Brilio.net - Aksi demo yang berlangsung di Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025 menimbulkan imbas luas bagi masyarakat. Bukan hanya peserta aksi yang terkena dampak, melainkan juga warga yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi. Situasi ini menimbulkan keresahan karena gas air mata turut menyasar pengguna jalan.
Seorang driver ojek online turut menjadi korban dari kondisi tersebut. Ia mengaku hanya berniat mengantarkan pesanan makanan ke daerah Petamburan. Namun, perjalanan itu justru berakhir dengan pengalaman yang mengecewakan.
BACA JUGA :
9 Potret momen Pasha Ungu melayat ke rumah Affan driver ojol korban tabrak Brimob, ucap bela sungkawa
Gas air mata yang ditembakkan aparat mengenai dirinya secara langsung. Peristiwa itu membuat pekerjaannya terganggu dan ia harus menanggung kerugian materi maupun fisik. Ungkapan kekecewaannya kemudian viral setelah dibagikan ke publik.
Driver ojol itu menceritakan awal mula kejadian yang dialaminya. Ia berniat mengantarkan pesanan seperti biasa, namun tiba-tiba diarahkan aparat ke jalur berbeda. Kondisi itu membuatnya harus melalui jalan yang ternyata menjadi titik tembakan gas air mata.
BACA JUGA :
Pasca demo 28 Agustus 2025, begini kondisi sekitar gedung DPR
foto: TikTok/@gmniesaunggul
"Saya kecewa pas lagi demo ini sama anggota brimob nih, saya mau nganter makanan ke daerah Petamburan, tapi sama polisi yang di sana suruh belok kiri. Kita belok ya kan, nggak taunya pas belok kiri mau nganter makanan kita ditembakin gas air mata," katanya, dikutip brilio.net dari TikTok @gmniesaunggul, Jumat (29/8).
Ia mengaku terkena tembakan gas air mata secara langsung. Matanya perih, pekerjaannya terganggu, bahkan makanan pesanan yang dibawanya terpaksa dibuang. Hal itu menambah beban kerugian yang harus ditanggungnya.
"Tembaknya langsung, kena mata. Makanan saya buang. Emang istilahnya brimob ini ada dong hati nurani. Nggak semua pendemo ini di jalan. Ini semua pengguna jalan banyak, bawa anak istri. Saya bawa anak," ucapnya.
Lebih jauh, ia menuturkan bahwa tembakan gas air mata terjadi berulang kali. Pesanan makanan senilai ratusan ribu rupiah harus hilang begitu saja akibat kondisi itu. Rasa kecewa terhadap aparat pun semakin ia ungkapkan.
"Ditembak gas air mata 5 kali gitu, sampai makanan saya buang itu harganya hampir 135 ribu. Emang mau brimob ganti, emang mau pemerintah ganti. Lihat dong rakyat kecil," ungkapnya.
Driver ojol tersebut juga menyampaikan kekecewaan yang lebih mendalam terkait pengalaman pribadinya dengan aparat. Ia menyinggung soal data pribadinya yang pernah dipakai tanpa izin hingga akhirnya merugikan dirinya. Hal itu membuat rasa percaya terhadap aparat semakin terkikis.
foto: TikTok/@gmniesaunggul
"Kita udah susah, sampai istilahnya, maaf kata, data kita aja dipake polisi buat pinjol. Itu pernah sekali saya (kena) pakai di Indo*ana," jelasnya.
Peristiwa yang dialami driver ojol ini menunjukkan betapa luas dampak penggunaan gas air mata terhadap masyarakat. Ia merasa keberadaannya sebagai pekerja yang hanya mencari nafkah tidak dipandang oleh aparat.
Warganet pun ramai berkomentar mengenai curhat sang driver ojol. Banyak yang merasa prihatin atas kejadian ini sekaligus menyoroti aparat yang dinilai kurang bijak dalam menangani situasi di lapangan.
"Maklum polisinya tamatan SMA," kata @akun_7203.
"Jangan terlalu berharap hati nurani dari polisi," kata @sans_sna.
"JANGAN PERCAYA POLISI !!! CUKUP PERCAYA POLISI TIDUR AJA," kata @rizal.diriski.