1. Home
  2. »
  3. Ragam
29 Maret 2025 18:10

Siapa sangka, debu di rumah ternyata berasal dari tubuhmu sendiri

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar debu sebenarnya dihasilkan dari dalam rumah itu sendiri. Lola Lolita
foto: freepik.com

Brilio.net - Debu rumah adalah fenomena yang akrab bagi setiap penghuni hunian. Partikel-partikel halus ini seringkali menumpuk di sudut-sudut ruangan, perabotan, dan permukaan lainnya, menuntut perhatian rutin dalam pembersihan. Meskipun debu tampak sepele, keberadaannya dapat memengaruhi estetika rumah dan, yang lebih penting, kesehatan penghuninya. Oleh karena itu, memahami asal-usul debu menjadi langkah penting dalam upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal kamu.

Banyak yang mengira bahwa debu terutama berasal dari luar rumah, terbawa oleh angin atau aktivitas lainnya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar debu sebenarnya dihasilkan dari dalam rumah itu sendiri. Faktor-faktor seperti material bangunan, aktivitas sehari-hari, dan barang-barang yang ada di dalam rumah berkontribusi signifikan terhadap pembentukan debu. Dengan kata lain, tanpa disadari, kamu mungkin menjadi produsen utama debu di rumah kita sendiri.

BACA JUGA :
Bukan cuma tanggal kedaluwarsa, ini arti kode di kemasan minuman


debu di rumah ternyata berasal dari tubuhmu sendiri
© 2025 brilio.net/freepik.com

Selain faktor internal, ada juga sumber debu eksternal yang masuk ke dalam rumah. Polusi udara, serbuk sari, dan partikel lainnya dapat terbawa masuk melalui jendela atau pintu yang terbuka. Namun, proporsi debu yang berasal dari luar ini seringkali lebih kecil dibandingkan dengan yang dihasilkan di dalam rumah. Dengan pemahaman ini, kamu dapat lebih fokus pada pengendalian sumber-sumber debu internal untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

BACA JUGA :
Bukan sembarang kemasan, ini alasan susu tidak dikemas dalam botol transparan

Salah satu sumber utama debu di dalam rumah adalah sel kulit mati manusia. Setiap hari, tubuh manusia melepaskan jutaan sel kulit mati yang kemudian menjadi partikel debu. Faktanya, sel kulit mati manusia diyakini sebagai komponen signifikan dalam pembentukan debu rumah. Menurut sebuah artikel, manusia kehilangan sekitar 500 juta sel kulit mati setiap harinya, yang setara dengan 0,03 hingga 0,09 gram per hari. Meskipun tidak semua sel kulit mati ini menjadi debu di dalam rumah, sebagian besar tetap berada di lingkungan tempat tinggal kamu, terutama di area seperti kamar tidur dan ruang keluarga.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Colorado at Boulder mengungkapkan bahwa debu rumah mengandung ribuan spesies mikroba, termasuk bakteri dan jamur. Beberapa bakteri yang ditemukan terkait dengan kulit manusia, seperti Staphylococcus dan Streptococcus. Hal ini menunjukkan bahwa selain sel kulit mati, mikroba yang hidup di kulit juga dapat berkontribusi pada komposisi debu rumah.

Selain sel kulit mati, serat dari pakaian, sprei, dan karpet juga menjadi penyumbang debu di rumah. Setiap kali kamu menggunakan atau mencuci pakaian, serat-serat halus terlepas ke udara dan akhirnya menumpuk sebagai debu. Demikian pula, furnitur berlapis kain, tirai, dan karpet seringkali menyumbangkan partikel debu. Pembersihan rutin menggunakan vacuum cleaner dapat membantu mengurangi akumulasi debu dari sumber-sumber ini.

debu di rumah ternyata berasal dari tubuhmu sendiri
© 2025 brilio.net/freepik.com

Hewan peliharaan juga berperan dalam peningkatan jumlah debu di rumah. Bulu yang rontok dan serpihan kulit hewan dapat menjadi komponen debu yang signifikan. Selain itu, tungau debu rumah, yang memakan serpihan kulit manusia dan hewan, dapat memicu alergi pada beberapa individu. Tungau ini berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang hangat dan lembab, seperti tempat tidur, karpet, dan furnitur berlapis kain.

Debu rumah tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga memiliki implikasi kesehatan. Paparan debu yang mengandung alergen, seperti tungau debu rumah, dapat memicu reaksi alergi, termasuk bersin, batuk, dan mata berair. Pada individu dengan kondisi seperti dermatitis atopik, paparan tungau debu rumah dapat memperburuk gejala. Oleh karena itu, menjaga kebersihan rumah dan mengurangi akumulasi debu menjadi langkah penting dalam pencegahan dan manajemen alergi.

Cara agar rumah tetap bersih

debu di rumah ternyata berasal dari tubuhmu sendiri
© 2025 brilio.net/freepik.com

Untuk meminimalkan debu yang berasal dari sel kulit mati dan sumber lainnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

- Rutin membersihkan rumah dengan menyapu, mengepel, dan menggunakan vacuum cleaner yang dilengkapi dengan filter HEPA untuk menangkap partikel-partikel kecil.

- Mencuci sprei, sarung bantal, dan tirai secara teratur untuk menghilangkan akumulasi debu dan alergen.

- Menjaga kelembapan udara dalam rumah pada tingkat yang rendah dapat membantu menghambat pertumbuhan tungau debu dan jamur.

- Bagi pemilik hewan peliharaan, rutin memandikan dan menyikat bulu hewan dapat mengurangi jumlah bulu dan serpihan kulit yang berkontribusi pada debu rumah.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags