1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
9 Januari 2017 19:32

Dianggap produk gagal, koin era Perang Dunia II ini harganya selangit

Koin tersebut pada masa PD II digunakan sebagai bahan baku untuk membuat amunisi. Vindiasari Putri

Brilio.net - Bagi sebagian orang, uang koin dinilai kurang berharga jika dibandingkan dengan uang kertas. Baik dari nilai nominal maupun dari segi efisiensi pembawaannya. Akan tetapi kamu sebaiknya jangan meremehkan dengan koin yang dibuat selama perang dunia ini.

Sebuah koin bewarna emas ini berbeda dengan koin lainnya. Koin kuno ini dibuat selama masa Perang Dunia II berlangsung. Bukan hanya itu, koin ini termasuk dalam benda antik dan langka. Tak heran apabila kisaran harga koin ini bernilai mewah.

BACA JUGA :
15 Potret tumpukan koin ini keren banget, kok bisa bikinnya ya?


Dilansir brilio.net dari Metro, Senin (9/1), pabrik pembuat koin yang berada di Tennessee, The Blue Ridge Glass Co ini membuat koin dengan tempered glass di mana bukan tembaga sebagai bahan bakunya.

Sang pemilik koin, Roger Burdette mengungkapkan jika dilihat koin tersebut dianggap tidak bernilai. Apalagi tiap ukuran tidak seragam, terutama pada bagian tepi koin.

foto: metro.co.uk

BACA JUGA :
17 Uang koin lawas Indonesia, kamu mau koleksi yang mana nih?

Koin peninggalan Perang Dunia kedua (PD II) ini diproduksi pada tahun 1942. Koin tersebut pada masa PD II juga digunakan sebagai bahan baku untuk membuat amunisi. Pasalnya, pada saat itu terjadi kelangkaan bahan baku berupa tembaga. Maka, koin-koin ini dibuat dengan bahan lain.

Kendati demikian, koin peninggalan zaman PD II ini dianggap sebagai produk gagal. Sebab, tampilan koin ini masih belum sempurna. Namun ketidaksempurnaan itulah yang membuat koin ini beda dengan lainnya.

Koin yang gagal produksi ini dinilai unik dari ketidaksempurnaannya. Koin tersebut pun mampu ditawar seharga 57,3 ribu poundsterling atau setara Rp 938 juta. Koin tersebut memiliki nilai jual yang tinggi hampir mencapai angka satu miliar. Menakjubkan!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags