Brilio.net - Mendaki gunung biasanya identik dengan petualangan dan melepas penat dari kesibukan kota. Namun, dua orang mahasiswa justru mengambil momen ini dengan cara sangat unik dan penuh semangat.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @dhymazspyro dan viral hingga ditonton 2,7 juta kali, terlihat dua mahasiswa naik ke Gunung Lawu demi menemui dosen pembimbing skripsi mereka secara langsung. Tujuannya bukan sekadar menikmati pemandangan, melainkan untuk mendapatkan tanda tangan dosen pembimbing agar mereka bisa segera lanjut ke tahap sidang skripsi yang krusial.
BACA JUGA :
Kabar duka, Mbok Yem pemilik warung di puncak Gunung Lawu meninggal di usia 82 tahun
Dengan membawa bahan skripsi yang sudah siap diteken, keduanya tidak hanya menunjukkan dedikasi, tapi juga harapan besar untuk segera lepas dari tahap administrasi dan mempercepat kelulusan.
Dua mahasiswa naik ke Gunung Lawu demi dapat tandan tangan dosen pembimbing skripsi
© 2025 TikTok/@dhymazspyro
BACA JUGA :
Momen pendaki bobot 1 kuintal jatuh di Gunung Lawu, proses evakuasi butuh 20 relawan untuk menggotong
"kejarlah ACC dosen pembimbingmu hingga ke kawah gunung lawu. @mountnesia" tulis keterangan akun @dhymazspyro.
Kedua mahasiswa itu mendekati sang dosen yang sedari tadi sudah mejeng di atas gunung. Mereka langsung menyodorkan skripsi yang mereka bawa ke tangan dosen.
Dua mahasiswa naik ke Gunung Lawu demi dapat tandan tangan dosen pembimbing skripsi
© 2025 TikTok/@dhymazspyro
"Opo?" tanya sang dosen sambil tersenyum dan menunjuk dua mahasiswanya.
"Kami mau minta tanda tangan pak," kata salah seorang mahasiswanya.
"Effort banget edaan," timpal sang dosen.
Dua mahasiswa naik ke Gunung Lawu demi dapat tandan tangan dosen pembimbing skripsi
© 2025 TikTok/@dhymazspyro
Nggak cuma skripsi, mereka juga sudah sedia pulpen supaya tidak merepotkan sang dosen. Lembar skripsi itu langsung dibuka, sang dosen langsung membubuhkan tanda tangannya.
Nggak lupa kedua mahasiswa ini menunjukkan skripsi tersebut ke depan kamera sebagai bentuk kenangan.
Video ini seketika mengundang interaksi dari warganet yang melihat. Banyak komentar lucu sampai keheranan yang ditinggalkan di postingan.
Dua mahasiswa naik ke Gunung Lawu demi dapat tandan tangan dosen pembimbing skripsi
© 2025 TikTok/@dhymazspyro
"naik gunung buat ngilangin stress yg bikin stress malah ikut," ujar @bbhuxidr.
"SENGAJA BIAR GAK DIKOREKSI TELITI BANGET 😭😭😭😭," kata @uminya_salmabahtiar.
"Dosenya : liburan selanjutnya gak aplod ke story sosmed aja," ungkap @cffemachiatooo.
"detik-detik pengepungan dosen di gunung lawu," komentar @tyssss5.
FAQ Seputar Tanda Tangan Dosen Pembimbing Skripsi dan Sidang
1. Kenapa tanda tangan dosen pembimbing penting untuk sidang skripsi?
Tanda tangan dosen pembimbing menjadi bukti bahwa skripsi mahasiswa telah mendapatkan persetujuan dan dinyatakan siap untuk diuji dalam sidang. Tanpa tanda tangan ini, proses administrasi sidang biasanya tidak akan berjalan.
2. Apakah boleh mendapatkan tanda tangan dosen di luar kampus?
Pada dasarnya, tanda tangan dosen bisa diberikan kapan pun dan di mana pun selama kedua belah pihak sepakat, terutama dalam kondisi yang membutuhkan seperti pandemi atau kesibukan dosen. Namun, tetap harus mengutamakan komunikasi yang baik agar prosesnya lancar.
3. Bagaimana cara efisien mendapatkan tanda tangan dosen pembimbing?
Komunikasi yang rutin dan terjadwal sangat membantu. Banyak mahasiswa kini memanfaatkan teknologi seperti kirim dokumen digital untuk tanda tangan elektronik agar tidak perlu bertemu langsung. Namun, bila harus tatap muka, penjadwalan yang fleksibel dan persiapan bahan skripsi yang lengkap sangat diperhatikan.
4. Apa yang harus dilakukan jika dosen pembimbing sulit dihubungi?
Mahasiswa disarankan menghubungi via email resmi, pesan WhatsApp, atau melalui sekretariat jurusan untuk membantu menjadwalkan pertemuan. Jika dosen tetap sulit dijangkau, konsultasikan dengan pembimbing akademik atau pihak fakultas untuk mencari solusi.
5. Gunung Lawu sering jadi lokasi apa saja selain pendakian?
Selain pendakian dan wisata alam, Gunung Lawu juga kerap dipakai untuk kegiatan keagamaan, outbond, dan berbagai event yang melibatkan mahasiswa maupun komunitas. Lokasinya yang indah dan sejuk membuatnya ideal untuk berbagai aktivitas di luar ruangan.