Brilio.net - Pada Senin (25/6) lalu, mayat seorang gadis berusia 9 tahun ditemukan di dekat sungai, terdampar di bawah jembatan jalan raya di luar kota Nanjing, China. Pemberitahuan disebar ke publik untuk mencari informasi terkait tak kunjung menemui titik terang identifikasi bocah malang tersebut. Namun, kebenaran mengejutkan tentang apa yang terjadi akhirnya terungkap sebulan kemudian.

bocah perempuan nanjing tenggelam  © 2018 brilio.net

Tak lama setelah mayat bocah itu ditemukan, polisi setempat memasang pemberitahuan di Weibo. Hal itu dilakukan meminta publik untuk memberi informasi yang relevan mengenai bocah itu atau keluarganya. Hasil otopsi menemukan bahwa penyebab kematian kemungkinan besar tenggelam, tetapi polisi ingin tahu mengapa ada dua batu bata dengan berat total 4 kilogram di dalam ranselnya.

bocah perempuan nanjing tenggelam  © 2018 brilio.net

Sementara beberapa orang awalnya berspekulasi bahwa bocah itu mungkin melakukan aksi bunuh diri, kecurigaan terus berlanjut karena tidak ada anggota keluarga yang melaporkan kehilangan bocah perempuan atau mengklaim jenazahnya.

Setelah sebulan tanpa informasi atau update, Rabu (25/7), polisi Nanjing mengumumkan bahwa dua tersangka telah ditangkap, kakek dan ayah bocah tersebut. Setelah ditanyai, dua orang itu mengaku mendorong bocah tersebut ke sungai setelah memasukkan batu bata ke dalam tasnya.

bocah perempuan nanjing tenggelam  © 2018 brilio.net

Seperti brilio.net lansir dari laman Yangtse Evening Post, Selasa (31/7), seorang anggota keluarga mengungkapkan bahwa gadis kecil itu memiliki cerebral palsy atau kelumpuhan. Ketika usianya masih sangat muda, keluarga gadis itu pergi ke berbagai kota di China untuk menyembuhkan atau meringankan gangguannya. Bahkan mereka sudah menghabiskan lebih dari Rp 200 juta untuk mengobati bocah itu.

Namun, saat ini belum ada obat untuk cerebral palsy. Seiring waktu, gangguan yang diidap gadis itu mulai membuat keluarganya semakin terpuruk. Orangtuanya bercerai dan meninggalkannya, ia pun dirawat sang nenek yang tinggal di Provinsi Jiangsu.

Setelah 6 tahun merawat gadis kecil itu, sang nenek ternyata didiagnosa menderita kanker kolorektal dan harus segera dioperasi di Provinsi Anhui. Gadis itu kemudian dibawa ke Nanjing untuk mengunjungi kakeknya. Tak lama kemudian, kakek dan ayahnya berkomplot untuk membunuh gadis itu. Herannya, keluarga gadis itu malah kompak untuk tetap diam di saat ia hilang. Hingga akhirnya polisi berhasil menyelidiki fakta sebenarnya yang sangat tragis.