Brilio.net - Memiliki sahabat sejati dalam kehidupan adalah anugerah yang tak ternilai. Sahabat akan selalu ada di kala susah maupun senang. Mereka akan berjuang, agar semua bisa merasakan kebahagiaan yang sama.
Begitulah yang terjadi pada warganet berikut ini. Tak dibiarkannya sahabat sendiri susah, mereka memberikan perhatian yang begitu besar. Ini bukan masalah nilai barang tersebut, melainkan rasa kesetiakawanan tinggi yang mereka punya.
BACA JUGA :
Cerita nenek 70 tahun jalan kaki susuri hutan demi tugas sekolah cucu
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (28/8), ini deretan kisah perjuangan warganetgotong royong berbuat baik bantuteman. Kisah yangmenyentuh dan inspiratif bagi siapa pun.
1. Patungan belikan HP untuk teman.
Memang betul, segala yang berat akan terasa lebih ringan jika dihadapi bersama. Oleh sebab itulah mengapa kamu perlu sahabat sejati di hidup. Seperti yang dialami remaja asal Malaysia berikut ini.
BACA JUGA :
Ingin beli HP untuk sekolah online, anak ini jual ayam kesayangan
Kisahnya viral di media sosial setelah pengguna TikTok @batakgaul mengunggah sebuah video mengharukan. Video tersebut menceritakan perjuangan seorang sahabat satu tongkrongan yang hendak patungan untuk membelikan handphone untuk temannya.
Sebagai umat Islam, sudah diwajibkan oleh-Nya untuk menyembelih hewan kurban, sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Oleh sebab itu diwajibkan bagi orang-orang yang mampu agar menyisihkan rezekinya, untuk berbagi pada orang-orang yang kurang mampu.
Bicara tentang berkurban, kisah inspiratif datang dari seorang anak yatim di Bogor bernama Abu Bakar yang viral di media sosial beberapa bulan lalu. Anak ini diketahui mengajak teman-temannya patungan untuk bisa membeli hewan kurban.
Abu Bakar bersama dengan 28 teman lain akan berkurban empat ekor sapi yang dibeli dari uang patungan. Sebelumnya mereka juga pernah berkurban satu ekor sapi. Ketika ditanya apa yang membuat mereka begitu semangat untuk berkurban, jawaban dari anak ini sungguh menyentuh.
Dia hanya ingin memberikan inspirasi kepada orang lain di luar sana, untuk bisa berkurban meski memiliki banyak keterbatasan. Kisah ini secara tidak langsung mengajarkan bahwa materi bukanlah satu penghalang untuk siapa pun berkurban.