1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
28 Juni 2022 13:21

Apa itu etos kerja? Ketahui arti, ciri-ciri, dan karakteristiknya

Etos kerja penting di dalam dunia kerja karena pandangan mendasar ini dinilai sebagai suatu hal yang positif untuk peningkatan kualitas kehidupan Dewi Suci Rahmadhani
foto: unsplash.com

Brilio.net - Etos kerja adalah totalitas kepribadian, serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan cara memberikan makna adanya sesuatu yang mendorong dirinya untuk bertindak dan bekerja secara optimal.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos kerja menjadi bagian dari tata nilai yang juga diyakini menjadi landasan kerja untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

BACA JUGA :
Spionase adalah penyelidikan secara rahasia, ini penjelasannya


Etos kerja penting di dalam dunia kerja karena pandangan mendasar ini dinilai sebagai suatu hal yang positif untuk peningkatan kualitas kehidupan sehingga memengaruhi perilaku kerja seseorang di dalam organisasi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai etos kerja, berikutulasan brilio.netdari berbagai sumber pada Selasa (28/6).

Pengertian etos kerja

foto: Unsplash/Hunters Race

BACA JUGA :
Kebutuhan primer adalah, ketahui pengertian dan contohnya

Kata etos berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Dalam istilah bahasa Inggris, etos juga dapat diartikan sebagai watak atau semangat fundamental suatu budaya atau ungkapan yang menunjukkan kepercayaan, kebiasaan, dan perilaku suatu kelompok masyarakat. Sikap ini tidak hanya dimiliki oleh individu tetapi juga dalam masyarakat.

Berikut penjelasan mengenai etos kerja menurut para ahli:

1. Menurut Sinamo, etos kerja merupakan seperangkat perilaku kerja yang positif yang berakar pada kesadaran, keyakinan, fundamental, dan komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Jika seorang individu atau organisasi mengimplementasikan paradigma kerja tersebut, maka akan melahirkan perilaku kerja yang khas.

2. Mulyadi mengatakan bahwa etos kerja merupakan wujud dari jiwa dan semangat kerja yang dipengaruhi oleh cara pandang terhadap pekerjaan. Cara pandang ini bersumber dari nilai yang tumbuh, berkembang, dan dianut oleh individu atau masyarakat.

3. Menurut Tebba, etos kerja adalah semangat dan sikap batin individu atau kelompok yang di dalamnya terdapat tekanan moral.

4. Anoraga mengemukakan bahwa etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa terhadap pekerjaan. Apabila individu yang ada di dalam organisasi memandang pekerjaan sebagai hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka ia memiliki etos kerja yang tinggi.

5. Menurut Gaol, etos kerja adalah respons yang unik dari individu atau kelompok terhadap kehidupan atau tindakan yang muncul dari keyakinan. Respons tersebut berkembang menjadi kebiasaan atau karakter individu atau kelompok.

6. Menurut Priansa, etos kerja merupakan seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang pegawai untuk menilai pekerjaan sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas kehidupan sehingga memengaruhi perilaku kerja di dalam organisasi.

Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah sebuah sikap atau cara pandang individu atau kelompok secara positif dan bermakna sehingga diwujudkan dengan perilaku kerja yang maksimal.

Ciri-ciri individu atau kelompok yang memiliki sikap etos kerja

foto: unsplash.com

Sinamo menjelaskan bahwa setiap individu memiliki spirit keberhasilan yaitu, motivasi murni untuk meraih dan menikmati keberhasilan. Spirit tersebut yang menjelma menjadi perilaku yang khas seperti disiplin, tekun, kerja keras, dan sebagainya. Terdapat beberapa ciri-ciri individu atau kelompok yang memiliki etos kerja, di antaranya:

1. Bekerja secara profesional, melaksanakan tugasnya secara profesional dengan motivasi bahwa pekerjaan merupakan amanah yang harus ditunaikan sebaik-baiknya.

2. Jujur dalam arti berani menyatakan sikap secara transparan, terbebas dari kepalsuan dan penipuan. Dengan jujur, seseorang menjadi berani untuk mengakui kemampuannya sendiri dan berani menolak segala yang bertentangan dengan prinsip yang diyakini.

3. Mengoptimalkan waktu untuk bekerja. Individu yang memiliki etos kerja akan menggunakan waktunya untuk menyusun tujuan, perencanaan kerja, dan melakukan evaluasi atas hasil kerjanya.

4. Memiliki komitmen. Individu atau kelompok yang memiliki komitmen tidak akan mudah menyerah dan berjuang untuk menghadapi tantangan.

5. Memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri dapat dilihat dari kepribadiannya yang berani untuk menyatakan pendapat dan mampu menguasai emosinya.

6. Memiliki sikap kreatif. Orang yang kreatif akan terus mencoba gagasan baru sehingga pekerjaannya dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

7. Memiliki rasa bertanggungjawab. Tanggung jawab merupakan sikap atau tindakan seseorang ketika menerima sesuatu sebagai amanah dengan penuh rasa cinta.

Karakteristik etos kerja

foto: unsplash.com

Etos kerja memiliki sejumlah karakteristik yang menjadi identitas dari makna etos kerja itu sendiri. Karakteristik dari etos kerja adalah sebagai berikut:

1. Keahlian Interpersonal
Keahlian interpersonal adalah segala aspek yang berkaitan dengan kemampuan pegawai untuk menjalin hubungan kerja dengan orang lain. Keahlian interpersonal meliputi kebiasaan, sikap, cara, penampilan, dan perilaku yang digunakan pegawai pada saat berada di sekitar orang lain.

2. Inisiatif
Inisiatif dapat memfasilitasi pegawai agar terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak langsung merasa puas dengan kinerja yang biasa.

3. Dapat diandalkan
Aspek ini berhubungan dengan adanya harapan terhadap kinerja pegawai dan menjadi suatu perjanjian implisit pegawai untuk melakukan beberapa fungsi pekerjaan.

Faktor-faktor etos kerja

foto: Unsplash/Emma Dau

Anoraga mengatakan bahwa etos kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Individu yang memiliki keteguhan pribadi diwujudkan dengan kemampuan dalam mengendalikan diri dan mampu mengembangkan kelemahan di dalam dirinya menjadi sebuah kekuatan. Faktor internal meliputi agama, pendidikan, motivasi, usia, dan jenis kelamin.

2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini akan memengaruhi bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya sehingga berpengaruh pada etos kerjanya. Faktor eksternal meliputi budaya, sosial politik, kondisi lingkungan, dan struktur ekonomi.

Sumber: Rahayu. 2018. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Etos Kerja Anggota Resimen Mahasiswa (MENWA) Mahakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags