1. Home
  2. ยป
  3. Serius
24 September 2025 17:15

Jokowi resmi jadi penasihat di Bloomberg New Economy Global

Jokowi bergabung dengan Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Editor
foto: Liputan6.com

Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, baru saja ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Pengumuman ini dilakukan pada 9 April 2025 di New York, AS, dan ini menjadi langkah baru yang menarik dalam perjalanan internasionalnya.

Jokowi akan berkolaborasi dengan 21 tokoh global lainnya yang memiliki pengalaman luar biasa dalam kepemimpinan di berbagai sektor. Anggota dewan penasihat ini berasal dari latar belakang bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral, membentuk forum elite yang bertujuan untuk mencari solusi atas tantangan ekonomi global.

BACA JUGA :
Tak cuma Prabowo, pemerintahan Jokowi juga pernah putar video capaian kinerja di bioskop, ini bedanya


Penunjukan Jokowi bukanlah tanpa alasan. Ini mencerminkan pengakuan internasional atas kepemimpinannya serta potensi kontribusi Indonesia dalam dinamika ekonomi dunia. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang bagaimana negara berkembang dapat mengelola pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, dan transisi hijau.

Bergabungnya Jokowi di forum elite global ini adalah bentuk pengakuan internasional atas kepemimpinannya selama dua periode sebagai Presiden Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan anggota G20, memiliki sumber daya strategis yang semakin diakui dalam peta ekonomi global.

Anggota dewan penasihat dipilih berdasarkan pengalaman dan pengaruh mereka di level tertinggi dalam bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral. Jokowi dikenal sebagai politikus, insinyur, dan pengusaha yang menjabat sebagai Presiden Indonesia dari 2014 hingga 2024.

BACA JUGA :
Beda dengan Jokowi, Prabowo tak pakai baju adat di sidang MPR RI 2025, ini alasannya

Menariknya, ia adalah presiden pertama RI yang tidak berasal dari kalangan elite politik atau militer. Riwayat jabatannya mencakup Wali Kota Surakarta dari 2005 hingga 2012 dan Gubernur Jakarta dari 2012 hingga 2014, menunjukkan rekam jejak kepemimpinan yang solid dan beragam.

Kehadiran Jokowi di dewan ini diharapkan dapat membawa perspektif berbeda mengenai bagaimana negara berkembang mengelola pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, dan transisi hijau. Negara-negara berkembang kini memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global, dan kesenjangan pembangunan semakin menyempit berkat akses pendidikan, teknologi, perdagangan, dan investasi.

Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy dibentuk pada April 2025 dengan misi utama menghadapi tantangan terbesar bagi kemakmuran global. Forum ini bertujuan untuk mendorong dialog konstruktif menuju solusi yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh dunia.

Masukan dari anggota dewan, termasuk Jokowi, dianggap sangat penting dalam memandu upaya Bloomberg New Economy untuk mencapai tujuannya. Kontribusinya akan sangat berarti dalam merumuskan strategi global yang mempertimbangkan keberagaman kondisi ekonomi dan sosial.

Jokowi dikenal dengan visi pembangunan infrastruktur masif di Indonesia, dan kini ia dapat mendorong agenda ekonomi hijau serta hilirisasi mineral kritis di forum global. Ia diperkirakan akan membawa pengalaman Indonesia dalam pembangunan infrastruktur, digitalisasi, dan hilirisasi industri ke dalam diskusi internasional.

Bloomberg New Economy adalah inisiatif global yang diluncurkan pada tahun 2018, bertujuan menjembatani dialog di tengah perubahan peta ekonomi dunia. Forum ini dibangun atas kesadaran bahwa kekuatan ekonomi global tidak lagi terpusat di Barat, melainkan bergeser ke Timur dan dari Utara ke Selatan, dipicu oleh faktor demografi, globalisasi, dan digitalisasi.

Selain Jokowi, beberapa tokoh kunci lainnya di Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy memiliki keahlian dan pengaruh signifikan, seperti Gina Raimondo, mantan Menteri Perdagangan AS, dan Mario Draghi, mantan Perdana Menteri Italia serta mantan Presiden Bank Sentral Eropa. Keberadaan para pemimpin ini menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi kompleksitas ekonomi masa depan.

Source: liputan6.com / Arthur Gideon
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags