1. Home
  2. ยป
  3. Selebritis
8 Februari 2022 09:15

Bisnis Raffi Ahmad kian ekspansif, kini bangun pabrik pengelolaan sapi

Untuk bisnisnya ini, Raffi Ahmad bakal memanfaatkan RPH di Lombok Barat sebagai pengelola daging sapi menjadi produk, seperti sosis dan nugget. Syeny Wulandari

Brilio.net - Artis sekaligus pengusaha, Raffi Ahmad berencana melakukan investasi di Nusa Tenggara Barat. Suami Nagita Slavina itu akan membangun pabrik pengelolaan daging sapi di NTB.

"Dari komunikasi kami, Insya Allah mereka (Raffi Ahmad) tetap berinvestasi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Khairul Akbar dilansir brilio.net dari Antara, Selasa (8/2).

BACA JUGA :
11 Potret pabrik Ruben Onsu, dari minuman hingga frozen food


Khairul Akbar mengatakan bahwa Raffi Ahmad tertarik memanfaatkan rumah potong hewan (RPH) di STP Banyumulek, Lombok Barat, sebagai pabrik pengolah daging sapi menjadi sejumlah produk, seperti sosis, nugget, dan lainnya.

"Nilai investasinya itu sampai Rp75 miliar dan jika ini jadi mereka akan memotong sapi 50 sampai 100 ekor sehari," terangnya.

Adapun, merek produk yang akan digunakan oleh Raffi Ahmad, kata Khairul, cukup unik, yakni Saffi Ahmad.

BACA JUGA :
11 Potret restoran baru milik Ahmad Dhani, harga menunya disorot

Khairul menjelaskan ketertarikan Raffi Ahmad berinvestasi pabrik pengolahan daging sapi pertama kali disampaikan saat bertemu Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Jakarta pada November 2021 lalu.

"Bukti seriusnya Raffi Ahmad itu, timnya sudah turun survei lapangan dan saat ini mereka sedang analisa. Tinggal kita menunggu waktu saja. Mudah-mudahan proyek ini jadi," katanya.

foto: Instagram/@zulkieflimansyah

Khairul menyampaikan, Raffi Ahmad tidak perlu khawatir mengenai pasokan daging sapi untuk pabriknya kelak. Sebab, populasi sapi di NTB mencapai 1,3 juta ekor yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Selain pengiriman di dalam provinsi, sapi asal NTB juga dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia. Tahun ini kuota pengiriman sapi asal NTB sebanyak 16.500 ekor, utamanya dari Bima dengan kuota pengiriman sebanyak 12 ribuan ekor.

"Ini untuk pengembangan usaha penggemukan di Bima, jadi petani dan pelaku usaha membeli ternak mereka dan dibawa ke Jakarta sebagai ternak kurban. Jadi kuota itu khusus untuk kurban dan dikirim melalui tol laut," ujarnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags