1. Home
  2. ยป
  3. Serius
12 Maret 2021 11:32

6 Fakta kecelakaan bus maut di Sumedang, tewaskan 29 orang

Bus pariwisata tersebut mengangkut rombongan guru dan murid SMP. Irsandy Dwi

Brilio.net - Kecelakaan maut menimpa bus pariwisata Sri Padma Kencana di Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3) malam. Musibah ini menewaskan 29 orang setelah bus jatuh ke jurang.

Bus tersebut mengangkut rombongan karya wisata dan ziarah yang terdiri dari guru dan siswa SMP IT Muawwanah, Cisalak, Subang. Bus tersebut total mengangkut 66 penumpang.

BACA JUGA :
6 Hal yang harus kamu perhatikan ketika berkendara motor saat pandemi


"Korban bertambah menjadi 29 orang. Dari yang tadinya berjumlah 27 orang," ucap Kepala Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana, seperti brilio.net kutip dari liputan6.com, Jumat (12/3).

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan maut ini. Dugaan awal penyebab kecelakaan itu adalah jalan yang menurun panjang dan menikung.

Berikut fakta-fakta kecelakaan tersebut, dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (12/3).

BACA JUGA :
Cara perpanjang SIM secara online, mudah dan tak perlu mengantre

1. Kedalaman jurang sekitar 20 meter.

foto: Instagram/@dishubjabar

Kecelakaan nahas ini terjadi di jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Sumedang. Bus yang mengangkut 66 penumpang ini terperosok ke jurang di bagian kiri jalan yang memiliki kedalaman sekitar 20 meter. Musibah itu terjadi ketika bus dalam perjalanan kembali dari Pangandaran ke Subang.

2. Korban tewas 29 orang.

foto: Istimewa

Jumlah korban tewas bertambah dari 27 orang menjadi 29 orang. Tambahan dua korban tewas adalah Mamah (45) dan Euis (48).

"Betul, dua orang tersebut sebelumnya mengalami luka berat yang ditangani secara intensif di RSUD Sumedang. Korban meninggal pada pukul 16.00 WIB," kata Kepala Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana seperti yang dikutip dari liputan6.com.

Hingga saat ini korban yang dirawat di RSUD Sumedang ada 23 orang. Sedangkan untuk 11 korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang.

Kecelakaan ini juga menewaskan sopir, Yudi Awan (42) dan kenek, Dede Lili (47).

3. Sopir diduga kurang memahami medan.

foto: Instagram/@dishubjabar

Pihak kepolisian menjelaskan, medan yang dilewati adalah jalan turunan yang curam juga berkelok, hingga akhirnya bus nahas ini ini terperosok ke jurang dengan keadaan terbalik

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar rekonstruksi untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan maut itu. Dari hasil sementara, pihak Dishub menyatakan bahwa ada dugaan kuat karena kurangnya pemahaman sopir terhadap medan yang dilalui.

Pihak Dishub juga menyatakan bahwa tanjakan Cae yang dilalui bus pariwisata Sri Padma Kencana ini adalah tanjakan yang tingkat kesulitannya hampir sama dengan tanjakan Panganten di Kabupaten Garut, dan tanjakan Emen yang terletak di Subang.

"Biasanya jika pengemudi memiliki pemahaman soal rute, mereka bisa mengantisipasi kecelakaan," ucap Kepala Dishub Jabar.

4. Diduga melewati jalur yang salah karena gunakan aplikasi peta.

foto: unsplash.com

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto menjelaskan, jalur yang dilewati bus itu bukanlah jalur utama, melainkan jalur alternatif yang menghubungkan Garut dan Sumedang dengan lebar jalan yang hanya sekitar 6 meter saja.

"Sopir itu diduga menggunakan aplikasi peta daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang," kata Brigjen Pol Kushariyanto

5. Spesifikasi bus hanya untuk 62 penumpang.

Perjalanan karya wisata dan ziarah SMPIT Muawwanah ini menggunakan bus Pariwisata PO Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB. Dilansir dari antaranews.com, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Jawa Barat, Supriyono menuturkan, menurut spesifikasi bus ini hanya untuk 62 penumpang kalau terisi penuh.

6. Daftar 29 korban tewas.

Berdasarkan data dari kepolisian yang dikutip dari liputa6.com, ini berikut daftar korban tewas:

1. Jejen Juraejin (41) laki-laki pekerjaan sebagai guru.
2. Syarif Munawar (40) laki-laki pekerjaan guru.
3. Arifha Qurotta Aini (7) perempuan status pelajar.
4. Lidia (13) perempuan status pelajar.
5. Gea.
6. Aan Sukaesih (41) perempuan.
7. Dinda Hani (15) perempuan status pelajar.
8. Gina Virginia (13) perempuan status pelajar.
9. Dinda Khoirunisa.
10. Windy Widya Ningsih (14) perempuan status pelajar.
11. Resa Siti Khoerunisa (13) perempuan status pelajar.
12. Tatang Hidayat (20) laki-laki status guru.
13. Sari Nurmala (28) status mahasiswa.
14. Dede Lili (46) laki-laki sebagai kernet bus.
15. Ade Ipah (50) perempuan status ibu rumah tangga.
16. Rukman (50) laki-laki pekerjaan wiraswasta.
17. Cahyati (14) perempuan status pelajar.
18. Entin Supriatin.
19. Octaviani perempuan status pelajar.
20. Yudi Awan (42) laki-laki pekerjaan sopir bus.
21. Amot (60) ibu rumah tangga.
22. Wardi (51) laki-laki pekerjaan PNS.
23. Ugi Zaenal laki-laki.
24. Riki Faisal Mubarok
25. Hana Nurazizah (26) pekerjaan guru.
26. Nenanh (38) perempuan.
27. Aan Anwar Sadad (38) laki-laki pekerjaan guru.
28. Mamah (45)
29. Euis (48)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags