Brilio.net - Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al Sultan, adalah sosok dokter jantung yang dikenal luas atas dedikasi dan pengabdiannya bagi kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan di Palestina. Pada Rabu, 2 Juli 2025, dr. Marwan beserta istri, dr. Dhikra Nimr al-Sultan, dan anaknya, Lamis Marwan al-Sultan gugur dalam serangan udara Israel yang menghantam kediamannya di kawasan Tal Al Hawa, Gaza City. Kepergian dr. Marwan meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga dan rekan sejawat, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Gaza yang sangat mengandalkan pelayanan medis di tengah situasi krisis.
Sebagai direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza sejak 2016, dr. Marwan dikenal sebagai konsultan kardiologi intervensional yang bekerja sama erat dengan berbagai tim kemanusiaan internasional dari Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, hingga Maroko. Dia menjadi simbol keteguhan dan ketulusan dalam menghadapi kesulitan, berjuang tanpa henti untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik di tengah serangan dan pengepungan yang terus berlangsung. Selain memimpin rumah sakit, dr. Marwan juga menjadi sumber informasi penting yang kerap melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah Gaza Utara yang terkepung dan meminta perlindungan bagi tenaga medis.
BACA JUGA :
Mengenal Kamila Andini, sutradara perempuan Indonesia pertama yang jadi anggota The Academy
Sosok dr. Marwan Al Sulta
Instagram/@mercindonesia
Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengutuk keras serangan yang menewaskan dr. Marwan dan keluarganya. MER-C menyatakan bahwa serangan tersebut tidak hanya menghancurkan rumah dan keluarga dr. Marwan, tetapi juga merusak fasilitas medis yang sangat dibutuhkan oleh warga sipil. Pemerintah Indonesia pun menyampaikan duka cita mendalam dan mengapresiasi jasa serta perjuangan dr. Marwan dalam bidang kemanusiaan dan perdamaian di Palestina. Serangan ini menjadi pengingat tragis akan risiko yang dihadapi tenaga medis di zona konflik dan pentingnya perlindungan bagi mereka yang berjuang menyelamatkan nyawa.
BACA JUGA :
9 Potret Agam pemandu Gunung Rinjani yang bantu evakuasi Juliana Marins, rela tidur di tebing curam
Berikut profil lengkap dr. Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang gugur akibat serangan Israel:
Nama: dr. Marwan Al Sultan
Jabatan: Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza sejak 2016
Spesialisasi: Dokter spesialis jantung, konsultan kardiologi intervensional
Lokasi Kerja: Jalur Gaza, Palestina, khususnya di Rumah Sakit Indonesia yang merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan utama di Gaza utara
Karier dan dedikasi
Dr. Marwan dikenal sebagai salah satu dokter spesialis jantung terakhir yang masih bertugas di wilayah Gaza, sebuah wilayah yang mengalami blokade ketat, kerusakan infrastruktur, dan keterbatasan pasokan obat-obatan. Sejak 2016, dia memimpin Rumah Sakit Indonesia yang menjadi pusat medis vital bagi ribuan warga sipil yang terdampak konflik. Dia aktif bekerja sama dengan tim kemanusiaan internasional dari berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.
Perjuangan dan pengorbanan
Dr. Marwan adalah sosok yang sangat berdedikasi dan penuh belas kasih, yang tanpa lelah memimpin pelayanan medis di tengah ancaman serangan udara Israel dan keterbatasan sumber daya yang parah. Dia menjadi simbol keteguhan dan pengabdian di masa-masa paling sulit bagi rakyat Palestina. Pada Desember 2024, Rumah Sakit Indonesia sempat dikepung oleh pasukan Israel, memaksa evakuasi staf dan pasien, namun dr. Marwan tetap berjuang menyediakan layanan medis kritis. Tragisnya, pada 2 Juli 2025, dr. Marwan, bersama istri dan anak-anaknya, gugur dalam serangan udara yang menghantam langsung kamar tidurnya di kediaman mereka di Gaza City.
Informasi pendukung
Peran Rumah Sakit Indonesia di Gaza
RS Indonesia adalah salah satu fasilitas kesehatan utama di Gaza yang dikelola oleh MER-C, menyediakan layanan medis kritis bagi ribuan warga sipil yang terdampak konflik. Kerusakan parah akibat serangan Israel pada Mei lalu menunjukkan betapa rentannya fasilitas kesehatan di zona perang.
Dampak serangan terhadap tenaga medis
Menurut data Healthcare Workers Watch (HWW), dr. Marwan adalah petugas kesehatan ke-70 yang gugur akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir, menyoroti betapa berbahayanya kondisi bagi para tenaga medis yang berjuang di garis depan konflik.
Respons internasional dan Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk serangan tersebut dan menyerukan penghentian perang di Gaza. Indonesia juga berkomitmen memantau perkembangan RS Indonesia di Gaza dan mendukung upaya kemanusiaan di wilayah tersebut.