1. Home
  2. ยป
  3. Serius
3 Juni 2017 11:07

Ini curhat Hanum, putri Amien Rais setelah ayahnya terkena kasus alkes

Sebut pernah tolak mantan jenderal penghubung. Firda Olivia

Brilio.net - Kasus aliran dana alat kesehatan terdakwa korupsi mantan menteri kesehatan Siti Fadilah Supari yang diduga masuk ke rekening Amien Rais membuat keluarga mantan ketua MPR itu turut prihatin.

Salah satu putri Amien, Hanum Rais, melalui akun Facebook Hanum Rais mencoba ikut meluruskan kasus yang saat ini tengah membelit ayahnya tersebut. Dalam curahan hati berjudul "Perisai Lahir Batin Amien Rais" tersebut Hanum menceritakan tentang sikap ayahnya yang dengan gentle menghadapi kasus tersebut.

BACA JUGA :
Ini pembelaan Amien Rais disebut terima Rp 600 juta dari dana alkes


"Amien Rais, memang ayah saya. Tapi saya mengagumi bagaimana ia menerima suatu hal, yang bagi sebagian orang termasuk saya adalah musibah, tapi karena ia seorang insyaAllah rajulun shalih, ia menerimanya dengan lapang dada bahkan menganggap blessing in disguise, keberkahan yang terselip dalam sebuah ujian. Termasuk tuduhan menerima aliran dana. Ia tdk akan bersembunyi atau malah kabur. Blessing yg bagaimana? Silahkan nanti wartawan hadir," tulisnya.

Pada bagian lain, Hanum juga menceritakan ikhwal penolakan ayahnya menemui seseorang mantan jenderal 'yang sering jadi penghubung'. Berikut petikannya,

Di awal April 2017 lalu, Seorang Mantan jenderal yang duduk di posisi pemerintahan cukup strategis menemui Bapak. Ia mengatakan bahwa ia dikirim boss nya yang ingin bertemu Bapak. Ia ditugasi membuat titik temu & tempat. Bapak mengatakan "Monggo dengan senang hati, semua orang dari kalangan manapun saya temui, apalagi orang terhormat seperti bapak bos".

BACA JUGA :
8 Jenderal TNI/Polri ini terjerat korupsi saat masih dinas aktif

Namun sang mantan jenderal mengatakan boss ingin bertemu di tempat rahasia, tidak tercium media, karena pembicaraan akan bersifat confidential. Bapak tercenung. Ini sesuatu yang aneh. Mengapa harus rahasia?

Singkat cerita Bapak menolak meski sang utusan berdalih: pertemuan penting yang tidak bisa jadi konsumsi publik. "Maaf, jika ingin bertemu silahkan tapi terbuka, biarkan media melansir, biarkan mereka tahu hasil pembicaraan, toh pasti terbaik untuk bangsa. Jika pertemuan rahasia, saya tahu, saya hanya akan jadi bangkai politik Anda".

Sang utusan mundur, pamit dalam kekecewaan. Saya mendengar dan melihatnya semua dari balik pintu di Joglo. Oh ini to Bapak Mantan Jenderal yang sering jadi penghubung itu.

Sepeninggal sang utusan, saya katakan pada Bapak. "Pak, beliau bos pasti akan tersinggung dengan jawaban Bapak. Dan it's just a matter of time, you'll be singled out. Hanya soal waktu Bapak akan diperkarakan entah bagaimana dan apa caranya."Bapak mengangguk. Ia sangat paham.

Diberitakan brilio.net sebelumnya, Amien Rais yang merupakan pendiri PAN disebut menerima transfer dana hingga Rp 600 juta dari pengadaan alkes guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.

"Adanya aliran dana dari Mitra Medidua Suplier PT Indofarma Tbk dalam pengadaan alkes dengan PAN yaitu Sutrisno Bachir, Nuki Syahrun, Amien Rais, Tia Nastiti (anak Siti Fadilah) maupun Yayasan Sutrisno Bachir Foundation sendiri," kata Jaksa Penuntut Umum KPK Iskandar Marwanto saat membacakan tuntutan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (31/5) malam sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (1/5).

Menurut JPU, pemenang proyek pengadaan PT Indofarma Tbk, menerima pembayaran dari Kemenkes lalu membayarkannya ke suplier alkes yaitu PT Mitra Medidua. Selanjutnya PT Mitra Medidua pada 2 Mei 2006 mengirimkan Rp 741,5 juta dan pada 13 November 2006 mengirimkan Rp 50 juta ke rekening milik Yurida Adlanini yang merupakan serketaris pada Yayasan Sutrisno Bachir Foundation (SBF).

Amien sendiri sudah membantah tudingan menerima aliran korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) Kementerian Kesehatan. Amien Rais menyampaikan hal itu pasca tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) KPK terhadap mantan Menkes Siti Fadilah Supari yang menyatakan dirinya ikut menerima dana sebesar Rp 600 juta melalui transfer yang dilakukan pada 26 Desember 2006 - 2 November 2007.

"Pada waktu itu Sutrisno Bachir mengatakan mau membantu keuangan untuk tugas operasional saya sehingga tidak membebani pihak lain, sehingga kalau saya pergi ke manapun 'travel', taksi semuanya dia yang bayar," kata Amien Rais dalam konferensi pers di rumahnya di Jakarta, Jumat (2/6).

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags