1. Home
  2. ยป
  3. News
31 Maret 2015 16:29

Unik, petani di Bali kembangkan beras warna-warni

Warna beras secara alami yang dihasilkan itu harganya jauh lebih mahal daripada beras biasa. Fefy Haryanto

Brilio.net - Apa warna dari beras yang kamu tahu selain putih? Jawaban kamu pasti merah. Ya, selama ini memang hanya dua warna itu yang paling banyak dikenal, padahal ada juga warna hitam yang umumnya ini jenis ketan. Tak lama lagi, beras warna-warni ini akan lebih judah kamu jumpai.

Yayasan Trikaya Bali, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap sektor pertanian, saat ini membuat proyek percontohan tanaman padi varietas unggul yang mampu menghasilkan beras berwarna, yakni hitam, merah, dan cokelat. "Bibit didatangkan dari Balai Benih Pertanian Subang, Jawa Barat, yang ternyata cocok dikembangkan di alam Bali," kata Ketua Yayasan Trikaya Bali I Gusti Ayu Putu Erawati kepada wartawan di Denpasar, Selasa (31/3).


Didampingi dua stafnya (asisten) Adi Marhendra dan I Wayan Ariana, dia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba pada petakan-petakan skala kecil di pusat pembibitannya, Ketewel, Kabupaten Gianyar.

Pusat pembibitan yang menyatu dengan aneka jenis tanaman hortikultura lainnya di kawasan Jalan Ida Bagus Mantra itu membuahkan hasil yang relatif cukup menggembirakan. Pengembangan tanaman padi yang menitikberatkan pertanian organik itu mulai dikembangkan pada petani binaannya di tujuh dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.

I Gusti Ayu Putu Erawati lewat yayasan yang dibentuknya pada tahun 2010 atau lima tahun yang silam telah memberikan tenaga pendampingan dan bantuan kepada petani yang terhimpun dalam wadah subak. Dalam pendampingan itu, petani diarahkan untuk mengembangkan jenis varietas unggul dengan produksi beras yang bermutu yang kualitas dan penampilannya yang berbeda dengan produksi yang dihasilkan selama ini.

I Gusti Ayu Putu Erawati menambahkan bahwa beberapa petani binaannya mulai menghasilkan padi yang berasnya berwarna hitam (bukan ketan), warna merah, dan cokelat.

Warna beras secara alami yang dihasilkan itu harganya jauh lebih mahal daripada beras biasa. Beras warna hitam (bukan ketan) seharga Rp 35 ribu-Rp 40 ribu per kilogram, beras merah Rp 25 ribu-Rp 35 ribu/kg, dan beras cokelat Rp 23 ribu-Rp 25 ribu/kg.

Selain itu, masih ada beras warna kuning. Namun masih pro dan kontra, sehingga Balai Benih Pertanian Subang, Jawa Barat, belum mengeluarkan bibit tersebut. Melalui pengembangan padi jenis unggul dengan proses produksi yang ramah lingkungan, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan mengangkat kesejahteraan petani yang selama ini masih rendah.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags