Brilio.net - Belum lama ini, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat menjadi sorotan setelah seorang turis asal Brasil mengalami kecelakaan serius. Ia jatuh ke jurang sedalam 150-200 meter saat mendaki, diduga karena kelelahan yang membuatnya kehilangan keseimbangan.
Kejadian ini mengingatkan betapa pentingnya kesiapan fisik dan mental saat mendaki gunung. Mendaki memang aktivitas yang menantang, tapi juga penuh risiko jika tidak dilakukan dengan persiapan yang matang. Kelelahan yang berlebihan bisa menyebabkan kecelakaan fatal, apalagi di medan yang terjal dan cuaca yang tidak menentu.
BACA JUGA :
Skema evakuasi pendaki asal brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, 3 helikopter canggih diterjunkan
Oleh karena itu, penting banget buat para pendaki, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, untuk tahu cara menghadapi dan mengatasi kelelahan saat di gunung. Artikel ini bakal kasih tips aman dan berguna supaya pendakian gunung tetap menyenangkan dan terhindar dari bahaya akibat kelelahan.
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, berikut ini ulasan lengkapnya, Rabu (25/6).
1. Segera beristirahat dan jangan dipaksakan.
BACA JUGA :
10 Potret Juliana Marins turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, hobi olahraga dan traveling
foto: Shutterstock.com
Kalau mulai merasa capek banget, jangan ragu untuk berhenti dan istirahat. Duduk atau berbaring sejenak sambil minum air bisa membantu mengembalikan tenaga. Memaksakan diri terus berjalan saat kelelahan justru berisiko tergelincir atau jatuh.
2. Minum air yang cukup dan konsumsi makanan ringan.
Dehidrasi dan kurang asupan energi bisa memperparah kelelahan. Selalu bawa air minum dan camilan bergizi seperti kacang-kacangan atau buah kering untuk menjaga stamina tetap stabil.
3. Gunakan pakaian dan perlengkapan yang tepat.
foto: Shutterstock.com
Pakaian yang nyaman dan sepatu dengan grip bagus membantu mengurangi risiko terpeleset. Jangan lupa bawa jaket hangat dan pelindung kepala agar tubuh tetap hangat dan terlindungi dari cuaca ekstrem.
4. Jangan mendaki sendirian.
Selalu mendaki bersama kelompok atau minimal dengan satu teman. Jika terjadi kelelahan parah atau kecelakaan, teman bisa membantu atau mencari pertolongan lebih cepat.
5. Kenali batas fisik dan kondisi medan.
Sebelum mendaki, pelajari medan dan sesuaikan kecepatan dengan kemampuan tubuh. Hindari jalur yang terlalu berat jika belum berpengalaman dan jangan ragu untuk turun jika kondisi tubuh tidak memungkinkan.
6. Komunikasikan kondisi dengan pemandu atau teman.
foto: Shutterstock.com
Jika merasa kelelahan, beri tahu pemandu atau teman agar mereka bisa membantu mengambil keputusan terbaik, seperti beristirahat lebih lama atau menunda pendakian.
7. Bawa peralatan darurat dan alat komunikasi.
Kotak P3K, senter, dan alat komunikasi seperti ponsel atau radio sangat penting untuk keadaan darurat. Pastikan baterai penuh dan alat dalam kondisi baik sebelum mendaki.
8. Pantau kondisi cuaca.
foto: Shutterstock.com
Cuaca yang buruk bisa memperparah kelelahan dan risiko kecelakaan. Jika cuaca mulai memburuk, sebaiknya segera cari tempat aman atau batalkan pendakian.
9. Pelajari teknik pernafasan dan relaksasi.
Teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot bisa membantu mengurangi rasa lelah dan stres selama pendakian.
10. Selalu berdoa dan jaga mental tetap positif.
Mental yang kuat dan sikap waspada sangat membantu menjaga fokus dan keselamatan saat mendaki.