1. Home
  2. »
  3. Wow!
19 Mei 2025 08:30

Kisah perjuangan mengharukan Mbah Sumbuk berusia lebih seabad, jemaah haji tertua 2025 ke Tanah Suci

Mbah Sumbuk, jemaah haji tertua 2025, tiba di Tanah Suci setelah menanti sejak 2019 Editor
foto: Liputan6.com/Dinny Mutiah

Brilio.net - Pada Minggu, 18 Mei 2025, Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah mendadak ramai saat rombongan haji Kloter JKS 33 tiba. Mbah Sumbuk, yang berusia 109 tahun, menjadi sorotan utama dalam rombongan tersebut. Meski ia mengaku sudah berusia 150 tahun, kehadirannya sangat dinanti oleh semua orang.

Mbah Sumbuk, yang berasal dari Kebumen, berangkat haji didampingi oleh anak bungsunya, Sukmi, menantunya, M Marhaimin, dan cucunya, Muh Nurhasan Abdullah. Saat ditanya tentang perasaannya tiba di Tanah Suci, ia menjawab, "Aku sudah tua, rasanya campur aduk."

BACA JUGA :
Tak ingin ada yang terlewatkan, cerita Ivan Gunawan bawa daftar doa yang dipanjatkan ke Tanah Suci


Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Mbah Sumbuk sempat mengalami masalah kesehatan sebelum keberangkatan. Ia dilarikan ke rumah sakit karena batuk pilek, tetapi beruntung kondisinya membaik dan dinyatakan layak terbang.

Selama penerbangan, Mbah Sumbuk kembali mengalami penurunan kondisi. Ia tidak mau makan atau minum, bahkan sempat mengalami halusinasi. Untungnya, petugas medis yang mendampinginya, dr. Murdiana, memberikan perawatan yang diperlukan dan memastikan Mbah Sumbuk tetap bersemangat untuk menjalankan ibadah haji.

Setelah mendarat, Mbah Sumbuk mendapatkan perhatian ekstra dari petugas haji. Ia dibantu dengan kursi roda dan bus khusus yang dilengkapi lift hidrolik untuk memudahkan aksesnya. Kementerian Kesehatan juga memberikan perhatian khusus kepada jemaah haji lansia, mengingat kondisi kesehatan mereka yang rentan.

BACA JUGA :
5 Cara mudah mengecek keberangkatan haji: Pastikan perjalanan ibadahmu lancar

Sukmi yang berjalan di belakang sang ibu menjelaskan bahwa ibunya mendaftar haji pada 2019. Sementara, ia dan suaminya sudah mendaftar tujuh tahun sebelumnya, yakni 2012. Keberangkatannya ke Tanah Suci diwarnai kondisi Mbah Sumbuk yang tidak stabil.

Selama di Embarkasi Bekasi, Mbah Sumbuk sempat dilarikan ke rumah sakit. Batuk pilek adalah gejala yang dialami sang ibu. Hampir saja ia meninggalkan ibunya di Indonesia, tetapi ternyata kondisi ibunya membaik sehingga dinyatakan layak terbang.

Walau begitu, kondisi Mbah Sumbuk kembali menurun di tengah penerbangan. "Dari semalam enggak mau makan, enggak mau minum," ucapnya.

Mbah Sumuk alami halusinasi di tengah penerbangan

Ketua Kloter JKS33 juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, Mbah Sumbuk sempat mengalami halusinasi di tengah penerbangan.

"Sekitar enam jam perjalanan itu ngedrop lagi tadi. Makanya tadi harus langsung dirujuk ke klinik," kata Helmi.

Rencana berubah karena kondisinya kembali membaik. Petugas medis yang mendampingi Mbah Sumbuk, dr. Murdiana dari Puskesmas Lemah Abang Kabupaten Bekasi, menyebut kondisi saturasinya membaik.

"Kita sempet kasih oksigen, sempet melakukan tindakan tetapi alhamdulillah ibunya bersemangat untuk naik haji. Jadi pas beliau mau minum, mau makan, sudah bagus, bisa diajak bicara lagi," ia menjelaskan.

Selanjutnya, pihaknya akan terus mendampingi dan memantau kondisi Mbah Sumbuk secara ketat bersama KKHI Makkah. Terlebih, mereka tinggal di hotel yang sama. "Ibu ini nanti akan didampingi kami dan oleh KKHI Makkah," ia menyambung.

Sembari menunggu pengantaran ke Makkah, Mbah Sumbuk sempat didekati petugas bimbingan ibadah. Ia memandunya melantunkan doa agar bisa sehat selalu selama menjalankan rangkaian ibadah haji.

Setelah selesai berdoa, petugas dari syarikat mendorong kursi rodanya menuju bus. Ternyata, itu adalah bus khusus yang dilengkapi dengan lift hidrolik untuk memudahkan Mbah Sumbuk masuk ke dalam bus.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags