1. Home
  2. ยป
  3. Serius
7 Maret 2017 18:40

Bagaimana berita bisa menjadi Viral (di Indonesia)?

Proliferasi yang dihasilkan dari user generated content memberikan para pengguna kemampuan untuk menentukan konten mana yang populer dan tidak. Joe
Joe Wadakethalakal CEO & Co-founder, Brilio.net. (foto: asianentrepreneur.org)

Brilio.net - Bagaimana berita menjadi viral? Inilah pertanyaan pertama yang saya dapatkan ketika bertemu seseorang. Kenyataannya, meskipun kami dikenal karena menciptakan banyak konten viral, tidak ada formula yang terjamin untuk memproduksi viralitas (hampir setiap minggu kami akan melihat konten viral di Brilio yang tentunya mengejutkan kita). Kenyataannya adalah viralitas konten dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang kebanyakan-dan kami pun benci untuk mengakuinya- berada di luar kontrol kami sebagai penerbit.

Di era media sosial, peran kami sebagai pemilik media telah berubah. Perusahaan-perusahaan media tidak lagi satu dari beberapa suara yang yang mampu dan bertanggung jawab untuk mengatur percakapan dan membentuk wacana publik. Popularitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dari media sosial dan proliferasi yang dihasilkan dari user generated content telah memberikan para pengguna kemampuan untuk menentukan konten mana yang populer dan yang tidak.

Perubahan dalam kontrol produksi konten dari perusahaan-perusahaan media ke pengguna telah menjadikannya lebih sulit untuk memprediksi konten apa yang akan menjadi hits di antara para pembaca. Sederhananya ketika Anda memiliki penonton atau pembaca yang fokus pada satu set channel terbatas, maka itu merupakan taruhan yang cukup aman bahwa satu dari chanel tersebut akan menjadi populer. Hari ini, kami secara efektif memiliki jumlah chanel yang tak terbatas, dan hit selanjutnya bisa saja datang dari sebuah perusahaan media yang mapan atau dari seorang wanita di Texas yang sedang duduk di sebuah parkiran di luar Kohls Department Store.

Sekarang sementara kita tidak percaya bahwa ada resep pasti untuk viralitas, menarik untuk melihat kembali pada lebih dari 1 miliar content view yang kami hasilkan pada tahun 2016 untuk melihat apakah kami dapat mengumpulkan wawasan tentang bagaimana seseorang dapat meningkatkan peluang mereka untuk benar-benar menjadi viral. Kami telah mengelompokkan temuan-temuan kami ke dalam tiga kategori; distribusi, genre, dan jenis konten. Mari kita lihat lebih dalam lagi.

Distribusi
Di Brilio, kami berpikir bahwa hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan popularitas dari konten anda adalah dengan mendistribusikannya pada beberapa platform. Bertentangan dengan ketika kita memulai, kini mayoritas content view kami (80%) terjadi off-site melalui sebuah kombinasi dari platform media sosial, aplikasi chat, dan agregator berita.

BACA JUGA :
Mengapa kami mengukuhkan posisi pada livestreaming


Tabel di atas menunjukkan campuran konsumsi konten dengan platform di bulan Januari 2017. Seperti yang Anda lihat, mayoritas konten kami dikonsumsi secara off-site dengan hanya 21,2% view yang terjadi di website kami. Para pengguna, terutama yang menggunakan ponsel, memiliki rentang perhatian yang terbatas dan menghabiskan mayoritas waktunya pada beberapa aplikasi yang biasanya merupakan kombinasi dari aplikasi dan chat media sosial. Jika Anda ingin menjangkau audiens, Anda harus menerbitkan konten pada aplikasi yang mereka gunakan.

Genre
Berikut adalah detail kategori konten terpopuler yang kami dapati di tahun 2016:

BACA JUGA :
Mobile video akan menjadi kanal media paling penting di Indonesia

Satu hal yang jelas adalah aturan '80/20' berlaku pada konten. Ada 32 kategori konten di Brilio, tapi 5 kategori teratas (15,0% dari kategori total) menghasilkan 75,0% dari total view konten kami pada tahun 2016. Kami melihat tren ini berlanjut hingga bulan awal 2017.

Dalam 5 kategori teratas Brilio, Celebrity (Selebriti) dan LOL (Humor) memimpin dari segi view, menghasilkan hingga hampir 50,0% dari total view pada tahun 2016. Tidak heran; konten Selebriti dan Humor sangatlah populer di kalangan audiens muda di Indonesia. Menariknya, kategori Selebriti mengakhiri tahun 2016 dengan mengungguli LOL, bertukar posisi di mana dua kategori ini berada pada awalan tahun.

Ketika kami membuat peringkat kategori berdasarkan efisiensi konten (rata-rata view per konten) Humor dan Selebriti bertukar posisi. Hal ini dikarenakan konsumsi konten Selebriti kurang merata jika dibandingkan dengan konten Humor, dengan sedikit konten hits yang membantu meningkatkan rata-rata secara keseluruhan.

Sebagai contoh, konten Selebriti terbaik kami menghasilkan 2 juta view atau sekitar 70,0% lebih unggul dibandingkan konten Humor terbaik.
Bagaimanapun juga, dari segi jumlah kami menghasilkan konten Humor viral 20,0% lebih banyak dibandingkan artikel Selebriti (kami menentukan viral tidaknya konten dengan melihat bahwa sebuah konten mampu mencapai 200.000 view segera setelah dipublish).

Kuncinya jelas: fokus pada konten Humor jika tujuan anda adalah menjangkau khalayak seluas mungkin dan memaksimalkan peluang Anda untuk menjadi viral di Indonesia.

Format Konten
Bagaimana bentuk dan subjek konten tersebut? Saya akan mengabaikan (konten) video sebagaimana 90,0% dari view kami tahun lalu dihasilkan oleh konten tertulis. Artikel standar (artikel pendek terdiri dari 300-400 kata dengan gambar atau video), listicle (daftar gambar atau teks), meme dan artikel interaktif (kuis, polling, survei). Apa yang data katakan tentang konten terpopuler?

Berikut adalah 10 artikel terbaik kami pada kategori Selebriti:

Berikut adalah 10 artikel terbaik kami pada kategori Humor:

Sebagian besar jenis artikel dari daftar 10 terbaik pada kedua kategori adalah listicles (6 dari 10 pada kategori Selebriti, dan 9 dari 10 pada kategori Humor). Dalam kategori Humor, kombinasi format konten listicle dan meme tampil dengan sangat baik terlihat dengan adanya 5 dari 10 artikel terbaik adalah kombinasi dari dua format ini. Kami percaya hal ini mencerminkan preferensi milenial untuk konten yang padat, yang berarti bahwa para milenial lebih memilih format-format yang mampu menyampaikan informasi lebih banyak dengan sedikit ruang dan waktu.

Satu hal yang menarik yang patut diperhatikan adalah kesamaan tema konten dalam daftar 10 artikel terbaik pada konten Selebriti dan Humor. Pada kategori Selebriti, konten yang berfokus pada perbandingan Selebriti tampil cukup memukau dilihat dari 5 dari 10 artikel terbaik berfokus pada kisah semacam ini.

Pada kategori Humor, kami melihat bahwa konten yang mengombinasikan humor dan nostalgia, khususnya cerita lucu di sekitar peristiwa kehidupan (sekolah/SMA, pekerjaan, pernikahan) bekerja dengan cukup baik.

Penutup
Tidak ada resep rahasia untuk membuat konten viral, minat audiens yang selalu berubah-ubah membuat rumus sederhana semacam ini layaknya mustahil, tetapi ada banyak cara untuk meningkatkan peluang Anda untuk berhasil.

Pertama, pastikan Anda mendistribusikan konten Anda di semua platform tersedia. Pengguna ponsel mewakili mayoritas audiens di Indonesia dan Anda lebih mungkin untuk menjangkau mereka jika mereka dapat menemukan konten Anda pada aplikasi di mana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka.

Kedua, fokus pada konten Humor, dan pastikan untuk menulis berbagai artikel dalam genre ini. Aturan 80/20 dominan dalam pembuatan konten, dan jika Anda menulis serangkaian atau dengan cakupan yang lebih luas, maka akan lebih memungkinkan bagi Anda untuk sampai pada topik yang akan diminati pembaca.

Terakhir, fokus pada pemaksimalan kepadatan konten ketika berpikir tentang format konten. Memberikan informasi sebanyak mungkin untuk dikonsumsi dalam waktu sesingkat mungkin adalah cara jitu untuk mengambil hati milenial di Tanah Air.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags