Brilio.net - Demi melawan panasnya sinar matahari dan macet, mobil pribadi jadi pilihan utama alat transportasi. Nyamannya AC dan mudahnya mencapai tempat tujuan jadi alasan utama. Tak pelak, populasi mobil di Indonesia terutama kota-kota besar sudah sangat besar. Bermacet-macet ria sudah jadi makanan sehari-hari bagi pengendara.

Sialnya lagi nih, banyak orang yang masih belum paham peraturan lalu-lintas. Memotong jalan atau melawan arah jika dianggap lazim di tempat tersebut bisa jadi kebiasaan yang susah dihilangkan. Nggak cuma masalah peraturan, cara berkendara yang salah juga membuat mobil cepat rusak.

Beberapa kebiasaan ini sudah dianggap biasa bagi pengendara. Misalnya menyalakan lampu hazard nggak pada tempatnya seperti saat hujan. Selain berbahaya bagi diri sendiri, pengemudi lainnya juga akan kebingungan. Kebiasaan salah kaprah inilah yang sering bikin tagihan biaya perbaikan mobil semakin meroket.

Kebiasaan ini sering terlihat jika kamu pengendara muda yang belum terlalu punya pengalaman. Nah, apa saja sih kebiasaan yang ternyata salah? Disarikan brilio.net dari berbagai sumber, Senin (4/6) ini 10 cara berkendara yang ternyata salah dan bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

1. Mendahului kendaraan di bahu jalan.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Lajur kosong di bahu jalan ini memang sangat menggoda. Siapa sih yang mau bermacet-macet ria saat ada ruang untuk menyalip? Kebiasaan ini nih yang bikin beresiko kecelakaan. Bahu jalan hanya diperuntukkan untuk keadaan darurat seperti kendaraan mogok, ambulans, atau akses mobil patroli.

2. Menyalakan lampu hazard saat hujan deras.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Hujan deras sangat menganggu penglihatan. Beberapa pengendara ada yang menyalakan lampu hazard agar kendaraan lebih terlihat dari depan ataupun belakang. Tapi cara ini sebenarnya salah.

Lampu hazard seharusnya hanya digunakan saat emergency di tepi jalan atau keadaan darurat lainnya. Kondisi lampu yang nyala-mati juga membuat pengemudi yang melihatnya jadi kurang berkonsentrasi.

3. Menerobos lampu kuning.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Terburu-buru, banyak pengendara yang akhirnya menerobos lampu kuning. Yang penting belum merah, kendaraan akhirnya dipacu lebih kencang. Aksi ini sangat berbahaya karena fungsi lampu kuning ini seharusnya membuat pengendara melambatkan kendaraannya. Jika tak berkonsentrasi, kecelakaan bisa tak terhindarkan.

4. Menekan gas sebelum mematikan mesin.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Kebiasaan ini sering dilakukan pada mobil lama yang masih menggunakan karburator. Dulu, menekan gas sebelum mematikan mesin ditujukan untuk menghabiskan sisa bahan bakar pada karburator. Tapi untuk mobil modern yang sudah memakai sistem injeksi, menekan gas sebelum mematikan mesin sudah tak diperlukan lagi.

5. Menekan pedal gas dan rem secara bersamaan.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Banyak pengendara yang sering menekan pedal gas dan rem secara bersamaan di mobil dengan transmisi otomatis. Nggak cuma berbahaya, kebiasaan ini juga bisa membuat mobil jadi cepat rusak karena banyak tenaga terbuang. Lepas pedal gas dan tekan pedal rem berselingan. Hal ini akan membuat kinerja mesin dan rem akan semakin optimal.

6. Membiarkan wiper belakang berfungsi terus menerus.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Beberapa model mobil terbaru mempunyai wiper belakang yang berguna sekali saat hujan. Pandangan ke belakang mobil bisa sangat buruk jika tak ada wiper ini. Tapi sayangnya, banyak pengendara yang lupa mematikannya saat sudah reda. Alhasil, wipernya bisa mengalami kerusakaan karena terlalu dipakai secara berlebihan.

7. Belok patah sampai kemudi mentok.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Pengemudi pemula sering memutar kemudi hingga mentok saat hendak parkir. Kebiasaan ini bisa berakibat buruk pada sistem powersteering yang memakai hidrolik. Tekanan yang kuat secara terus menerus bisa merusak sistem tersebut. Alhasil, umur sistem powersteering bisa semakin pendek.

8. Terlambat rem.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Pengendara yang baru sering melakukan pengereman mendadak. Nggak jarang juga sopir menginjak rem terlalu dalam. Alhasil kampas rem bisa cepat habis jika kebiasaan ini berlanjut. Mobil jadi harus sering keluar masuk bengkel, deh.

9. Lupa menarik rem tangan.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Saat parkir, pengendara sering lupa menarik rem tangan. Jika kendaraan diparkir di tempat yang miring, mobil bisa menggelinding. Atau juga sering mobil dalam keadaan berjalan tapi rem tangan lupa diturunkan. Kebiasaan jelek ini bisa berakibat buruk pada sistem pengereman.

10. Jalan pelan di sebelah kanan.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: shutterstock.com

Ini nih yang bikin sebel saat di jalan tol. Banyak pengemudi yang santai saja saat berada di lajur kanan. Padahal lajur ini dikhususkan bagi yang mau menyalip. Alhasil, yang mau menyalip harus lewat lajur kiri. Kebiasaan ini bisa berbahaya tak hanya bagi pengendara yang berjalan lambat tapi juga yang menyalip.

Gimana, Sobat Brilio? Hindari kebiasaan berkendara yang kurang baik di atas agar perjalanan makin nyaman dan aman. Sekali kecelakaan, biayanya nggak main-main lho. Penggantian satu kap mobil yang penyok saja bisa mencapai Rp 4 juta lebih. Dengan berkendara lebih baik, kamu bisa meminimalisir risiko terkena kecelakaan.

Biar hati semakin tenang, kamu harus mengandalkan asuransi kendaraan yang terpercaya. Seperti Garda Oto yang menawarkan perlindungan kendaraan kapan saja dengan layanan terbaik.

Gardaotoberkendara © 2018 brilio.net

foto: asuransiastra.com

Apalagi sekarang klaim asuransi #MakinGampang karena Garda Oto yang punya aplikasi smartphone agar proses klaim berjalan cepat dan lancar, yaitu Garda Mobile Otocare.
Di aplikasi ini, kamu bisa membuat laporan klaim secara cepat dan bisa memantau sampai di mana prosesnya secara real time. Ada juga fitur request layanan darurat Garda Siaga saat kamu membutuhkan pertolongan secara cepat. Petugas akan segera menuju lokasimu.

Selain itu, Garda Mobile Otocare ternyata juga punya fitur-fitur menarik bagi penggemar otomotif seperti info meet up komunitas, touring, pameran otomotif kayak GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), maupun info lainnya bagi automotive enthusiast. Cocok banget deh bagi anak muda yang nggak mau ribet dan suka banget gaul sama teman-teman. Penasaran? Klik di sini agar hati tetap nyaman dan tenang sepanjang perjalanan dengan asuransi perlindungan mobil sepanjang tahun.