Pernah jadi pemain terbaik dunia, George Weah kini seorang presiden

Brilio.net - Pencinta sepak bola di era 90-an khususnya pencinta liga Italia pasti tahu dengan sosok legenda satu ini. Dia adalah George Tawlon Manneh Oppong Ousman Weah atau yang populer sebagai George Weah. Dirinya ada mantan pemain bola yang tersohor sejak era 80-an hingga akhir 90-an.

foto: Twitter/@90sfootball

 

George Weah adalah pemain asal Liberia kelahiran 1 Oktober 1966. Sebuah negara di pesisir barat Benua Afrika. Saat masih aktif bermain bola dia adalah striker yang mematikan. Banyak klub elit di Eropa yang pernah memakai jasanya sebagai sebagai juru gedor di depan gawang.

George Weah mulai dilirik klub Eropa saat dirinya bermain di salah satu klub Kamerun, Tonnerre Yaoundé. Weah dilirik untuk direkrut klub Ligue 1 Prancis, AS Monado. Di klub ini, Weah memainkan 103 penampilan dengan torehan 47 gol. Klub Paris Saint-Germain pun tertarik memboyongnya.

foto: Twitter/@worldftbllmedia

 

Di PSG, Weah tetap tajam dengan torehan 32 gol dari 96 penampilan. Sampai pada tahun 1995, kehebatan striker ini diakui dunia sehingga Weah dinobatkan menjadi pemain terbaik dunia atau Ballon D'or pada tahun 1995. Dirinya mencetak rekor sebagai pemain Afrika pertama yang memenangkan gelar pemain terbaik sejagat raya ini.

foto: Twitter/@El_sahdgustavo

 

Dari PSG, Weah hijrah ke raksasa Italia saat itu, AC Milan. Di klub inilah puncak karier George Weah. Setelah itu, dirinya masih bermain di Manchester City, Chelsea, Marseille, dan Aljazira sebelum kemudian memutuskan pensiun pada tahun 2003.

Sepanjang kariernya, Weah sudah meraih gelar, 3x Piala Prancis, 2x juara Serie A, 1x Ligue 1, 1x Piala FA, 1x Piala Liga Prancis, 1x juara Liberia, 3x Pemain Terbaik Afrika, 1x Ballon D'or, 1x pemain terbaik FIFA, serta 1x pencetak gol terbanyak.

Adapun bersama timnas Liberia, Weah sudah mengoleksi 22 gol dari 60 penampilan.

foto: Twitter/@francefootball

 

Usai sukses jadi pesepakbola, George Weah menyeberang dari dunia atlet ke dunia politik. Dia menjadi politikus di negaranya yang saat itu didera perang saudara.

Setelah berakhirnya Perang Saudara Liberia kedua, Weah berniat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Liberia. Melalui pemilu 2005 Liberia, bersama partai bernama Kongres untuk Perubahan Demokratik, Weah mencalonkan diri.

Meskipun Weah adalah tokoh populer di Liberia, lawan politiknya menyebut kalau Weah kurang modal pendidikan formal sehingga dirinya diragukan untuk memimpin Liberia. Berkebalikan dengan lawannya yang berpendidikan Harvard, Ellen Johnson Sirleaf.

foto: Twitter/@georgeweahoff

 

Pada pencalonan pertama Weah kalah di Pemilu tersebut, ia dikalahkan Sirleaf pada 8 November, Weah hanya mengumpulkan suara sebanyak 40,6%, sementara Sirleaf sebanyak 59,4%.

Meskipun begitu, Weah tetap berkomitmen untuk tetap di jalur politik dan beberapa kali terlibat dalam kampanye berbagai isu di Liberia. Isu Weah yang tidak berpendidikan ini juga pelan-pelan diatasi dengan manuver tandingannya.

Weah pun kemudian menempuh pendidikan administrasi bisnis di DeVry University di Miami, Amerika Serikat. Sepulangnya dari negeri Paman Sam, ia kembali terlibat dalam pemilu. Kali ini Weah mencalonkan diri sebagai kandidat senator dari partai Kongres untuk Perubahan Demokratik dalam pemilihan di Montserrado County pada 2009.

Pada tahun 2014, George Weah kembali mencalonkan diri sebagai anggota Senat sebagai kandidat Kongres untuk Perubahan Demokratik di wilayah Montserrado. Dia dengan mudah terpilih sebagai Senat Liberia pada tanggal 20 Desember 2014. Weah mengalahkan Robert Sirleaf, putra Presiden Sirleaf. George Weah menjadi mantan atlet internasional Liberia pertama yang memilih untuk mewakili sebuah county di Legislatif (semacam DPD di Indonesia).

foto: Twitter/@georgeweahoff

 

Dia menang telak dengan perolehan 99.226 suara, yang mewakili 78,0% dari total 141 suara, sementara Robert Sirleaf, saingan terdekatnya menerima 13.692 suara.

Puncak karier politik George Weah ada pada bulan April 2016 ketika ia mengumumkan niatnya untuk mencalonkan Presiden Liberia untuk kedua kalinya. Dia terpilih sebagai Presiden Liberia dalam pemilihan umum tahun 2017, memenangkan sebuah persaingan politik melawan sang wakil presiden petahana bernama Joseph Boakai.



(brl/lin)