Brilio.net - Makam umumnya terdapat sebuah batu nisan, yang digunakan sebagai identitas dari pusara itu sendiri. Isi dari nisan tersebut kebanyakan berupa nama, serta tanggal lahir dan tanggal wafat. Bentuknya pun bisa bermacam-macam.

Namun ada yang berbeda dengan batu nisan yang satu ini. Sebuah makam di Green Wood Cemetery, Brooklyn, New York menjadi viral di media sosial, lantaran tulisan yang terdapat di atas batu nisan tersebut. Pada bagian atas batu itu terpahat sebuah resep Spritz Cookies dengan lengkap.

Hal tersebut langsung saja membuat jagat maya heboh. Kejadian ini memang terbilang unik dan lain dari yang lain. Sebab, tak banyak orang yang melakukan hal itu dengan menuliskan sebuah resep di batu nisan.

<img style=

foto: Twitter/@GreenWoodHF

 

Brilio.net mengutip dari heated.medium.com pada Senin (12/10), makam itu diketahui milik mendiang Naomi Odesssa Miller Dawson. Dia adalah seorang perempuan kelahiran 1921, dan telah wafat pada tahun 2009.

Melansir dari sumber yang sama, nisan itu rupanya gagasan dari kedua anak Naomi, Richard dan Anita. Bukan tanpa sebab, Richard Dawson memilih nisan dengan bertuliskan resep tersebut agar dia dan anggota keluarga lainnya bisa membuat Spritz Cookies yang lezat, persis seperti yang dibuat ibunya dulu.

<img style=

foto: pixabay.com

 

Sejak kecil, Richard Dawson dan kakak perempuannya tinggal bersama ibu, dua bibi, dan sepupunya. Menurut penuturan Richard pada heated.medium.com, hampir semua orang yang tinggal bersamanya bisa memasak, dan ibunya merupakan spesialis di bidang kue atau cookies.

"Mereka masing-masing memiliki spesialisasi. Ibuku adalah tukang roti. Bibi saya Marie membuat kalkun dan sesuatu yang seperti itu. Bibiku yang tertua, spesialisasinya lebih ke Karibia. Ibuku spesialis segala macam kue," tutur Richard seperti dilansir dari heated.medium.com.

Spritz cookies bukanlah sekadar kue biasa, melainkan kue favorit di keluarga Dawson. Bagi Richard kue tersebut perwujudan dari pertemuan keluarga mereka. Richard, kakak perempuan, dan sepupunya rela menunggu lama untuk memakan kue tersebut. Bahkan mereka bisa menghabiskan lebih dari dua lusin kue buatan ibunya itu.

<img style=

foto: Instagram/@ashleyjtodd

 

Ketika ibunya harus pergi untuk selamanya. Richard dan Anita menginginkan sesuatu yang merefleksikan kenangan terindah yang dimiliki keluarganya. Jadi itu bukan sekadar batu nisan yang bertuliskan resep. Namun di sana terdapat banyak kenangan yang mereka lalui sebagai sebuah keluarga.

"Resep kuenya sukses membesarkan anak-anaknya. Saya sekarang menjadi pengacara, sepupu saya menjadi guru di New York, dan kakak saya menjadi penyidik di New York. Kami memiliki kehidupan yang sangat luar biasa dan semua berkat kue itu," imbuh Richard.