1. Home
  2. ยป
  3. Orangtua
29 Agustus 2017 09:30

7 Tips pola asuh ini bantu bikin mental anak agar nggak jadi pecundang

Kuncinya, ajarkan sikap terpuji sejak dini. Wensislaus Noval Rumangun

Brilio.net - Sekarang ini kita sering banget mendapati berita-berita yang memprihatinkan seperti korupsi, siswa nyontek saat ujian, bullying dan rusuh saat lomba. Padahal sebenarnya perilaku negatif ini bisa dicegah sejak mereka masih kecil lho. Ada banyak hal yang orangtua bisa garis bawahi untuk diperhatikan ketika anak masih dalam proses belajar. Apa saja?

Berikut sudah brilio.net kumpulkan tujuh tips pola asuh yang bisa orangtua lakukan agar bantu bikin mental anak nggak jadi pecundang dikutip dari Pop Sugar, Senin (28/8).

BACA JUGA :
Ini perbedaan pola asuh anak di 5 negara, ada yang sangat disiplin


1. Bicarakan tentang sportivitas.

foto: splash.abc.net.au

BACA JUGA :
12 Potret kocak bersama anak ini tunjukkan ayah juga bisa momong

Sprotivitas di sini mencakup bersikap adil, jujur, dan sikap bersedia untuk mengakui keunggulan orang lain dan kelemahan diri sendiri.

foto: merdeka.com

Orangtua bisa menggunakan aktivitas sehari-hari untuk mengajarkan sportivitas. Ajarkan juga bagaimana harusnya bersikap ketika sedang frustasi.

2. Carilah lingkungan yang mendukung jalannya tips pertama.

foto: thenoobdad.com

Kalau misalnya teman-temanmu di sekitar sering berkata kasar atau bertindak destruktif, usahakan untuk jangan membawa si kecil ketika sedang berkumpul dengan mereka.

foto: hellogiggles.com

Kalaupun anak harus dibawa, bimbing dia agar bisa menyaring situasi di sekitarnya nanti.

3. Pastikan mereka mengerti bahwa berlaku curang itu tidak termaafkan.

foto: rcdesign.me

Mampu untuk mengikuti peraturan dalam hidup merupakan skill yang tak ternilai untuk dimiliki. Godaan untuk berlaku curang pada suatu masa akan dialami oleh sang anak.

foto: muslimvillage.com

Orangtua dapat mengajarkan pada anak tindakan betapa pentingnya bertindak adil dan mengikuti peraturan yang berlaku. Ajarkan juga konsekuensi yang akan didapatkan jika anak memilih untuk melanggar.

4. Awasi tindakan dan keputusanmu, karena orangtua menjadi panutan bagi anak.

foto: amenaccountability.wordpress.com

Akan sia-sia untuk mengajarkan arti sportivitas namun orangtua sendiri tidak mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Jika orangtua atau anak bertindak curang, sampaikan pada mereka dan evaluasikan.

foto: fraunesia.com

Mungkin kamu pernah mengatakan hal yang tidak pantas atau membuat keputusan yang seharusnya tidak dibuat, kamu bisa menggunakan itu sebagai salah satu topik dalam membimbing anak.

foto: jatim.bkkbn.co.id

Tindakan yang merujuk ke kecurangan sebaiknya segera dibahas bersama dengan anak, agar bersama bisa membuat jalan keluar dan menghindari kesalahan yang sama.

6. Puji anak ketika menerima kekalahan maupun menang.

foto: vemale.com

Ketika anak mengakui kesalahan atau kekalahan mereka, atau menang namun tetap menghargai kerja keras lawan dan tidak menyombongkan diri, berikan pujian padanya. Dia layak mendapatkannya.

foto: aplus.com

Ketika dia bisa berada pada tahap ini, pertahankan dan kembangkan. Hal kecil ini mampu mengubah mentalnya agar tidak mudah iri atau sombong dan ingin menjatuhkan orang lain dengan cara yang melawan hukum.

7. Perhatikan kesimbangan kritik dan pujian.

foto: healthinfo.co

Kadang orangtua terlalu sering mengkritik hingga anak bukannya terinsprasi namun justru merasa kecewa dan bad mood.

foto: michaelreist.ca

Coba untuk mengatur cara menyampaikan kritik dan pujian agar tetap memberikan mereka kesan bahwa mereka bisa lebih baik lagi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags