Brilio.net - Tanaman secang termasuk jenis pohon berduri dengan daun yang berukuran kecil. Buah secang sekilas mirip dengan petai cina yang berwarna kehijauan. Secang kebanyakan tumbuh alami pada tanah yang berliat atau berkapur karena tidak tahan terhadap genangan air.

Tanaman ini memiliki nama latin Caesalpinia sappan atau Biancaea sappan dan tumbuh subur di Indonesia, India, serta Malaysia. Bagian dari tanaman secang yang paling sering dimanfaatkan adalah bagian dalam batang kayu. Di Indonesia, kayu secang ini sudah lama dikenal sebagai salah satu obat tradisional.

Untuk mendapatkan khasiatnya, kayu secang biasa diolah sebagai bahan minuman herbal yang dicampur dengan aneka rempah lainnya. Kandungan bahan aktif dalam kayu secang dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Mulai dari penyakit ringan hingga kronis seperti penyakit kulit, peradangan, diare, hingga diabetes.

Selain itu, kayu secang juga bersifat antibakteri yang membuatnya baik untuk kesehatan tubuh. Cara mengolah kayu secang ini pun cukup mudah. Simak ulasan 10 manfaat kayu secang dan cara mengolahnya berikut ini yang telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/6).

1. Antibakteri.

<img style=

foto: freepik.com

Salah satu manfaat kayu secang yang penting bagi tubuh adalah dapat menangkal berbagai bakteri. Menurut beberapa penelitian, kandungan senyawa antibakteri di dalamnya dapat meningkatkan kerja sistem imun tubuh untuk melawan berbagai jenis bakteri.

2. Antitumor.

<img style=

foto: freepik.com

Manfaat kayu secang berikutnya adalah bersifat antitumor. Hal ini dibuktikan pada penelitian terhadap tikus, di mana hasilnya ekstrak air dari kayu batang secang dengan tambahan 50% etanol dapat menghambat perkembangan sel tumor. Untuk itu, konsumsi minuman kayu herbal ini secara rutin dapat kesehatan tubuh terjaga.

3. Mengatasi peradangan.

<img style=

foto: freepik.com

Kayu secang dapat mengatasi peradangan karena memiliki sifat antiradang yang bisa membantu meredakan dan mencegah peradangan. Setelah diuji dengan 130 obat-obatan herbal lainnya, kayu secang cocok dijadikan bahan obat herbal. Beberapa riset juga menunjukkan bahwa ekstrak kayu secang bermanfaat untuk meredakan nyeri karena radang sendi dan nyeri otot.

4. Mengatasi jerawat.

<img style=

foto: freepik.com

Kayu secang mengandung senyawa brazilin yang bersifat antibakteri sehingga dianggap dapat mengobati jerawat dengan cara membunuh bakteri penyebab jerawat. Tak hanya itu, kayu secang juga baik bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit wajah karena memiliki zat antioksidan jenis polifenol. Senyawa polifenol tersebut berperan penting untuk melindungi kulit dengan cara membatasi produksi radikal bebas yang berpotensi merusak kulit.

5. Mencegah diabetes.

<img style=

foto: freepik.com

Salah satu manfaat kayu secang yang penting bagi kesehatan tubuh yakni diyakini dapat mencegah timbulnya risiko diabetes. Belum banyak yang tahu bahwa kayu secang bisa menurunkan gula darah atau mencegah diabetes. Pada sebuah penelitian terhadap tikus menunjukkan bahwa ekstrak kayu secang dapat meningkatkan metabolisme glukosa dan menurunkan kadar gula dalam tubuh. Namun, hal ini perlu dikonsultasikan dengan ahli sebab penelitian yang dilakukan belum berskala besar.

6. Mengatasi diare.

<img style=

foto: freepik.com

Kayu secang sudah sejak lama dikenal mampu mengatasi diare. Tanaman ini kerap dikonsumsi sebagai teh herbal atau jamu untuk mengatasi gangguan pencernaan tersebut. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa kayu secang mengandung zat antibakteri, sehingga dapat membasmi bakteri penyebab diare.

Selain itu, mengonsumsi teh herbal atau jamu olahan kayu secang saat diare dapat mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi.

7. Membersihkan darah kotor.

<img style=

foto: freepik.com

Manfaat kayu secang lainnya yaitu dapat membersihkan darah kotor. Khasiat tersebut bisa dirasakan dengan mengonsumsi air rebusan kayu secang. Darah kotor merupakan salah penyebab timbulnya penyakit kulit seperti bisul dan jerawat. Sebelum dikonsumsi, pastikan ramuan kayu secang ini cocok dan tidak menimbulkan masalah alergi pada tubuh.

8. Antialergi.

<img style=

foto: freepik.com

Senyawa chalcone yang terdapat dalam kayu ini memiliki khasiat untuk mengurangi gejala alergi. Sehingga, kayu secang sangat cocok dimanfaatkan bagi penderita alergi sebagai obat antialergi. Manfaat kayu secang ini bisa dirasakan jika dikonsumsi secara rutin sebagai minuman herbal.

9. Mencegah infeksi kulit.

<img style=

foto: freepik.com

Mengonsumsi kayu secang juga diyakini mampu mencegah infeksi pada kulit. Kayu secang memiliki sifat antimikroba dan terdapat kandungan metanol yang berfungsi menghambat berkembangnya bakteri penyebab infeksi kulit. Manfaatnya bisa dirasakan dengan merebus dan menjadikannya minuman.

10. Menghambat pertumbuhan sel kanker.

<img style=

foto: freepik.com

Kandungan senyawa antioksidan dan antikanker pada kayu secang terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada sebuah studi di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak kayu secang yang mengandung kedua zat tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker payudara.

Meski demikian, untuk menurunkan risiko terjadinya kanker tetap disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat. Di antaranya dengan menerapkan pola hidup sehat.

Cara mengolah kayu secang untuk minuman herbal.

Salah satu ramuan minuman herbal yang memiliki khasiat baik untuk kesehatan tubuh adalah wedang uwuh. Minuman ini diolah dari campuran bahan alami seperti kayu secang dan bahan rempah lainnya. Cara membuatnya pun sangat mudah. Bagi yang masih bingung bagaimana cara membuat minuman kayu secang, simak ulasannya berikut ini.

Bahan-bahan:

- 1000 ml air
- 1 ruas jahe, geprek
- 2 batang serai, geprek
- 2 lembar daun jeruk
- 10 buah cengkeh
- 5 buah kapulaga
- 5 cm kayu manis
- 1 genggam kayu secang
- Gula batu secukupnya

Cara membuat:

1. Cuci semua bahan menggunakan air bersih dan mengalir.
2. Rebus air dalam panci, masukkan semua bahan kecuali gula batu.
3. Masak hingga mendidih dan angkat.
4. Masukkan gula batu ke dalam gelas, tuang wedang uwuh, aduk hingga gula batu larut.
5. Wedang uwuh siap dinikmati.