Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, di mana sebuah musala ambruk dan menyebabkan tiga santri kehilangan nyawa. Mereka sebelumnya sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Dua dari tiga korban, yaitu Mochammad Mashudul Haq yang berusia 14 tahun dan Muhammad Soleh yang berusia 22 tahun, meninggal di RSUD dr R.T. Notopuro Sidoarjo. Sementara satu korban lainnya meninggal di RSI Siti Hajar.
BACA JUGA :
Detik-detik musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo ambruk saat santri salat, 1 orang meninggal
Direktur Utama RSUD Sidoarjo, Atok Irawan, mengungkapkan bahwa jenazah Soleh langsung diterbangkan ke Bangka Belitung. Menurut Atok, Muhammad Soleh mengalami cedera parah akibat terjepit reruntuhan bangunan.
"Pasien Soleh sempat mengalami himpitan di bagian bawah tubuh hingga harus dirawat intensif sebelum akhirnya meninggal dunia saat dirujuk ke RSUD Sidoarjo," ujarnya.
Jenazah Soleh telah diserahkan kepada keluarganya. Kakaknya, Akhmad, mengungkapkan kesedihannya saat mengetahui kabar duka tersebut. "Saya baru datang pagi ini, baru dapat info 30 menit yang lalu saudara saya meninggal," ucapnya. Soleh adalah santri di Al Khoziny dan sedang menempuh pendidikan di kampus yang dikelola oleh pesantren tersebut, kini sudah memasuki semester lima.
BACA JUGA :
Prabowo marah pejabat BUMN dapat bonus saat rugi, ancaman bersih-bersih
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini. Ia meminta kepada para wali santri untuk tetap tabah dan menerima musibah ini sebagai ujian dari Allah SWT.
"Saya yakin ini adalah pertanda dari kasih Allah. Apa yang dialami para santri adalah karunia cobaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan," ujarnya.
Gus Yahya menegaskan bahwa NU segera bergerak cepat untuk membantu penanganan musibah ini, termasuk koordinasi dengan lembaga kesehatan dan pesantren terdekat untuk memberikan bantuan.
"Semua elemen langsung bergerak mengambil langkah-langkah koordinasi. Dari sejumlah pesantren terdekat juga langsung datang membawa bantuan," tambahnya.