Brilio.net - Abidzar Al-Ghifari dikenal sebagai putra dari pendakwah ternama almarhum Ustaz Jefri Al Buchori dan Umi Pipik. Meski berasal dari keluarga yang berkecimpung di dunia dakwah, Abidzar memilih jalur berbeda dengan meniti karier di industri hiburan sebagai aktor.
Karier di dunia akting dimulai sejak 2013 dengan membintangi berbagai judul sinetron. Seiring waktu, namanya juga kerap menghiasi layar lebar. Debut film dilakukan melalui Balada Si Roy. Namun, perhatian publik justru tertuju pada potret kebersamaannya dengan seekor anjing di lokasi syuting film tersebut. Tindakan itu menuai kritik, terutama dari warganet yang menganggapnya tidak memahami ajaran Islam karena terlihat memegang anjing. Label sebagai 'anak ustaz' pun turut diseret ke dalam perbincangan.
BACA JUGA :
7 Potret Ferry Maryadi dirawat di rumah sakit akibat jatuh di kamar mandi, mantan istri datang jenguk
Menanggapi polemik tersebut, Umi Pipik memberikan penjelasan. Dalam keterangannya, dijelaskan bahwa film Balada Si Roy memuat pesan dakwah, salah satunya berkaitan dengan interaksi seorang muslim terhadap anjing yang dipandang sebagai hewan najis dalam Islam.
"Di cerita film ini ada unsur dakwahnya dimana roy di titipi anjing kecil dari ayahnya , Hingga anjing itu besar bernama joy , ibunya roy selalu ngingetin hbs main dgn joy bersihkan tangan dgn tanah sebelum sholat," terangnya seperti dilansir brilio.net, Selasa (1/7).
Selain itu, ia juga menceritakan almarhum Uje dahulu pernah bersalaman dengan orang non muslim yang habis memegang anjing. Saat itu, Umi Pipik sempat protes kepada mendiang suaminya. Namun, justru mendiang suaminya tak mempermasalahkan hal tersebut. Pertimbangannya, najis dari anjing bisa dicuci, sedangkan bila menolak bersalaman dengan orang yang berbeda agama akan menimbulkan sakit hati.
BACA JUGA :
Pernah jadi figuran di sinetron Malin Kundang, 11 potret lawas Ayu Ting Ting saat remaja buat pangling
"Kalau kena najis bisa dibersihin dgn tanah tapi kalau org non muslim itu tersinggung dan sakit hati gara2 saya gak mau nyodorin tangan , gimana ??
Islam itu damai , mudah , saat kita perkakukan orang lain dgn baik dan muliaain mrk maka begitulah Allah akan muliain dan perlakukan kita sama spt kita memperlakukan org lain," tambahnya.
Nggak hanya memberikan penjelasan terkait yang dilakukan sang putra, Umi Pipik juga mengunggah potret lawas mendiang sang suami. Dalam unggahannya, ia menyandingkan potret Abidzar dengan mendiang sang suami. Terlihat, mendiang Uje saat muda tampak mirip dengan Abidzar dengan gaya rambut gondrong.
foto: Instagram/@_ummi_pipik_
Rupanya, gaya Abidzar yang nyentrik dengan rambut gondrong itu mengikuti gaya mendiang ayahnya. Foto masa muda mendiang Uje itu disebutkan kala mengawali karier di dunia hiburan sebagai aktor. Jauh sebelum dikenal sebagai pendakwah hingga akhir hayatnya.
foto: Instagram/@_ummi_pipik_
"Uje senior vs uje junior (sinetron sayap sayap patah TVRI , sinetron pertama uje saat itu gondrong)," tutur Ummi Pipik.
Potret kolase foto tersebut pun sukses mendapatkan atensi warganet. Banyak yang salah fokus dengan paras Abidzar yang plek ketiplek dengan almarhum Uje saat muda.
foto: Instagram/@_ummi_pipik_
"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Plek ketiplek. Tapi dengan versi lebih lebih milenial dan lebih ganteng. Semoga bintangnya lebih bersinar & lebih cemerlang dari Abi-nya," tulis seorang netizen. Namun, ada pula yang menyebut kalau paras pria 24 tahun itu adalah perpaduan dari wajah cantik Umi Pipik dan ketampanan almarhum Uje.
foto: Instagram/@_ummi_pipik_
Ariel Tatum Buka Suara Terkait Seruan Boikot Film 'A BUSINESS PROPOSAL' Versi Indonesia
Ariel Tatum, pemeran utama dalam film A Business Proposal versi Indonesia, menyampaikan kekecewaan terhadap seruan boikot yang muncul sebelum film tersebut resmi tayang. Dalam wawancara bersama Denny Sumargo di kanal YouTube CURHAT BANG, Ariel mengungkapkan kesedihannya karena banyak pihak menolak film ini tanpa terlebih dahulu menyaksikannya. Menurutnya, seluruh pemain dan kru telah berupaya maksimal dalam proses produksi, dan ia berharap penilaian terhadap film didasarkan pada pengalaman menonton, bukan prasangka.
Kontroversi ini bermula dari pernyataan Abidzar Al Ghifari, lawan main Ariel, yang mengaku tidak menonton versi asli drama Korea tersebut sebelum menerima peran. Pernyataan ini memicu kritik dari netizen yang menilai kurangnya penghargaan terhadap materi sumber. Selain itu, chemistry antara Ariel dan Abidzar juga menjadi sorotan, dengan beberapa penonton merasa adanya jarak dalam interaksi mereka di layar. Ariel menanggapi hal ini dengan menyebut perbedaan usia sebagai salah satu faktor yang mungkin memengaruhi persepsi penonton.
Meskipun menghadapi berbagai kritik, Ariel tetap berharap agar publik memberikan kesempatan kepada film ini dan menilainya secara objektif setelah menonton.