Brilio.net - Kehidupan sederhana di Jepang banyak digambarkan dengan kehidupan desa yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Di tempat seperti itu, banyak tumbuhan hijau dan beragam jenis makanan ditanam lalu dipanen secara berkala. Semua kebutuhan pokok bisa terpenuhi. Film-film dengan tema tersebut menjadi salah satu pilihan tontonan menarik dan mata dimanjakan dengan suasana desa yang asri.

Selain tema desa, ada pula film tentang potret pinggiran kota Tokyo yang tak boleh dilewatkan. Film-film tersebut menampilkan kenyataan yang jauh berbeda dengan gambaran tokyo sebagai kota dengan peradaban teknologi tinggi. Film tersebut menampilkan kenyataan orang biasa yang hidup apa adanya dan saling membantu antarsesama.

Selain itu, film tema tersebut juga menampilkan bagaimana manusia sebenarnya bisa lepas dari teknologi yang serba digital dan bisa hidup dengan sederhana menggunakan teknologi yang amat tradisional. Semua film tersebut penuh dengan pesan moral yang menghangatkan.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber Senin (1/11), berikut 9 film Jepang kisahkan kehidupan sederhana, penuh pesan moral.

1. Kamome Diner.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Kamome Diner merupakan film komedi yang digarap oleh Naoko Ogigami berdasarkan novel Jepang karya Yko Mure. Film ini mengisahkan Sachie, seorang wanita Jepang yang membuka restoran masakan Jepang di Helsinki, Finlandia. Awalnya, restoran tersebut sepi peminat karena lingkungan sekitar enggan mencoba makanan asing. Sachie ditemani oleh Midori, wanita Jepang yang baru saja tiba di Finlandia dan butuh pekerjaan.

Walaupun begitu, restoran tersebut terus buka walau tanpa pengunjung. Sampai suatu ketika seorang penggemar anime datang dan menjadi pelanggan pertama. Pelanggan itu pun diberi makan dan minum gratis. Setelah peristiwa itu, restoran tersebut secara bertahap didatangi pelanggan dan mereka berdua lebih banyak mengenal warga lokal. Film ini mengisahkan bagaimana warga Jepang yang berhasil menjalin hubungan dengan warga lokal dengan restoran sederhananya.

2. Little Forest.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Little Forest merupakan film yang mengisahkan kehidupan Ichiko, seorang gadis petani yang tinggal seorang diri di desa Komori, Jepang. Film ini terdiri dari dua seri dengan latar masing-masing musim. Selain mengisahkan rutinitas yang dilakukan oleh Ichiko, film ini juga menampilkan resep dan pengolahan makanan pada setiap musim. Ichiko tak lagi punya lagi dan hidup sendiri. Ibunya pergi saat ia masih SMA. Selain itu, film ini juga mengisahkan cerita pilu Ichiko yang sering mengalami perundungan di sekolah sehingga membuatnya punya harga diri yang tinggi dan melakukan hal apa pun seorang diri. Ia hampir tidak percaya dengan semua orang. Selain kisah tersebut, film ini menampilkan suasana desa yang sederhana dan membuat betah penontonnya.

3. Our Little Sister.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Our Little Sister mengisahkan kehidupan tiga perempuan bersaudara yang sudah 15 tahun meninggalkan desanya. Mereka kemudian berkunjung ke makam ayahnya yang sudah lama mereka tinggal bersama adik perempuan sekaligus yang termuda dari mereka. Adik termuda tersebut mengajak semua kakaknya untuk tinggal di rumah nenek mereka yang ada di pinggir laut. Film ini mengisahkan gejolak keempat orang ini dengan emosinya masing-masing. Selain itu, film ini juga fokus dengan kehidupan sehari-hari setiap tokoh dengan pemandangan yang indah.

4. Shoplifters.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Shoplifters merupakan film yang menggambarkan potret kemiskinan di pinggiran Tokyo yang dikenal sebagai pusat peradaban teknologi. Film ini fokus pada kisah keluarga Osamu yang miskin dan tinggal di rumah sempit dan kumuh di pinggiran Tokyo. Ia ditemani oleh Noboyu istrinya, seorang nenek bernama Hatsue, perempuan muda bernama Aki dan seorang anak laki-laki bernama Shota. Namun, walau mereka ada dalam satu rumah, mereka bukan saudara kandung atau punya ikatan keluarga. Mereka dipertemukan dengan kemalangan hidup yang sama.

5. Usagi Drop.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Usagi Drop mengisahkan Daikichi, seorang pekerja kantoran yang pergi ke pemakaman kakeknya dan mengetahui kenyataan bahwa kakeknya punya anak dari hubungan gelap. Selain itu, ayahnya baru saja meninggal dan ibunya tak tahu di mana. Sebelum ibunya pergi, Daikichi sempat diberi tahu bahwa nama anak tersebut adalah Rin. Awalnya, semua saudara Daikichi ingin memasukkannya ke panti asuhan. Namun, Daikichi menolak dan memutuskan untuk merawat Rin seorang diri. Sejak merawat Rin, Daikichi banyak mengalami perubahan hingga sulit mengatur waktu. Daikichi pun memutuskan untuk pindah ke jabatan yang lebih rendah agar ia bisa bekerja sekaligus mengurus Rin. Rin bagi Daikichi sudah seperti anaknya sendiri dan ia menjadi orang tua tunggal bagi Rin.

6. Her Love Boils Bathwater.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Her Love Boils Bathwater mengisahkan Futaba Sachino, seorang ibu tunggal yang menjalan bisnis pemandian air panah khas Jepang. Ia digambarkan sebagai sosok inti untuk selalu menjaga keluarganya dan membantu anaknya melawan rasa takut Azumi anaknya akibat perundungan di sekolah. Azumi menderita kanker stadium lanjut dan karena itu, Futaba selalu menjadi pendukung utama Azumi. Film ini memberikan kisah antara ibu dan anak yang cukup mengharukan bagaimana seorang ibu harus membantu anaknya mengurus diri saat di mana pun berada.

7. Sweet Bean.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Sentaro, seorang pria paruh baya yang menjalankan toko dorayaki kecil di pinggiran Tokyo. Toko ini sering dikunjungi oleh penduduk setempat dan siswa sekolah menengah. Ketika ia memasang pemberitahuan yang mengatakan bahwa sedang mencari rekan kerja, Tokue, seorang wanita berusia pertengahan tujuh puluhan tertarik untuk menjadi rekan kerjanya. Ia menyatakan bahwa selalu ingin bekerja di toko dorayaki. Sentaro awalnya menolak lamarannya, takut bahwa pekerjaan itu akan terbukti terlalu berat bagi wanita tua apalagi, tangan Tokue sedikit bermasalah. Namun, ia terombang-ambing ketika mencoba pasta kacang Tokue. Rasa dan teksturnya jauh lebih unggul dari pasta kacang buatan pabrik yang digunakan Sentaro. Tokue pun mulai bekerja dengannya.

Bisnis tersebut kemudian berkembang dan banyak mendatangkan pelanggan baru. Namun, ketika Tokue terlibat melayani pelanggan dan ikut mengemars, banyak pelanggan menyadari bahwa tangan Tokue terkena penyakit kusta. Pelanggan tersebut kemudian berhenti datang dan Sentaro terpaksa memecatnya. Walaupun begitu, Sentaro merasa bersalah karena tidak dapat melindungi Tokue dari prasangka pelanggan mereka. Selain itu, ia berterima kasih atas waktu yang diizinkan untuk dia habiskan di toko.

8. Rentaneko (Rent-a-Cat).

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Rentaneko (Rent-a-Cat) merupakan kisah unik tentang Sayoko yang menyewakan kucing kesayangannya kepada orang lain untuk mengatasi rasa kesepian pelanggannya. Sayoko hafal dengan semua karakteristik kucingnya dan merekomendasikan sesuai yang diinginkan oleh pelanggannya. Selain menampilkan cerita yang dipenuhi humor segar, film ini juga menampilkan banyak kucing yang menggemaskan. Film yang cocok ditonton oleh para pencinta kucing dan juga belajar melepas kesepian dari hal-hal kecil.

9. Survival Family.

Film Jepang kisahkan kehidupan sederhana berbagai sumber

foto: imdb.com

Survival Family mengisahkan bagaimana jadinya sebuah keluarga bertahan hidup dalam krisis listrik, air, dan makanan pada zaman modern sekarang ini. Keluarga Yoshiyuki Suzuki yang mengalami kepanikan setelah listrik Tokyo berhenti karena semburan matahari. Yoshiyuki harus memimpin keluarga untuk berjuang dan bertahan hidup. Keluarganya sudah terbiasa dimanjakan dengan kehidupan perkotaan modern. Namun, mereka belajar untuk menghadapi kenyataan pahit dari Jepang distopik. Kekurangan listrik telah membuat semua orang menemukan kembali cara lama yang tidak bergantung pada teknologi. Film ini menggambarkan bagaimana manusia sebenarnya bisa tidak bergantung dengan teknologi yang ada dan bisa hidup sesederhana mungkin.