lidah? Yuk simak ulasan di bawah ini yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/12).
Apa itu kanker lidah?
foto: freepik.com/freepik
Menyadur dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang area rongga mulut, khususnya jaringan pada lidah. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel normal di lidah mengalami perubahan menjadi sel abnormal yang tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Gejalanya bisa meliputi munculnya benjolan, sariawan yang sulit sembuh, sakit tenggorokan yang tak kunjung reda, hingga bercak berwarna merah atau putih di permukaan lidah. Sel abnormal ini biasanya bermula dari sel skuamosa yang melapisi bagian luar lidah, terutama pada area yang terlihat saat lidah dijulurkan. Kanker yang terjadi di bagian ini sering dikenal sebagai kanker mulut atau kanker oral.
Selain itu, kanker juga dapat berkembang di bagian pangkal lidah yang berada di sepertiga bagian belakang, dekat dengan tenggorokan (faring). Jenis kanker yang menyerang area ini disebut kanker hipofaring. Faktor risiko utama kanker lidah meliputi kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, hingga riwayat infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus). Kebiasaan-kebiasaan ini membuat seseorang lebih rentan mengalami perubahan sel di area lidah yang bisa berkembang menjadi kanker.
Penderita kanker lidah umumnya berasal dari kelompok yang terpapar faktor risiko tersebut dalam waktu lama. Karena itu, mengenali gejala dan memahami penyebabnya sangat penting agar deteksi dini dapat dilakukan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko kanker lidah dapat diminimalkan secara signifikan.
Gejala kanker lidah.
foto: freepik.com/cookie_studio
Gejala kanker lidah sering kali mirip dengan masalah kesehatan mulut biasa, sehingga sulit dikenali pada tahap awal. Namun, ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi adanya masalah serius, seperti berikut:
1. Sariawan yang tidak kunjung sembuh.
Sariawan yang berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak sembuh meskipun sudah diobati bisa menjadi tanda awal kanker lidah. Biasanya, sariawan ini terasa nyeri, berdarah, bahkan disertai dengan jaringan yang terlihat abnormal.
2. Benjolan atau penebalan pada lidah.
Adanya benjolan maupun area yang terasa lebih tebal pada lidah bisa menjadi gejala kanker. Benjolan ini mungkin tidak terasa sakit pada awalnya, namun akan terasa mengganggu saat berbicara, makan, ataupun menelan.
3. Bercak merah atau putih di lidah.
Kemunculan bercak merah (eritroplakia) atau putih (leukoplakia) yang tidak hilang dalam waktu lama patut diwaspadai. Bercak ini bisa menjadi tanda adanya perubahan sel di permukaan lidah.
4. Nyeri tenggorokan atau kesulitan menelan.
Kanker lidah dapat menyebabkan rasa sakit di tenggorokan yang tidak kunjung sembuh. Selain itu, penderita juga mungkin mengalami kesulitan maupun rasa tidak nyaman saat menelan makanan atau minuman.
5. Pendarahan pada lidah.
Perdarahan spontan tanpa penyebab jelas, seperti luka akibat gigitan maupun trauma lainnya, bisa menjadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai.
6. Lidah mati rasa atau terasa nyeri.
Kehilangan sensitivitas ataupun munculnya rasa nyeri terus-menerus di lidah jadi gejala lain yang sering dialami penderita kanker lidah.
7. Perubahan suara.
Pada kasus tertentu, kanker lidah yang sudah menyebar dapat memengaruhi suara, sehingga suara terdengar serak bahkan berubah tanpa sebab jelas.
Penyebab kanker lidah.
foto: freepik.com/master1305
Kanker lidah terjadi akibat perubahan abnormal pada sel-sel di lidah, yang biasanya dimulai dari sel skuamosa di permukaan lidah. Perubahan ini bisa dipicu oleh berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan mulut. Adapun penyebab utama kanker lidah:
1. Kebiasaan merokok.
Rokok dan produk tembakau lainnya, seperti tembakau kunyah, jadi salah satu penyebab utama kanker lidah. Kandungan bahan kimia berbahaya dalam tembakau dapat merusak DNA sel di lidah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker. Risiko ini semakin besar jika kebiasaan merokok dilakukan dalam jangka panjang.
2. Konsumsi alkohol berlebihan.
Minuman beralkohol, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan secara rutin, dapat merusak jaringan mulut, termasuk lidah. Kombinasi antara kebiasaan merokok maupun minum alkohol dapat memperbesar risiko kanker lidah hingga berkali-kali lipat.
3. Infeksi virus HPV (human papillomavirus).
HPV adalah virus yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal di berbagai bagian tubuh, termasuk rongga mulut hingga lidah. Infeksi HPV jenis tertentu, terutama HPV-16, telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker lidah, terutama di bagian pangkal lidah yang dekat tenggorokan.
4. Kesehatan mulut yang buruk.
Kebersihan mulut yang tidak terjaga, seperti jarang menyikat gigi bahkan membiarkan gigi berlubang dan infeksi gusi, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kanker. Luka kronis di lidah akibat gigi tajam maupun prostesis gigi yang tidak pas juga bisa menjadi pemicu kanker.
5. Faktor genetik.
Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami kanker lidah ataupun kanker lain di rongga mulut, risiko kamu untuk terkena penyakit ini bisa meningkat. Pasalnya faktor genetik dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap perubahan sel abnormal.
6. Paparan zat berbahaya.
Orang yang bekerja di lingkungan dengan paparan bahan kimia beracun, seperti formaldehida atau zat karsinogenik lainnya, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lidah. Perlindungan yang memadai sangat penting untuk meminimalkan risiko ini.
7. Diet tidak sehat.
Pola makan rendah buah dan sayur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh serta mengurangi asupan antioksidan yang penting untuk melindungi sel dari kerusakan. Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin A, C, serta E, dapat mempercepat risiko kanker, termasuk di lidah.
8. Penuaan dan perubahan hormonal.
Risiko kanker lidah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Umumnya, kanker ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Perubahan hormonal sekaligus penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya kanker.
Cara mencegah kanker lidah.
foto: freepik.com/pvproductions
1. Hindari merokok dan produk tembakau lainnya.
Salah satu langkah utama untuk mencegah kanker lidah yakni berhenti merokok. Tembakau mengandung banyak zat kimia berbahaya yang dapat merusak sel-sel di rongga mulut, termasuk lidah. Jika sulit untuk berhenti, cobalah mencari dukungan dari keluarga, teman, bahkan program berhenti merokok yang tersedia.
2. Batasi konsumsi alkohol.
Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol juga penting untuk mencegah kanker lidah. Alkohol dapat merusak jaringan mulut, terutama jika dikombinasikan dengan kebiasaan merokok. Jika kamu minum alkohol, pastikan konsumsinya dalam jumlah sedikit sesuai pedoman kesehatan.
3. Jaga kebersihan mulut secara teratur.
Menjaga kebersihan mulut merupakan langkah pencegahan yang sangat penting. Biasakan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi lalu berkumur dengan obat kumur antiseptik jika diperlukan. Jangan lupa untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
4. Konsumsi makanan bergizi.
Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus melindungi dari berbagai penyakit, termasuk kanker lidah. Perbanyak konsumsi buah maupun sayuran yang kaya akan antioksidan, seperti bayam, wortel, serta jeruk. Hindari makanan yang terlalu panas, pedas, atau bersifat iritan yang dapat melukai jaringan mulut.
5. Lindungi diri dari infeksi HPV.
Infeksi human papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan risiko kanker lidah. Salah satu cara untuk mencegahnya ialah dengan mendapatkan vaksinasi HPV, terutama bagi remaja maupun orang dewasa muda. Selain itu, praktikkan hubungan seksual yang aman untuk mengurangi risiko penularan virus ini.
6. Hindari paparan bahan kimia berbahaya.
Jika kamu bekerja di lingkungan yang berisiko terpapar bahan kimia beracun, pastikan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai. Paparan jangka panjang terhadap bahan karsinogenik seperti formaldehida atau asbes dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker lidah.
7. Perhatikan gejala awal pada mulut.
Waspadai tanda-tanda awal yang mencurigakan, seperti sariawan yang tidak kunjung sembuh, bercak merah atau putih di lidah, hingga rasa sakit yang tidak biasa. Jika kamu mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
8. Kurangi stres sekaligus jaga pola hidup sehat.
Stres yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker. Luangkan waktu untuk beristirahat, olahraga secara rutin, dan hindari kebiasaan buruk yang dapat memicu stres, seperti begadang ataupun mengonsumsi makanan tidak sehat.
Mencegah kanker lidah memang membutuhkan komitmen untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu tidak hanya melindungi diri dari kanker lidah tetapi juga dari berbagai masalah kesehatan lainnya.
Recommended By Editor
- Mengecek kesehatan ternyata bisa lewat air liur di lidah, ini caranya
- Punya ukuran lidah dewasa, bayi ini bisa tersenyum setelah dioperasi
- Benarkah bahan utama susu nabati dapat tingkatkan risiko kanker usus besar? Begini penjelasannya
- Inovasi pengobatan kanker rektum bisa dilakukan tanpa angkat anus, kenali penyebab & gejalanya
- Deteksi sebelum terlambat, ini 7 cara mengetahui gejala awal kanker ovarium dan cara penanganannya
- [KUIS] Apakah kamu tahu gejala dari kanker ovarium? Cek faktanya melalui 5 pertanyaan ini
- 9 Makanan jadi pemicu kanker ovarium, jangan anggap sepele