1. Home
  2. ยป
  3. Serius
7 Agustus 2017 16:04

Jambore Nasional Sastra, cara dekatkan generasi belia pada literasi

Program yang melibatkan anak-anak usia SD hingga SMA ini adalah inisiatif baru ALF tahun ini. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Program Jambore Nasional Sastra merupakan rangkaian dari ASEAN Literary Festival (ALF) ke-4 tahun 2017. Program yang melibatkan anak-anak usia SD hingga SMA ini adalah inisiatif baru ALF tahun ini. Para peserta ini mendapatkan undangan langsung dari pihak penyelenggara. Dalam satu hari, ada 13 sekolah yang mengikuti sesi berbeda-beda. Tiap sekolah mengirimkan sekitar 200 siswa.

Rangkaian ini diselenggarakan di halaman Museum Seni Rupa dan Keramik serta area taman Museum Fatahillah Kompleks Kota Tua Jakarta, di mana para peserta diarahkan oleh panitia pemandu sepanjang acara. Jambore ini terlaksana atas kerjasama ALF dengan Rumah Cerita Jakarta, komunitas yang berfokus menggalakkan kreativitas dan ide anak-anak dengan baik lewat dunia menulis. Hadirnya Rumah Cerita diawali oleh kegelisahan melihat anak-anak Indonesia malu dan tidak percaya diri mengemukakan ide, karena mereka terlanjur diajari menjadi seragam.

BACA JUGA :
Hobi menulis puisi, Aan Masyur beberkan sumber inspirasinya


Menurut Aqmarina Andira, salah satu panitia penyelenggara sekaligus penggagas Rumah Cerita, jambore ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri untuk berpendapat.

"Jambore ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat literasi anak-anak muda yang kini mulai jauh dari dunia baca dan sastra. Kita mau mengenalkan bahwa menulis itu menyenangkan dan menulis itu menjanjikan. Kita pengen menjadikan sastra sebagai cara mengemukakan pendapat " terangnya.

Berikut adalah beberapa bentuk jambore tersebut yang telah dilaksanakan selama event ALF 2017. Foto-foto dihimpun dari Twitter @ASEANLitFest.

BACA JUGA :
Ini kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula

1. Talkshow dan workshop.

Beberapa penulis yang dihadirkan antara lain Dwitasari, Alanda Kariza, Lala Bohang, Ira Lathief, Nadia Silvarani, Gudrun, dan lain-lain. Tema yang diangkat seputar kepenulisan. Ada pula tentang jurnalis muda dan bijak menggunakan media sosial.

2. Tur Kota Tua.

Peserta jambore diajak mengenali peninggalan sejarah iibukota yang tersebar di Museum Fatahillah, museum Seni Rupa dan Keramik, dan Museum Wayang. Para peserta diberikan penugasan memresentasikan apa yang didapatkan dari tur.

3. Pillowtalk.

Pada sesi ini, peserta menuangkan imajinasi melalui gambar yang digores di atas bantal. Mereka diminta membayangkan hal-hal positif semisal impian yang akan dicapai.

4. Pembacaan puisi.

Ini adalah salah satu cara melatih keberanian untuk mengemukakan ide. Peserta diminta membacakan puisi yang ditulisnya sendiri. Perform musikalisasi puisi dilakukan pada waktu jeda setiap sore.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags