Brilio.net - Kentut adalah proses membuang gas berlebih dari dalam sistem pencernaan. Meski hal ini terjadi secara alami pada setiap orang, namun frekuensi dan bau kentut bisa jadi pertanda masalah kesehatan maupun pola hidup yang kurang sehat. Intensitas kentut yang berlebih serta aromanya yang tidak sedap biasanya muncul akibat makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Beberapa makanan yang dikonsumsi bisa memproduksi gas berlebih dalam saluran pencernaan. Bahkan makanan sehat seperti sayuran atau umbi-umbian juga berpotensi menyebabkan lonjakan gas pada sistem pencernaan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Bau kentut dan intensitasnya yang lebih sering terjadi karena proses pencernaan yang tidak menyeluruh. Banyak kandungan sisa makanan yang mengandung senyawa kimia dengan gas tinggi. Ketika sisa makanan tersebut tidak bisa dicerna dengan sepenuhnya, bakteri dalam usus besar akan melakukan fermentasi pada zat tersebut. Akibatnya, muncul senyawa yang mengandung sulfur dan gas yang merupakan penyebab kentut dan perut kembung.

Makanan yang bikin kentut jadi bau dan lebih sering.

Lantas apa saja makanan yang jika dikonsumsi berlebihan bisa mengakibatkan bau kentut dan intensitas lebih sering? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/6), 7 makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering, jangan dikonsumsi berlebihan ya.

1. Kacang-kacangan

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang polong, dan kacang mede dapat menyebabkan kentut lebih sering dan bau tidak sedap, karena beberapa faktor yang berkaitan dengan komposisi kimiawi dan proses pencernaan kacang-kacangan.

Salah satu komposisi kimiawi dalam kacang adalah oligosakarida. Oligosakarida adalah jenis karbohidrat kompleks yang sulit dicerna oleh enzim pencernaan manusia di usus kecil. Ketika senyawa oligosakarida yang lolos proses pencernaan itu mencapai usus besar, bakteri usus mulai proses fermentasi. Fermentasi ini menghasilkan beberapa gas yang menyebabkan perut kembung dan kentut, seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida.

Selain itu, kacang-kacangan juga merupakanan makanan yang mengandung tinggi serat. Hal ini dapat memperlambat proses pencernaan, akibatnya sisa makanan berada lebih lama di saluran pencernaan, yang menyebabkan bakteri usus menghasilkan gas.

2. Bawang

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi bawang-bawangan, seperti bawang putih dan bawang bombay, dapat menyebabkan kentut lebih sering dan bau karena kandungan kimia didalamnya, dan sistem proses pencernaan dalam tubuh. Bawang putih dan bawang bombay mengandung senyawa fruktan. Fruktan adalah sejenis karbohidrat yang terdiri dari rantai molekul fruktosa. Fruktan juga merupakan sejenis serat larut yang tidak bisa dicerna oleh enzim pencernaan manusia di usus kecil, karena tubuh manusia kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk memecahnya.

Ketika senyawa fruktan lolos dari proses pencernaan, lalu mencapai usus besar, bakteri usus akan memulai memfermentasinya. Fermentasi ini menghasilkan beberapa gas yang menyebabkan perut kembung dan kentut, seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Selain itu, kandungan fruktan dalam bawang-bawangan, juga bisa meningkatkan pergerakan usus dan menyebabkan lebih banyak gas terbentuk serta dikeluarkan. Peningkatan aktivitas bakteri usus, juga berkontribusi pada produksi gas yang lebih banyak.

3. Brokoli dan kubis

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi sayuran dengan kandungan gas dan serat tinggi seperti, brokoli dan kubis, dapat menyebabkan kentut lebih sering dan bau. Alasannya karena kandungan komposisi kimiawi dan proses pencernaan dari sayuran tersebut. Brokoli dan kubis termasuk dalam keluarga sayuran cruciferous yang mengandung senyawa sulfur yang tinggi. Saat senyawa sulfur ini memasuki sistem pencernaan, maka melahirkan senyawa-senyawa lainnya, seperti hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida dikenal menghasilkan bau menyengat dari kentut, mirip dengan bau telur busuk.

Selain itu, brokoli dan kubis juga mengandung senyawa raffinose. Raffinose adalah salah satu jenis zat karbohidrat kompleks yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Ketika raffinose lolos dari proses pencernaan, lalu mencapai usus besar, bakteri usus akan memulai memfermentasinya. Fermentasi ini menghasilkan beberapa gas yang menyebabkan perut kembung dan kentut, seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida.

4. Makanan berlemak dan pedas

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi makanan berlemak dan pedas, bisa menyebabkan kentut lebih sering dan bau, karena berkaitan dengan proses pencernaan makanan tersebut. Makanan berlemak cenderung memperlambat proses pencernaan, hal ini disebabkan karena lemak memerlukan waktu lebih lama untuk dipecah dalam sistem pencernaan.

Alhasil, lebih banyak waktu bagi makanan untuk difermentasi oleh bakteri usus, dan menghasilkan lebih banyak gas. Ketika lemak yang tidak tercerna mencapai usus besar, lalu terfermentasi oleh bakteri usus. Akibatnya menghasilkan gas yang berbau tidak sedap, termasuk gas yang mengandung sulfur seperti hidrogen sulfida.

Selain itu, makanan pedas dapat meningkatkan pergerakan usus (peristaltik), yang dapat menyebabkan peningkatan produksi gas. Hal ini disebabkan karena makanan bergerak lebih cepat melalui saluran pencernaan, dan bakteri usus memiliki lebih sedikit waktu untuk mencerna makanan dengan baik. Kondisi ini menghasilkan lebih banyak gas yang berujung pada kentut.

5. Umbi-umbian

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, dan singkong bisa menyebabkan kentut lebih sering dan bau. Umbi-umbian umumnya kaya akan serat, baik serat larut maupun serat tidak larut. Serat ini tidak semuanya bisa dicerna oleh enzim pencernaan manusia di usus kecil, sehingga mencapai usus besar dalam bentuk yang masih utuh. Ketika sampai di usus besar, bakteri usus mulai memfermentasi serat ini. Proses fermentasi ini menghasilkan gas, termasuk hidrogen, metana, dan karbon dioksida, yang menyebabkan perut kembung dan kentut.

Selain itu, umbi-umbian juga mengandung pati resisten dan karbohidrat kompleks yang tinggi. Keseluruhan senyawa tersebut, sangat sulit dicerna sepenuhnya oleh usus. Akibatnya banyak senyawa yang terproses di dalam usus besar yang kemudian menghasilkan gas. Kebanyakan dari gas ini mengandung sulfur yang tinggi, seperti hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida adalah gas yang memberikan bau tidak sedap pada kentut.

6. Olahan susu

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi olahan susu seperti susu, keju, yogurt, dan es krim bisa menyebabkan kentut lebih sering dan bau, terutama pada individu yang memiliki intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh kekurangan enzim laktase, yang diperlukan untuk memecah laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu dan produk olahan susu.

Ketika laktosa tidak dapat dicerna dengan baik di usus kecil, ia melewati usus kecil dan masuk ke usus besar. Ketika laktosa yang tidak tercerna mencapai usus besar, bakteri usus akan memulai memfermentasinya. Proses fermentasi ini menghasilkan gas, termasuk hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Gas-gas ini menyebabkan perut kembung dan kentut.

Selain itu, produk olahan susu yang tinggi lemak, juga dapat memperlambat proses pencernaan. Lemak dalam makanan memperlambat pencernaan lambung, yang dapat memberikan lebih banyak waktu bagi bakteri usus untuk memfermentasi laktosa dan menghasilkan lebih banyak gas.

Selain gas-gas utama seperti hidrogen dan karbon dioksida, fermentasi laktosa juga dapat menghasilkan gas yang mengandung senyawa sulfur seperti hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida memiliki bau yang sangat tidak sedap, yang menyebabkan bau kentut sangat menyengat.

7. Minuman bersoda

Makanan penyebab kentut jadi bau dan lebih sering © freepik.com

foto: freepik.com

Mengonsumsi minuman bersoda dapat menyebabkan kentut lebih sering dan bau, karena alasan yang berkaitan dengan kandungan karbonasi dan gula dalam minuman tersebut. Minuman bersoda mengandung karbon dioksida, yang dilarutkan di bawah tekanan untuk memberikan efek berkarbonasi. Ketika minuman bersoda dikonsumsi, karbon dioksida akan terpecah di dalam lambung.

Sebagian gas ini diserap oleh tubuh, tetapi sebagian besar gas ini bergerak melalui sistem pencernaan dan menyebabkan perut kembung dan kentut. Selain itu, minuman bersoda biasanya mengandung gula atau pemanis buatan, yang dapat berkontribusi pada produksi gas dalam usus besar. Gula yang tidak tercerna dengan baik, dapat mencapai usus besar dan difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan gas pemicu kentut.

Itulah 7 Makanan yang bisa menyebabkan kentut lebih sering dan bau. Harapannya, setelah kamu membaca informasi diatas, kamu dapat memperoleh informasi mengenai makanan dan minuman yang berpotensi menyebabkan kamu lebih sering kentut dan berbau tidak sedap. Oleh sebab itu, kamu perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya agar tidak berlebihan.

Selain karena baunya, kentut yang terlalu sering juga memiliki efek negatif dalam tubuh. Penumpukan gas pada sistem pencernaan, bisa memicu risiko penyakit lainnya, yang mengancam kesehatan organ pencernaan dikemudian hari. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

(Magang/Zidan Fajri)