Brilio.net - Menyusul temuan dua kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia belum lama ini, berbagai pihak khususnya pemerintah terus berupaya keras menghambat penyebaran virus ini. Masyarakat pun diminta untuk tidak panik.

Bukan hanya pemerintah, berbagai lembaga kesehatan, termasuk platform kesehatan terintegrasi Halodoc juga turut memerangi penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina ini. Sebagai upaya meningkatkan kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi risiko virus Corona, Halodoc menjalankan protokol resmi penanganan risiko Corona kepada para dokter yang tergabung di ekosistem platform ini.

Adapun protokol resmi yang diterapkan dalam berkomunikasi secara online tersebut meliputi pengenalan gejala klinis, rekomendasi penanganan lebih lanjut, hingga rujukan rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan Corona.

Selain itu, Halodoc juga menambah jumlah dokter yang siaga secara online guna memastikan semua pengguna dapat berkomunikasi dengan dokter terkait keluhan gejala Corona kapanpun dan dimanapun.

Corona Halodoc © 2020 brilio.net

Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkes RI telah menyediakan kontak hotline yang bisa dihubungi masyarakat selama 24 jam, menyusul temuan 2 kasus positif di Indonesia. Sementara itu, data World Health Organization (WHO) menyebutkan, total kasus yang telah dikonfirmasi COVID-19 global per 2 Maret 2020 adalah 88.948 kasus.

VP of Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang mengatakan, sejak Corona mulai ramai dibahas pada awal tahun, jumlah penelusuran kata kunci ‘virus corona’ di platform Halodoc mengalami peningkatan hingga enam kali lipat. Pasca temuan dua kasus positif Corona pada 2 Maret lalu, permintaan terhadap produk pencegahan virus Corona seperti masker dan suplemen daya tahan tubuh juga mengalami peningkatan yang signifikan.

“Kami terus mengoptimalkan ekosistem teknologi kami untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna dalam mengantisipasi risiko virus Corona dari hulu ke hilir,” ujar Felicia.  

Sebagai langkah preventif, Halodoc juga telah menyiapkan edukasi mengenai virus Corona yang dapat diakses masyarakat di platform Halodoc. Masyarakat dapat mengenali gejala klinis umum dari yang biasanya ditandai dengan demam di atas 38 derajat Celcius, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, hidung tersumbat, dahak kental, sesak nafas, infeksi paru, diare, mual atau muntah, hingga nyeri otot. 

Corona Halodoc © 2020 brilio.net

Apabila ada kekhawatiran lebih lanjut, masyarakat juga bisa berkomunikasi dengan lebih dari  20.000 dokter berlisensi dan berpengalaman yang ada di ekosistem Halodoc. Seluruh dokter umum di ekosistem Halodoc sudah dibekali dengan kemampuan yang mumpuni dalam memberikan diagnosis awal maupun diagnosis banding.

Apabila dibutuhkan observasi lebih lanjut, dokter di Halodoc akan merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit rujukan Kemenkes terdekat. Untuk memudahkan pengguna, janji dokter juga bisa diakses melalui aplikasi Halodoc dengan memilih menu ‘Buat Janji Dokter di Rumah Sakit’ atau ‘Hospital Appointment’ dan memilih dari 132 rumah sakit yang direkomendasikan untuk menangani kasus Corona.

Selain itu, lewat aplikasi Halodoc, masyarakat juga dapat membeli masker melalui layanan pharmacy delivery, dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasaran saat ini. Sebagai gambaran untuk masker dengan merek Nexcare Daily tersedia diharga Rp. 6.500 per sachet (isi dua buah) dan Diapro (Skrineer) diharga Rp. 162.500/kotak (isi 50 buah).

“Kesehatan pengguna selalu menjadi prioritas kami. Dalam situasi saat ini, kami bekerja secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam berkomunikasi dengan dokter secara cepat dan mudah, serta memastikan ketersediaan produk pencegahan Corona yang berkualitas tetap tersedia di platform Halodoc,” lanjut Felicia.

Sebagai platform kesehatan yang sudah dimanfaatkan lebih dari 11 juta pengguna di seluruh Indonesia, Halodoc akan terus melakukan mengikuti perkembangan kasus Corona di Indonesia dan memaksimalkan peran dalam upaya antisipasi risiko Corona melalui keahlian teknologi.